Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ketum PWI Pusat Ingatkan Wartawan untuk Kritis dan Berwawasan Kebangsaan

Haryanto
26/6/2024 10:34
Ketum PWI Pusat Ingatkan Wartawan untuk Kritis dan Berwawasan Kebangsaan
Unjuk rasa wartawan menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Penyiaran di depan Gedung DPRD Kota Malang, Malang, Jawa Timur, Jumat (17/5/2024)(ANTARA/Irfan Sumanjaya)

BELAKANGAN ini daya kritis wartawan terhadap realitas di  lingkungan  sekitar sudah menjadi hal yang langka. Ada kecenderungan wartawan hanya mengikuti apa kata WA Grup. Maka dari itu, dengan adanya Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) diharapkan membentuk wartawan yang tak hanya mahir menulis, tapi juga kemampuan berpikir kritis saat merespons apa yang terjadi di masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun saat membuka SJI kerja sama PWI - Kemendikbud-Ristek di hotel New Puri Garden Semarang, Selasa 25/6.

''SJI ini tidak main-main. Kita lagi hal yang bersifat elementer, tapi mengajak untuk berpikir global. Mendorong wartawan untuk bersikap kritis
terhadap lingkungan. Wartawan jangan main hape ketika nganggur, tapi lebih banyak ngobrol dengan orang-orang di sekitarnya,'' kata wartawan senior tersebut.

Baca juga : PWI Terus Tingkatkan Kompetensi Wartawan dan Wawasan Kebangsaan

Hendry Bangun juga berharap SJI membuka wawasaan kebangsaan wartawan. Dia yakin jika wartawan memiliki kebangsaan seperti para tokoh wartawan pendahulu seperti BM Diah, maka dalam melakukan tugas jurnalistik orientasinya bagaimana menjaga keutuhan dan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

''Kita kadang lupa akan spirit kebangsaan. Ketika atlet nasional hanya meraih perak dalam kompetisi olahraga, disebutnya gagal. Perak dianggapnya aib.  Tapi media di Singapura, atletnya meraih juara ketiga saja ditulis besar. Di sini kita didorong untuk menggunakan frame kebangsaan dalam bekerja,'' tambah mantan Ketua Siwo PWI Pusat itu.

Ada dua hal yang dia titipkan untuk peserta SJI, yaitu mendapatkan peluang dan menguasai platform digital, serta menjaga kualitas karya jurnalistik. Menurutnya, jurnalisme yang mampu bertahan dalam kondisi apapun adalah jurnalisme yang berkualitas. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya