Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BATUK adalah respons alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan, lendir, atau partikel asing. Namun, durasi dan penyebab batuk dapat bervariasi, sehingga penting untuk membedakan antara batuk akut dan batuk kronis.
Batuk akut biasanya berlangsung tidak lebih dari tiga minggu dan sering kali sembuh dengan sendirinya. Sebaliknya, batuk kronis dapat berlangsung lebih dari delapan minggu dan mungkin memerlukan penanganan medis khusus. Memahami perbedaan ini serta cara penanganan yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan mencegah komplikasi.
Batuk akut adalah jenis batuk yang berlangsung tidak lebih dari 3 minggu. Batuk ini biasanya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, seperti rhinitis, sinusitis, faringitis, atau laringitis. Penyebab lain termasuk bronkitis, pneumonia, alergi, batuk rejan (pertusis), COVID-19, dan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Baca juga : Batuk, dari Sepele hingga Serius, Bagaimana Mengatasinya dengan Tepat?
Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung lebih dari 8 minggu. Batuk ini sering terjadi pada perokok, penderita tuberkulosis paru, penyakit obstruktif paru kronik, dan GERD. Pada infeksi tuberkulosis paru, batuk lebih dari 2 minggu menjadi tanda penting untuk penyaringan.
1. Berhenti Merokok: Mengurangi gejala batuk pada perokok.
2. Obat-obatan
Baca juga : Ini Pentingnya Mengenali Jenis Batuk dan Penanganannya
- Antibiotik: Seperti azithromycin dan cefuroxime.
- Antihistamin: Seperti cetirizine dan fexofenadine.
- Kortikosteroid:* Seperti budesonide dan fluticasone.
Baca juga : Batuk dan Pilek pada Anak, Apa yang Harus Diwaspadai?
- Penghambat Pompa Proton: Seperti omeprazole dan lanzoprazole.
- Dekongestan: Seperti pseudoephedrine.
- Antagonis H2: Seperti cimetidine dan famotidine.
Baca juga : Gejala Awal Pneumonia Biasanya Berupa Demam
- Antasida.
3. Penanganan Penyebab Spesifik
- GERD: Obat asam lambung.
- Alergi: Antihistamin.
- TBC: Obat anti-TB.
- Asma: Kortikosteroid hirup dan pelebar bronkus.
Gejala batuk kronis mencakup pilek, dahak di tenggorokan, suara serak, sesak napas, nyeri ulu hati, dan mulut pahit. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi sulit tidur, muntah, hernia, sakit kepala, inkontinensia urine, retak tulang rusuk, prolaps rektum, dan pingsan.
Dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, tes fungsi paru, tes dahak, pemindaian dengan foto Rontgen atau CT scan, endoskopi, bronkoskopi, dan biopsi untuk menentukan penyebab batuk kronis.
Dengan memahami perbedaan antara batuk akut dan batuk kronis, serta cara penanganannya, kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
(Z-9)
Batuk fisik sebenarnya refleks bawaan yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melindungi diri dari benda asing.
Batuk fisik merupakan refleks bawaan sistem kekebalan tubuh untuk melindungi diri dari benda asing
BATUK kerap dianggap sebagai kondisi kesehatan yang umum dan tidak berbahaya. Namun, jika batuk terjadi berkepanjangan, atau batuk kronis, bisa jadi gejala kanker paru-paru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved