Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hasilkan 23 Juta Ton Sampah Makanan, Indonesia Didorong Bentuk Food Bank Melalui Koperasi

Akmal Fauzi
26/7/2024 22:45
Hasilkan 23 Juta Ton Sampah Makanan, Indonesia Didorong Bentuk Food Bank Melalui Koperasi
Hasilkan 23 Juta Ton Sampah Makanan, Indonesia Didorong Bentuk Food Bank Melalu Koperasi(Dok.Inkowapi)

PERSOALAN sampah sisa makanan masih belum teratasi dengan baik di Indonesia.Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan antara 23 juta ton hingga 48 juta ton sampah makanan setiap tahun.

Menyikapi kondisi itu, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut, seperti mendorong food bank untuk menampung dan menyalurkan makanan berlebih dari restoran, hotel, toko makanan, dan rumah tangga kepada masyarakat miskin yang membutuhkan. Selain nantinya tepat sasaran, solusi ini mampu menghadapi pemborosan pangan (food waste) dan kerawanan pangan (food insecurity) yang kini masih terjadi.

Ketua Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) Sharmila mengatakan pembentukan food bank melalui koperasi adalah solusi efektif karena memiliki jaringan yang kuat dan struktur terorganisir. Koperasi juga dapat mengumpulkan, menyimpan dan mendistribusikan surplus makanan secara efisien.

Baca juga : Wali Kota Helldy Serahkan Kadeudeuh untuk 188 Pelajar Berprestasi

Terlebih,  food bank mampu menjaga stabilitas harga atau inflasi dengan menyeimbangkan pasokan dan permintaan pangan, pengentasan kemiskinan dengan menyediakan akses pangan serta memberdayakan masyarakat melalui partisipasi dalam pengelolaan dan distribusi makanan.

"Dengan demikian inisiatif Food Bank ini tidak hanya dapat mengatasi food waste, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi di Indonesia," kata Sharmila di Jakarta, Jumat (26/7). 

Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Asosiasi dan Himpunan, Wisnu W. Pettalolo menuturkan lebih dari 80% food waste ini berasal dari sampah rumah tangga, sementara sisanya dari sampah non-rumah tangga. Di sisi lain, pemborosan pangan juga menyebabkan fluktuasi harga pangan, yang pada akhirnya memengaruhi daya beli masyarakat terutama bagi masyarakat dalam kategori rentan.

Baca juga : Bangkitnya Koperasi Syariah Ikut Menggerakan Perekonomian

"Dengan memanfaatkan inisiatif Food Bank, ada peluang mengurangi tekanan ekonomi pada keluarga kurang mampu dan membantu mereka mengakses makanan bergizi. Food Bank juga dapat memainkan peran kunci dalam mengurangi ketidakpastian pangan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang berjuang melawan kemiskinan," terang Wisnu.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan koperasi juga merupakan aspek penting dalam insiatif Food Bank. Sebab, koperasi dapat mengorganisir dan mengoptimalkan distribusi surplus pangan secara efisien serta bisa melibatkan masyarakat langsung dalam pengelolaan Food Bank.

"Koperasi tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga memberdayakan anggotanya, menciptakan peluang ekonomi baru dan memperkuat solidaritas sosial," timpalnya.

Arief meyakini potensi pengembangan Food Bank di Indonesia masih sangat besar, mengingat luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk. Untuk itu diperlukan diskusi pematangan yang melibatkan pemangku kepentingan untuk mengkaji Potensi Penguatan Food Bank di Indonesia Melalui Koperasi. (P-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya