Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DALAM tradisi Jawa, weton adalah sistem penanggalan yang menggabungkan kalender Jawa dan kalender Masehi, dan digunakan untuk menentukan hari kelahiran seseorang.
Weton terdiri dari dua elemen utama, yaitu hari dalam seminggu (Senin hingga Minggu) dan pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Kombinasi dari kedua elemen ini menghasilkan berbagai jenis weton yang memiliki makna dan karakteristik unik, salah satunya adalah Weton Tulang Wangi.
Baca juga : Gandeng Kapal Wisata, Sudamala Resorts Promosikan Potensi Pariwisata Lombok
Weton Tulang Wangi mengacu pada individu yang lahir pada hari dan pasaran tertentu yang dianggap memiliki kepribadian atau nasib baik.
Istilah "Tulang Wangi" sendiri terdiri dari dua kata: "tulang" yang berarti tulang atau kerangka, dan "wangi" yang berarti harum atau memiliki aroma yang menyenangkan.
Secara filosofis, Weton Tulang Wangi menggambarkan seseorang yang memiliki karakter kokoh, kuat, dan berprinsip, tetapi juga memiliki daya tarik atau aura positif yang memancar dari dirinya.
Baca juga : 2 Kesenian Tradisional Sumedang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda
Orang yang lahir dengan Weton Tulang Wangi dipercaya memiliki beberapa karakteristik berikut:
Pemahaman tentang weton, termasuk Weton Tulang Wangi, masih relevan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Jawa.
Orang tua sering menggunakan weton untuk mencari hari baik dalam berbagai acara penting seperti pernikahan, membangun rumah, atau memulai usaha.
Baca juga : Kuis: Seberapa Introvert Kamu? Temukan Melalui 5 Pertanyaan di Bawah Ini
Weton juga digunakan untuk memahami karakter dan nasib seseorang sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat dalam membimbing atau memberikan nasihat.
Weton Tulang Wangi adalah salah satu contoh bagaimana budaya dan tradisi Jawa kaya akan simbolisme dan filosofi yang mendalam.
Memahami weton tidak hanya membantu dalam menentukan hari baik, tetapi juga memberikan wawasan tentang karakteristik dan potensi seseorang.
Baca juga : Membangkitkan Desa Bermodal Alam dan Budaya
Meskipun praktik ini berasal dari masa lalu, relevansinya masih terasa hingga saat ini, menunjukkan betapa kuatnya warisan budaya yang ada di masyarakat Jawa.
Konsep Weton Tulang Wangi tidak secara langsung merujuk pada kombinasi spesifik dari hari dan pasaran, tetapi lebih kepada karakteristik individu yang memiliki kekuatan dan aura positif.
Namun, dalam konteks mencari kombinasi weton yang dianggap baik dan memiliki kualitas positif, beberapa weton yang sering dianggap baik atau memiliki karakteristik kuat dan positif adalah:
Karakteristik umum dari weton-weton tersebut sering kali dianggap memiliki kepribadian yang kuat, bijaksana, dan disukai oleh banyak orang.
Berikut beberapa contoh detail karakteristik untuk weton tertentu:
Dalam penggunaan praktis, pemilihan weton yang dianggap kuat dan positif sangat bergantung pada interpretasi dari para ahli atau sesepuh yang memahami tradisi ini.
Jadi, weton-weton yang termasuk dalam "Tulang Wangi" bisa sangat bervariasi tergantung pada perspektif dan kepercayaan setempat. (Z-10)
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
ADA hal yang menarik dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2025. Desainer fesyen, Eni Joe, menjadikan ajang tersebut sebagai ruang edukasi budaya.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Pagelaran Suadesa Festival 2025 di Karangrejo, Magelang, Jawa Ttengah, membawa berkah bagi pelaku UMKM lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved