Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PEMERINTAH Arab Saudi berencana menjadikan salah satu makanan tradisional asal Yogyakarta, gudeg, sebagai jamuan untuk jemaah haji. Proses itu masih dalam tahap sertifikasi makanan.
"Gudeg sekarang sudah dikemas dalam kaleng yang tahan lama. Beberapa waktu lalu pernah misi dagang ke Arab, dari Arab pernah datang ke Jogja," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti dihubungi, Jumat, 28 Juni 2024.
Syam mengatakan proses menjadikan gudeg sebagai makanan bagi jemaah haji sudah berjalan sekitar satu tahun. Menurutnya, proses saat ini masih pada sertifikasi makanan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.
Baca juga : Ini Klarifikasi Garuda Indonesia Soal Penyesuaian Jadwal Pemulangan Jemaah Haji
Ekspor makanan, ia melanjutkan, harus memenuhi apa yang diinginkan negara tujuan. Di Arab Saudi, ada beberapa sertifikasi yang harus dilalui.
"Ini masih proses, ada yang clear, dan masih proses. Butuh waktu. Sertifikasi biayanya mahal," kata dia.
Ia menegaskan saat ini Gudeg Bu Citro yang masuk dalam proses itu. Bila tembus, proses itu akan berlanjut kerja sama dengan standarisasi yang ditentukan.
Baca juga : 1.301 Jamaah Meninggal pada Ibadah Haji Tahun Ini
Di sisi lain, ada persoalan keterbatasan bahan baku gudeg, yakni nangka. Produsen gudeg dalam beberapa waktu terakhir sudah sudah mendatangkan nangkan dari luar DIY untuk berproduksi.
"Persoalannya di sini memang sertifikasi ini, tergantung kemampuan masing-masing IKM (industri kecil menengan) di Yogyakarta. Itu belum dari segi kualitas dan kuantitas," ujarnya.
Syam menyebut banyak potensi makanan yang bisa diekspor kendati terkendala pada teknologi untuk membuat makanan itu bertahan lama. Apalagi, seperti untuk ibadah haji akan membutuhkan dalam jumlah besar.
Baca juga : 5 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal di Tanah Air
"Kalau makanan minimal harus bertahan 1 tahun hingga 1,5 tahun. Itu yang seringkali harus ada teknologi yang belum bisa memenuhi," ungkapnya.
Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga menginginkan salak bisa masuk. Namun, proses uji coba teknologi dengan sejumlah lembaga baru mampu membuat salak bertahan hingga satu bulan.
"Ini baru berproses terus, moga-moga goal juga. Kalau itu pun belum menjadi makanan resmi haji dan umrah, dari Arab sendiri siap memasarkan ke retail-retail mereka, ke hotel-hotelnya siap juga," ucapnya.
(Z-9)
Jelajahi 38 makanan tradisional Indonesia dari setiap provinsi, penuh cita rasa khas. Temukan kuliner favoritmu sekarang!
Resep Gudeg Jogja otentik, manis & legit! Pelajari cara membuat gudeg sendiri di rumah dengan mudah. Tips & trik rahasia rasa tradisional dijamin bikin nagih!
Jelajahi kelezatan Indonesia! Temukan resep & cerita unik di balik makanan tradisional dari Sabang hingga Merauke. Cicipi warisan kuliner Nusantara. Lihat disini Selengkapnya
Makan Bajamba digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para raja dan sultan.
Dikenal karena keindahan alamnya dan udaranya yang sejuk, Bandung juga menawarkan beragam hidangan lezat yang siap memanjakan lidah
Dana Keistimewaan DIY 2026 akan dipangkas lebih dari 50% hingga menjadi Rp500 miliar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, berat jika harus melakukan lobi-lobi
PEMERINTAH pusat merencanakan pengurangan Dana Keistimewaan (Danais) bagi DIY, sebesar 50%, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan pemda perlu mencari sumber dana lain
KASUS Leptospirosis di Kota Yogyakarta dilaporkan meningkat signifikan meski musim hujan telah berakhir. Diduga, peningkatan kasus tersebut berkaitan dengan persoalan sampah.
Merayakan Hari Kemerdekaan. Indonesia bisa dengan mendatangi beragam tempat bersejarah dan sarat makna budaya.
Landasan hukum untuk menindak tegas fenomena ini sudah ada, yaitu Instruksi Gubernur DIY Nomor 5 Tahun 2024 tentang Optimalisasi Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved