Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMAJUAN artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan disebut memberikan disrupsi pada dunia pendidikan. Masifnya AI Generatif seperti ChatGPT, Gemini, dan lainnya, membuat mahasiswa bisa dengan mudah mendapatkan berbagai pengetahuan akademik, bahkan tanpa perlu bertanya kepada dosen di kelas.
Di sisi lain, dosen saat ini harus bekerja keras mengoreksi berbagai tugas hingga disertasi mahasiswa. Ia harus bisa membedakan mana tugas yang dikerjakan oleh AI mana atau hasil kemampuan mahasiswa sendiri.
Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR) RI Bambang Soesatyo saat memberikan pembekalan secara daring untuk para penerima beasiswa Tanoto Foundation pada acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2024, Senin (29/7).
Baca juga : Bantu Mahasiswa Relevan dengan Dunia Industri, SBM Indonesia Terapkan AI dalam Perkuliahan
Pada kesempatan tersebut, ia mendorong para peserta didik harus bijaksana menggunakan AI. "Jangan hanya memanfaatkannya untuk copy paste mengerjakan tugas. Kehadiran AI harusnya bisa memperluas jangkauan pengetahuan, bukan justru menjadikan peserta didik kehilangan jati dirinya sebagai pencari ilmu," ujarnya.
Daripada menghalangi kemajuan AI, lanjutnya, dunia pendidikan di Indonesia justru harus adaptif. AI bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan aktifitas pembelajaran, hingga manajemen pendidikan.
Di sisi lain, orientasi pendidikan tidak boleh hanya fokus pada melahirkan generasi yang memiliki kecerdasan akademik, melainkan juga harus memiliki karakter. "Karenanya pemahaman terhadap wawasan kebangsaan harus dikedepankan, bersamaan dengan sikap berpikir kritis, analitis, kreatif, dan imajinatif," jelas Bamsoet.
Baca juga : Perbankan Mesti Manfaatkan Kecerdasan Buatan
Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh pengusaha Sukanto Tanoto, kembali memberikan beasiswa dan program kepemimpinan Teladan atau Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan.
Beasiswa diberikan kepada mahasiswa terpilih dari 10 perguruan tinggi mitra untuk diberikan pengembangan kepemimpinan, pengembangan diri, pengabdian masyarakat, berbagai sarana kolaborasi dan jejaring, serta dukungan biaya kuliah dan tunjangan biaya hidup.
Program Teladan memiliki tiga tahap pengembangan, yakni lead self (semester 2-4), lead others (semester 5-6), dan profesional preparation (semester 7-8). Saat ini, para penerima beasiswa Teladan atau Tanoto Scholars angkatan 2023 tengah menjalani program Tanoto Scholars Gathering (TSG) di Pangkalan Kerinci, Riau pada 28-30 Juli 2024.
Baca juga : Humas Pemerintah Mesti Manfaatkan Kecerdasan Buatan
Sebanyak 195 peserta TSG 2024 dari seluruh Indonesia dan luar negeri dikumpulkan untuk berjejaring, belajar dari para tokoh-tokoh berpengaruh dan sesama Tanoto Scholars, hingga pengenalan dunia kerja.
Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto menjelaskan bahwa program Teladan dimulai sejak 2019. Hal itu dilatarbelakangi kondisi banyaknya lulusan pendidikan tinggi di Indonesia yang tidak langsung mendapat pekerjaan atau tidak mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak.
Tanoto Foundation pun melakukan riset untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa dibutuhkan program pelatihan khususnya kemimpinan yang berfokus pada soft skills development.
"Kami membangun assessment tool kami bersama dengan badan assessment dan psikologi. Setelah di-review potensinya, kita interview satu-satu, kita cari tahu kenapa dia mau beasiswa ini, visi ke depannya mau seperti apa," kata Michael di sela-sela kegiatan TSG 2024 di Pangkalan Kerinci, Riau, Senin (29/7). (Z-6)
Kemunculan Agentic AI membuat proses bisnis perusahaan jauh lebih cepat, produktif, otonom, dan menguntungkan secara finansial.
Kegiatan tersebut juga dianggap sebagai terobosan Wardah menggabungkan konsep halal beauty, kecanggihan sains dan teknologi, serta keahlian dermatologi.
Wardah Skinverse Clinic 2025 mencatatkan Rekor Muri atas “Pemanfaatan Teknologi AI Terbanyak dalam Event Skincare di Indonesia.”
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Ipsos menekankan keberhasilan AI di masa depan akan bergantung pada kemampuannya menggabungkan kekuatan teknologi dengan sentuhan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Fitur menarik lainnya, kaca mata pintar itu memiliki kamera ultra lebar 12MP, yang bisa menangkap foto 3.024 × 4.032 px dan video 1.512 × 2.016 px pada kecepatan hingga 30fps
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Sebuah studi mengungkap ChatGPT kerap memberikan informasi berbahaya kepada remaja.
Youtube menguji coba kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna di bawah 18 tahun.
Peneliti menggunakan kecerdasan buatan ciptakan dua calon antibiotik lawan superbug.
Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved