Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
INDUSTRI manufaktur pesawat di Indonesia masih dalam tahap pengembangan dan berfokus pada pesawat berukuran kecil hingga menengah serta komponen pesawat, dengan dukungan dari kerja sama internasional. Sementara itu, Eropa dan Amerika Serikat memiliki industri yang jauh lebih besar dan maju, memproduksi pesawat komersial dan militer dalam skala besar dengan fokus kuat pada inovasi dan teknologi. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam sejarah industri, investasi R&D, dan kebutuhan pasar masing-masing wilayah.
Hal itu disampaikan pakar Aircraft Powerplant dari PT Aero Nusantara Indonesia Saslyadi. Ilmuwan aeronautika itu mengatakan tantangan industri transportasi, khususnya pesawat terbang, adalah masih banyaknya bahan baku dan barang jadi yang harus diimport untuk mendukung proses manufaktur.
Selain itu, politik asing tidak menghendaki Indonesia memiliki industri penerbangan yang maju karena mereka menginginkan Indonesia sebagai pengguna saja.
Baca juga : Harga Produk Industri Naik, Biaya Transportasi hanya Bagian Kecil
“Kalau sebagai user, kita akan tergantung pada mereka, baik komponen maupun perawatannya. Apalagi industri ini juga sangat dipengaruhi kebijakan politik. Seperti sebelumnya proyek drone tempur Indonesia yang digadang-gadang menjadi drone selevel buatan Amerika, harus dimatikan karena politik,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (4/7).
Pakar penerbangan asli dari Batam, Kepulauan Riau tersebut mengatakan teknologi yang masih kurang di Indonesia terkait dengan teknologi bahan, permesinan, avionika dan instrumentasinya yang masih import dari luar negeri.
“Kita pernah punya N250 yang sejajar bahkan lebih canggih dari ATR varian buatan Prancis-Italia. Seandainya dulu IMF tidak mendikte Indonesia agar menghentikan proyek N250, mungkin tidak ada ATR yang terbang di udara indonesia, melainkan yang terbang di langit kita adalah N250,” ungkap Saslyadi
Baca juga : Efisensi Naik, Rerata Intensitas Energi Indonesia Capai 3%
Lulusan SMA Negeri 1 serta SMP Negeri 4 di Batam tersebut pernah diminta LAPAN untuk merancang Jet Aircraft Model, sebuah wahana terbang dengan pendorong mesin jet hasil kerja sama dengan peneliti LAPAN yang digunakan sebagai prototipe awal dan model studi untuk di beri roket sebagai pendorong awal.
“Harapannya, dari model ini dapat dikembangkan selanjutnya menjadi sebuah wahana roket jelajah dengan pendorong awal dari roket LAPAN,” ujarnya.
Saslyadi dan timnya pernah bekerja sama dengan Universitas Surya, milik fisikawan Indonesia Yohanes Surya, untuk membuat prototipe wahana terbang tanpa awak dengan panjang pesawat 4 meter dan panjang sayapnya 6 meter.
Baca juga : Singapura Wajibkan Bahan Bakar Maskapai Penerbangan Rendah Karbon Mulai 2026
Prototipe tersebut mampu membawa muatan hingga 20 kilogram dengan ketinggian jelajah (service celiling) hingga 1 kilometer (low altitude).
“Pesawat ini dirancang untuk melakukan kegiatan-kegiatan pengawasan dan pemetaan di berbagai daerah di Indonesia.”
Keberhasilan terbang prototipe UAV milik Universitas Surya tersebut ternyata menarik perhatian Kementerian Petahanan RI untuk pengadaan beberapa unit.
Baca juga : 6 Sektor Industri di Batam Tumbuh Pesat Sepanjang 2023
Dengan menggandeng PT Carita Boat Indonesia sebagai produsen UAV, akhirnya UAV ini diproduksi dengan kode nama Elang Laut 25 atau EL-25. Setelah melalui beberapa tahap pengujian akhirnya Elang Laut 25 secara resmi masuk dan beroperasi di jajaran direktorat topograpi Angkatan Darat.
“Tantangan kemudian datang dari Litbang AD, untuk mengubah sebuah truk jalanan biasa menjadi wahana darat air atau amphibious vehicle. Dengan ketersediaan waktu yang diberikan cukup sempit, akhirnya wahana tersebut dapat diselesaikan, kendaraan bisa berjalan di darat seperti truk pada umumnya dan ketika di air kendaraan dapat bergerak layaknya kapal air,” ungkap lulusan Universitas Suryadarma tersebut.
Saslyadi mengatakan, ide untuk merancang sebuah pesawat biasanya datang dari pemesan yang kemudian dituangkan dalam bentuk konseptual desain, dengan rincian seperti tujuan pembuatan, kapasitas ruang, besarnya beban yang diangkat, kecepatan yang diharapkan, jarak tempuh, ketinggian terbang dan sebagainya.
“Berangkat dari konsep kemudian lanjut design awal atau preliminary design, di sini sudah muncul ukuran-ukuran pesawat, panjang dan lebar badan (fuselage), bentuk penampang sayap, lebar sayap, besaran mesin, penempatan sistem-sistem dan lainnya.”
Perhitungan stuktur, tambahnya, serta beban sayap, aerodynamika, beban mesin, kemudian lanjut ke detail design gambar detail akan muncul namun akan bolak balik ke perhitungan.
“Jika tidak sesuai akan detail design berubah lagi sampai akhir di peroleh bentuk yang final. Kemudian akan dilanjutkan ke prototype construction setelah jadi baru dilakukan pengetesan beban, tes fungsi dan sebagainya. Jika gagal akan kembali ke perhitungan awal, sebelum akhirnay tes terbang dan sertifikasi,” tutupnya. (Z-1)
Pamulang dan Ciputat tengah mencuri sorotan kembali, terutama dari kalangan keluarga muda yang tengah berburu rumah pertama.
Wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu selain karena potensi keindahan alam dan sejarah, juga karena adanya kemudahan transportasi.
Pendapatan yang didapatkan oleh sopir truk sangat rendah dan sudah tidak ada kernet yang mendampingi sopir jika melakukan trip. Indonesia tidak mendapatkan sopir-sopir truk yang berkualitas
Minat terhadap rumah tapak kembali meningkat di kalangan pembeli muda, terutama sejak pandemi covid-19 memicu perubahan pola hunian.
Kendaraan yang tidak memenuhi standar dimensi dan muatan menciptakan ketidakseimbangan dalam sistem distribusi, menghambat efisiensi transportasi.
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
Tak hanya berkaitan dengan gaya, memilih pakaian yang tepat bisa memberikan kamu pengalaman terbang yang menyenangkan dan aman.
Dua orang ditemukan tewas di kompartemen roda pesawat JetBlue yang terbang dari New York City, setelah mendarat di Bandara Fort Lauderdale-Hollywood International pada Senin malam.
Asosiasi Penerbangan Jerman (BDL) mencatat, di sepanjang 2024, ada 334 korban tewas di seluruh dunia akibat kecelakaan penerbangan sipil.
Sebuah pesawat milik maskapai Etihad Airways yang berencana bertolak dari Bandara Melbourne mengalami pecah ban hingga akhirnya batal lepas landas.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pesawat terbang yang jatuh pada pekan lalu adalah karena terkena tembakan dari darat.
Pengamat Penerbangan Nasional, Chappy Hakim, menilai trafik penerbangan yang meningkat di akhir tahun, serta cuaca buruk menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan pesawat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved