Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PSIKOLOG Klinis Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan pola pikir positif yang telah ditanamkan oleh orang tua di rumah, dapat membantu anak mudah beradaptasi di lingkungan sekolah barunya.
"Tanamkanlah pesan-pesan yang positif tentang sekolah. Misalnya sekolah jadi tempat menyenangkan karena banyak teman dan anak bisa bermain bersama," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo seperti dilansir dari Antara,Jumat (5/7).
Dari kasus yang pernah Vera temui, ia menilai langkah tersebut dapat mencegah anak merasa tidak bahagia mengikuti pembelajaran di sekolah yang menimbulkan masalah seperti mogok masuk sekolah, menolak mengerjakan tugas, mengalami stres karena tuntutan akademis hingga bersosialisasi.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Isi Liburan Anak dengan Aktivitas Riil
Guna mengantisipasi hal tersebut, orang tua perlu mempersiapkan mental anak dengan membentuk sebuah pola pikir positif yang berhubungan dengan kondisi di sekolah. Hindari pembicaraan yang dapat membebani pikiran anak.
"Hindari terlalu membebani anak seperti di sekolah harus jadi anak pintar, harus selalu bisa menjawab pertanyaan guru, harus dapat nilai bagus dan lain-lain. Usahakan agar anak merasa senang di sekolah tanpa beban yang berlebihan," ucap Vera.
Terkait adanya anak yang mulai masuk sekolah pada usia kurang dari 6 atau 7 tahun, Vera juga menyarankan supaya orang tua tidak lupa menceritakan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan agar anak merasa lebih nyaman untuk tinggal di sekolah dalam waktu yang lama.
Baca juga : Edukasi Anak-anak dengan Cara Menyenangkan di Luar Sekolah
Hal tersebut, katanya, dapat mulai diajarkan lewat datang ke sekolah lebih awal sehingga anak mempunyia kesempatan lebih lama untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.
"Kemudian jangan lupa berkenalanlah dengan satu atau dua orang tua lainnya, untuk kemudian mengatur playdate bagi anak dan teman-teman sekelasnya di luar jam sekolah," kata Vera.
Sedangkan dari sisi kemandirian, orang tua dapat memastikan anaknya sudah dapat mengurus dirinya sendiri seperti pergi ke toilet, memakai sepatu atau makan bekal sendiri hingga menyiapkan perlengkapan sekolah sebelum mulai proses belajar.
Vera menambahkan orang tua juga perlu memastikan anak dapat mengerti aturan yang dibuat oleh sekolah seperti waktu penggunaan gawai, membereskan mainan di kelas dan memahami batasan-batasan yang ada di ruang kelas. (Z-6)
ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menilai penggunaan gawai (gadget) tak baik jika dijadikan alat utama pembalajaran untuk anak sekolah di jenjang SD, SMP maupun SMA.
SnackVideo mengusung tema Pemberdayaan Pendidikan melalui serangkaian kegiatan di sekolah.
Kegiatan kunjungan mencakup school tour dan wawancara media. Hasan Chabibie menyampaikan apresiasi atas fasilitas dan pendekatan modern Edu Global School.
NILAI kekeluargaan merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang hangat, suportif, dan saling menghormati.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Apa Maksud dari Pola Pikir Positif. Pola pikir positif: kunci sukses & bahagia! Ubah tantangan jadi peluang, raih tujuanmu dengan optimisme & energi positif. Pelajari caranya!
Eating Reorder (ER) adalah program gaya hidup sehat berbasis pendekatan alami yang menggabungkan transformasi pola pikir dengan pola makan.
Pesatnya kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi saat ini, generasi muda Indonesia menghadapi beragam problematika seperti tekanan sandwich generation
Dengan melatih kesadaran penuhnya, seseorang dapat fokus pada hal-hal yang dikerjakan atau momen saat ini.
Zoya menjelaskan tanda seksual sekunder atau pubertas hanya terjadi satu kali yang biasanya adanya perubahan fisik yang sangat drastis dari anak-anak ke masa remaja.
Playing victim atau berpura-pura menjadi korban adalah perilaku di mana seseorang secara sengaja atau tidak sadar menempatkan dirinya dalam posisi sebagai korban
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved