Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERSOALAN sampah sisa makanan masih belum teratasi dengan baik di Indonesia.Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan antara 23 juta ton hingga 48 juta ton sampah makanan setiap tahun.
Menyikapi kondisi itu, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut, seperti mendorong food bank untuk menampung dan menyalurkan makanan berlebih dari restoran, hotel, toko makanan, dan rumah tangga kepada masyarakat miskin yang membutuhkan. Selain nantinya tepat sasaran, solusi ini mampu menghadapi pemborosan pangan (food waste) dan kerawanan pangan (food insecurity) yang kini masih terjadi.
Ketua Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) Sharmila mengatakan pembentukan food bank melalui koperasi adalah solusi efektif karena memiliki jaringan yang kuat dan struktur terorganisir. Koperasi juga dapat mengumpulkan, menyimpan dan mendistribusikan surplus makanan secara efisien.
Baca juga : Wali Kota Helldy Serahkan Kadeudeuh untuk 188 Pelajar Berprestasi
Terlebih, food bank mampu menjaga stabilitas harga atau inflasi dengan menyeimbangkan pasokan dan permintaan pangan, pengentasan kemiskinan dengan menyediakan akses pangan serta memberdayakan masyarakat melalui partisipasi dalam pengelolaan dan distribusi makanan.
"Dengan demikian inisiatif Food Bank ini tidak hanya dapat mengatasi food waste, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi di Indonesia," kata Sharmila di Jakarta, Jumat (26/7).
Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Asosiasi dan Himpunan, Wisnu W. Pettalolo menuturkan lebih dari 80% food waste ini berasal dari sampah rumah tangga, sementara sisanya dari sampah non-rumah tangga. Di sisi lain, pemborosan pangan juga menyebabkan fluktuasi harga pangan, yang pada akhirnya memengaruhi daya beli masyarakat terutama bagi masyarakat dalam kategori rentan.
Baca juga : Bangkitnya Koperasi Syariah Ikut Menggerakan Perekonomian
"Dengan memanfaatkan inisiatif Food Bank, ada peluang mengurangi tekanan ekonomi pada keluarga kurang mampu dan membantu mereka mengakses makanan bergizi. Food Bank juga dapat memainkan peran kunci dalam mengurangi ketidakpastian pangan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang berjuang melawan kemiskinan," terang Wisnu.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan koperasi juga merupakan aspek penting dalam insiatif Food Bank. Sebab, koperasi dapat mengorganisir dan mengoptimalkan distribusi surplus pangan secara efisien serta bisa melibatkan masyarakat langsung dalam pengelolaan Food Bank.
"Koperasi tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga memberdayakan anggotanya, menciptakan peluang ekonomi baru dan memperkuat solidaritas sosial," timpalnya.
Arief meyakini potensi pengembangan Food Bank di Indonesia masih sangat besar, mengingat luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk. Untuk itu diperlukan diskusi pematangan yang melibatkan pemangku kepentingan untuk mengkaji Potensi Penguatan Food Bank di Indonesia Melalui Koperasi. (P-5)
Meskipun volumenya tidak signifikan setiap hari, akumulasi food waste dalam jangka panjang menjadi perhatian serius.
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Sumber timbulan sampah ini berasal dari rumah tangga, pasar, perkantoran, serta horeka.
Selain menghadirkan showroom baru di Indonesia Design District PIK 2, Blanco merilis food waste disposer.
KEPALA Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan food loss and waste atau sampah makanan di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi.
SINERGI yang baik antara koperasi dan pemerintah diyakini dapat menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang tangguh.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi berbagai masalah struktural di desa-desa.
Hari Koperasi Nasional yang ke-78 nanti merupakan kebangkitan pergerakan koperasi ke depan.
Dalam buku tersebut tercatat 300 koperasi besar di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp96,53 triliun atau 35,08% dari total aset koperasi nasional.
Dari aset semula Rp20 miliaran pada 2023, saat ini Koperasi Kana melampaui angka Rp100 miliaran pada tahun buku 2024.
Peluncuran buku berjudul 100 Koperasi Besar Indonesia digelar di Trans Hotel Seminyak Bali pada Kamis (19/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved