Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BERTEMPAT di President University kegiatan workshop bertema 'Kiat Sukses Kolaborasi dengan Pebisnis Korsel' sukses terselenggarakan. Workshop tersebut mengundang pembicara, yakni CEO dan Head Consultant META Consulting dari Korea Selatan, John Kim.
Sebagai konsultan, Kim banyak bergerak dalam isu-isu organizational culture, leadership development, intercultural management, performance management, change management, strategic planning, dan sebagainya. Klien-klien Kim adalah perusahaan-perusahaan multinasional dari Korsel, seperti Samsung Electronic, LG, Hyundai Motor Group, Lotte, SK Telecom dan beberapa lainnya.
Workshop yang dipandu oleh Suresh Kumar, Director of Marketing Presuniv, itu dihadiri oleh puluhan manajer dan perwakilan dari perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan industri Jababeka dan sekitarnya.
"Jika membahas soal budaya perusahaan, selama ini kita lebih sering mendengar cerita versi barat atau western. Jarang yang sekali dari Asia Timur, atau bahkan Asia Tenggara. Buku-buku tentang budaya perusahaan pun lebih banyak yang berasal dari barat. Maka, workshop kali ini menjadi sangat menarik karena kita membahas tentang budaya perusahaan dari kawasan Asia Timur, yakni dari Korsel,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset dan Inovasi President University, Adhi Setyo Santoso dalam siaran persnya, Sabtu, 27 Juli 2024.
Menurut Adhi, salah satu budaya perusahaan yang mengemuka di Korea Selatan adalah pali-pali, yang artinya cepat-cepat. “Orang Korsel memang suka bekerja dengan cepat. Bahkan sebagian orang mungkin menganggapnya terburu-buru. Meski begitu hasil kerjanya tetap harus baik, bahkan kalau bisa sempurna,” kata Adhi.
President University pun, lanjut Adhi, terkesan dengan budaya kerja Korsel dan keberhasilan mereka dalam melakukan transformasi perekonomiannya. Perekonomian Korea Selatan semula ditopang oleh industri manufakturnya. Kini, industri kreatif menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian Korsel, termasuk untuk menjaring devisa.
“Untuk ikut mengembangkan industri kreatif di Tanah Air itulah yang mendorong President University kemudian membuka konsentrasi Korean Wave, atau KWave, di Program Studi Business Administration, Fakultas Bisnis,” ujarnya.
Menurut Adhi, memahami budaya perusahaan Korsel belakangan ini memang menjadi sangat penting. Apalagi seiring dengan semakin maju dan ekspansifnya bisnis Korsel di Indonesia.
Korea Selatan dan Indonesia sama-sama merdeka pada Agustus 1945. Lalu, sepanjang tahun 1970-an, kinerja perekonomian Korsel dengan Indonesia nyaris tidak banyak berbeda. Tapi, kini Korsel sudah menjadi negara berkembang, sementara Indonesia masih tetap berstatus sebagai negara sedang berkembang.
Pada tahun 2021, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Korsel PDB per kapita Korsel sudah mencapai USD 35,6 juta, Indonesia masih USD4,8 juta. Saat ini ada 2.000-an perusahaan Korsel yang beroperasi di Indonesia.
Selain barang-barang manufaktur, berbagai produk kreatif Korsel pun kini mendominasi pasar Indonesia, seperti seperti K-Pop atau K-Drama hingga kuliner dan produkproduk kecantikan. Maka, berbisnis dengan perusahaan-perusahaan asal Korsel kini menjadi semakin penting. Untuk bisa berkolaborasi, para pebisnis Indonesia tentu perlu memahami budaya dan etika bisnis perusahaan-perusahaan Korsel.
Menurut John Kim, para pekerja di Korsel terbiasa bekerja dengan waktu yang lebih lama dibandingkan Indonesia. “Kami bekerja rata-rata bisa 52 jam per minggu, sementara di sini 40 jam,” ungkapnya.
Lalu, yang juga perlu dipahami adalah budaya kerja palipali atau bekerja dengan cepat. “Orang Korsel terbiasa bekerja dengan ritme yang cepat. Kami tidak terbiasa menunggu, atau menunda nunda pekerjaan,” ungkap Kim.
Menurut Kim, budaya kerja pali-pali mungkin membuat menjadikan pekerja di Korea Selatan lebih stress, lebih nervous, tetapi bisa juga sekaligus sangat menantang. "Dan, masyarakat Korsel kini menikmati hasilnya. Budaya kerja pali-pali, lanjut dia, terbukti membuat Korsel mampu dengan cepat menjadi negara maju dan inovatif," terangnya.
Salah satu budaya kerja yang dijunjung tinggi masyarakat Korsel, menurut Kim, adalah menghargai senioritas. “Itu tercermin dari kesediaan orang-orang yang lebih muda untuk membungkukkan badan kepada seniornya,” tegas dia.
Isu penting yang juga dibahas Kim adalah soal trust atau kepercayaan. “Isu trust sangat penting. Pebisnis Korsel datang ke Indonesia dengan target tertentu yang harus mereka capai. Maka, kepercayaan menjadi persoalan kalau itu membuat mereka tidak mencapai target. Dan, kalau sudah kehilangan kepercayaan memang sulit dipulihkan, sebab mereka berbisnis di Indonesia, bukan di negaranya sendiri," terangnya.
Kerja sama tim, ungkap Kim, juga menjadi isu penting dalam budaya dan etika kerja masyarakat Koera Selatan. “Masyarakat Korsel senang dengan kerja sama tim. Untuk bisa bekerja dalam tim, setiap anggota harus mendengarkan dan mematuhi perintah team leader sebagai pengambil keputusan. Apalagi team leader-lah yang harus bertanggung jawab terhadap capaian kerja tim," katanya.
Menjawab pertanyaan peserta soal cara bekerja sama dengan perusahaan Korsel, ungkap Kim, proposal bisnis sebaiknya diajukan melalui manajer level menengah terlebih dahulu. “Sebaiknya jangan langsung ke CEO. Sebab manajer level menengah bisa tersinggung kalau dia di-by pass begitu saja. Selain itu kalau langsung ke CEO mungkin saja ada kendala bahasa,” ungkapnya.
Selain itu, Kim juga menekankan pentingnya pendekatan yang informal. “Di masyarakat Korsel, hal yang biasa untuk mengundang makan siang atau makan malam sebagai cara untuk membangun relasi. Ini penting sebelum akhirnya bisa perusahaan bisa menjalin bekerja sama,” katanya, pada akhir sesi tanya jawab dengan para peserta.
Jika Anda merupakan HRD, pemilik perusahaan, atau staf administrasi yang ingin mengelola data tenaga kerja secara online, maka SIPP BPJS Ketenagakerjaan adalah solusi utama.
Penting bagi perguruan tinggi untuk segera menyesuaikan kurikulumnya agar menghasilkan lulusan yang adaptif dan siap bersaing di pasar tenaga kerja energi dan mineral.
Sebanyak 2.500 tenaga kerja lokal di Kabupaten Bekasi terserap menyusul mulai beroperasinya pabrik AC hunian skala penuh pertama mereka di Indonesia.
Pemerintah dinilai berhasil mendorong praktik rekrutmen yang lebih inklusif dan bebas diskriminasi. Salah satunya dengan menghapuskan syarat usia bagi pelamar kerja.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen terhadap penyerapan tenaga kerja lokal dari sekitar 7.000 perusahaan di berbagai kawasan industri.
UMKM adalah pejuang ekonomi rakyat yang penuh semangat, namun masih banyak yang belum menyadari pentingnya perlindungan hukum atas ciptaan dan merek mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved