Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SAKIT perut dan masalah pencernaan setelah makan kadang-kadang dapat menjadi tanda dari beberapa kondisi yang berbeda, seperti keracunan makanan, sindrom iritasi usus (IBS), atau penyakit radang usus (IBD), seperti Crohn's atau kolitis ulserativa. Bagaimana kita bisa membedakan di antara ketiganya?
Keracunan makanan umumnya terjadi setelah mengonsumsi makanan yang tidak bersih dan dapat menimbulkan gejala seperti sakit perut, diare, atau perubahan dalam pola buang air besar. Gejala ini sering kali bersifat sementara dan tidak memerlukan perawatan medis khusus.
Di sisi lain, sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah kondisi ketika sistem pencernaan menjadi terlalu sensitif terhadap stimulus tertentu, seperti makanan atau stres, yang bisa menyebabkan diare, sembelit, kembung, dan nyeri perut.
Baca juga : Ini yang Dimaksud dengan IBS pada Anak dan Cara Meredakannya
Menurut Eric Wee, seorang konsultan gastroenterologi di Nobel Gastroenterology Centre, Mount Elizabeth Novena Hospital, "IBS ditandai dengan nyeri perut setelah makan dan sering kali disertai dengan diare, sembelit, atau perubahan dalam bentuk tinja."
Penyakit radang usus (IBD), seperti Crohn's atau kolitis ulserativa, adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Gejalanya mirip dengan IBS, tetapi sering lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti peningkatan risiko kanker usus besar.
Sulaiman Bin Yusof, ahli bedah kolorektal dan umum di Colorectal Clinic Associates, menjelaskan, "Pada penyakit Crohn, berbagai bagian saluran pencernaan dari mulut hingga anus dapat terpengaruh, dengan daerah peradangan yang muncul sebagai bercak yang bersisian dengan jaringan sehat."
Baca juga : Puluhan Warga di Labuhanbatu Diduga Keracunan usai Santap Nasi Bungkus
Membedakan antara keracunan makanan, IBS, atau IBD bisa sulit karena gejalanya sering kali mirip.
Jika Anda mengalami nyeri perut atau masalah pencernaan yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai dengan gejala seperti perubahan frekuensi buang air besar atau perubahan bentuk tinja, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan profesional medis.
Tes medis seperti kolonoskopi, pemindaian, atau tes tinja dapat membantu membedakan antara IBS dan IBD. Biopsi sering diperlukan untuk diagnosis IBD, sementara pada IBS tidak ditemukan tanda-tanda peradangan yang jelas.
Baca juga : Kenaikan Kelas Jadi Musibah, 99 Orang di Bandung Barat Keracunan Makanan
IBD, seperti Crohn's atau kolitis ulserativa, memerlukan pengelolaan medis yang intensif untuk mengendalikan peradangan dan mencegah komplikasi jangka panjang seperti kanker usus besar.
Pengobatan untuk IBS fokus pada meredakan gejala dengan cara seperti penggunaan probiotik, terapi perilaku kognitif, atau obat antikram.
Melvin Look, direktur PanAsia Surgery di Mount Elizabeth Hospital, menekankan, "Pengelolaan diet juga dapat membantu dalam mengurangi gejala IBD."
Kesimpulannya, memahami perbedaan antara keracunan makanan, IBS, dan IBD penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. (Z-1)
Anak bisa mengalami dehidrasi saat keracunan makanan karena muntah dan diare yang tidak kunjung henti. Untuk mengatasinya bisa dengan memberikan air putih dengan jumlah sedikit namun sering
"Selang 15 menit, lalu meminta ke kamar karena badan tambah panas, 10 menit kemudian baby Sulthan muntah-muntah sepanjang malam."
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
Salernitana harus mengirimkan ambulans saat tiba di bandara Salerno usai kalah 0-2 dari Sampdoria di laga leg pertama playoff degradasi dan merawat sebagian besar pemain di rumah sakit.
MENU pada Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menyebabkan ratusan siswa di SMP Negeri 35 Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan massal.
IBS (Irritable Bowel Syndrome) merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan sakit perut, diare, sembelit hingga perut kembung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved