Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Senior Official on Forestry (ASOF) 27. Agenda yang digelar selama lima hari, dari 15-19 Juli di Bogor, Jawa Barat, itu bertujuan untuk memperkuat pengelolaan hutan lestari di Kawasan Asia Tenggara.
Semua negara anggota ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Fhilipina, Brunai Darusalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste) hadir di dalam forum rutin tahunan tersebut.
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dida Migfar Ridha, mengaku senang karena seluruh perwakilan negara ASEAN hadir dalam pembahasan isu krusial tersebut.
Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Pusat Koordinasi dan Kendali Asap Lintas Batas ASEAN
"Pengelolaan hutan lestari (SFM) merupakan salah satu fokus kerja sama kami. ASEAN telah menetapkan visi Kerja Sama Kehutanan ASEAN 2025," ujar Dida di Bogor, Senin (15/7).
Sektor kehutanan memegang peranan penting dalam menunjang kehidupan dan menyumbang devisa bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan. Salah satunya melalui pemanfaatan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu. Saat ini sektor kehutanan sedang bergerak ke arah pemanfaatan jasa lingkungan.
Pengelolaan hutan sendiri tidak hanya mencakup aspek pengelolaan hulu, namun juga mencakup pemanfaatan hasil hutan kayu dan non-kayu secara lestari, serta jasa lingkungan.
Menurutnya, pertemuan ke-27 ASEAN Working Group on Forest Products Development (AWG-FPD) merupakan salah satu dialog regional untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan dan pemasaran hasil hutan.
Sesuai dengan motto ASEAN, Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas kita memiliki visi yang sama untuk meningkatkan pengelolaan hutan lestari dan pemanfaatan hasil hutan yang memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan," tandasnya. (Z-11)
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah berkomitmen dalam melakukan pengelolaan hutan lestari untuk kesejahteraan rakyat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, menyepakati penguatan kerja sama pengelolaan hutan.
Masyarakat diberikan hak untuk mengelola kawasan hutan sebagaimana perizinan yang diberikan kepada swasta.
Dalam upaya pengelolaan hutan secara berkelanjutan, Kementerian LHK melakukan transformasi kebijakan pengelolaan hutan dari Timber Management menjadi Forest Landscape Management.
JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok siap berdialog dengan Kamboja perihal meningkatnya eskalasi di perbatasan.
WAKIL Ketua Komisi 1 DPR RI Sukamta khawatir berharap eskalasi konflik Thailand dan Kamboja di wilayah sekitar kuil suci Preah Vihear mereda.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta khawatir meningkatnya eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja akan melemahkan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
PENGAMAT ASEAN, Dinna Prapto Raharja, menilai konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.
SEJUMLAH negara dan organisasi internasional menyerukan deeskalasi terkait konflik di perbatasan Thailand-Kamboja. Kedua belah pihak diharapkan menahan diri.
Kegiatan lokakarya ini merupakan bagian dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, yang diselenggarakan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved