Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PELAKSANAAN puncak ibadah haji di Arab Saudi tinggal menghitung hari. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) terus mematangkan skema operasi pelayanan selama Armuzna.
Kepala Satuan Operasional Armuzna, Harun Ar Rasyid menuturkan pada pelaksanaan ibadah haji kali ini pihaknya membentuk empat satuan tugas (satgas). Mereka adalah Satgas Arafah yang diisi petugas daerah kerja (Daker) Madinah, Satgas Muzdalifah diisi petugas Daker Bandara, Satgas Mina diisi petugas Daker Mekkah dan Satgas Jamarat diisi petugas tambahan.
"Ada empat Satgas yang saat ini kita bentuk Ada Satgas Arafah, ada Satgas Muzdalifah, ada Satgas Mina, dan juga ada satu tambahan yaitu Satgas Jamarat," kata Harun di Makkah, Sabtu (8/6).
Baca juga : Jelang Closing Date Haji, 203.512 Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci
Sejauh ini, Harun terus melakukan pemantauan situasi terkini di Armuzna yang bakal menjadi tempat bagi jemaah haji Indonesia. Setelah itu dia memberikan berbagai sosialisasi kepada petugas terkait hal-hal yang menjadi perhatian saat pelaksanaan puncak ibadah haji.
Di Arafah nanti, Harun menyebut jemaah haji Indonesia akan menempati 73 maktab yang terdiri dari puluhan tenda. Masing-masing maktab akan ditempatkan 1 orang koordinator.
Secara total akan ada 1.169 tenda yang disediakan untuk para jemaah haji dengan 1 orang petugas yang berjaga. Tenda-tenda tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kasur, AC, hingga listrik.
Baca juga : 16 Juni Seluruh Jemaah Haji Harus Tinggalkan Madinah
"Persiapan masih berlangsung dan yang jelas kelihatannya sudah mau selesai," kata Harun.
Nantinya, petugas dari Daker Madinah yang berjaga di Arafah juga akan dibantu petugas dari Daker Bandara, Daker Makkah dan Satgas Jamarat.
Di Muzdalifah, satgas akan melakukan koordinasi untuk pelayanan pengawasan di Maktab. Mereka akan bergerak ke Muzdalifah pada 9 Dzulhijjah sore usai pelaksanaan wukuf di Arafah. Petugas Sektor di maktab akan bertanggungjawab terhadap penempatan, kedatangan dan keberangkatan serta memberikan pelayanan kepada jemaah lansia.
Baca juga : Perbedaan Cuaca, Jemaah Haji Aktif Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
"Sektor Muzdalifah 1-14 melaksanakan tugas koordinasi pengawasan jemaah," kata Harun.
Di Mina, Satgas dari petugas Daker Makkah akan melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Satgas Mina, di Misi Haji, Pos Pengawasan Maktab, Pos Mina dan pos rute Jamarat. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah usai wukuf pada 9 Dzulhijjah sore. "Petugas sektor di Maktab bertanggungjawab terhadap penempatan, kedatangan dan keberangkatan, konsumsi dan layanan lansia," kata Harun.
Harun melanjutkan, saat ini pihak Arab Saudi masih terus melakukan pembenahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah haji yang datang dari berbagai negara.
Baca juga : Jelang Idul Adha, Pasar Hewan Kurban di Arab Saudi Kian Menggeliat
"Pihak Arab Saudi masih harus melakukan pembenahan demi memberikan pelayanan terbaik buat jemaah haji kita. Itu yang kami lihat," kata Harun.
Harun menambahkan dengan adanya pembatasan yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi diharapkan bisa membuat jemaah menjadi lebih nyaman pada pelaksanaan puncak ibadah haji. Mengingat hanya jemaah dengan visa haji dan tasreh yang bisa masuk kawasan Armuzna.
"Oleh karena itu mudah-mudahan dengan adanya pemberlakuan ini, kita berharap bisa lebih nyaman bagi jemaah kita untuk melaksanakan ibadah hajinya," kata Harun. (Z-7)
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
Antara lain mengenai pemukiman haji hingga peluang Indonesia menggunakan Bandara Taif untuk kedatangan dan kepulangan jemaah.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut Kerajaan Arab Saudi mengirimkan sinyal positif terhadap urusan ibadah haji yang diajukan pemerintah Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), menyepakati sejumlah kerja sama strategis
Sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) turut mendampingi. Rombongan Prabowo juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat penegak hukum setempat.
Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap beragam hal yang akan dibicarakan dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi mendapatkan sambutan yang positif.
ketidakkonsistenan jadwal bus karena ada ribuan bus yang dioperasionalkan yang menyebabkan antrean panjang sehingga banyak jemaah haji Indonesia berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina
Kemenag menyampaikan permohonan maaf terkait sejumlah kendala selama puncak ibadah haji 2025 di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Kendala itu yakni evakuasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina
PPIH Arab Saudi akhirnya melepas sebagian jemaah namun tetap mengingatkan agar jemaah lansia dan risti agar tetap berada di Muzdalifah, menunggu jemputan bus.
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
MANTAN Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menjadi salah satu jemaah haji yang mendapat pengalaman tidak menyenangkan saat menjalani rangkaian haji 2025 di Muzdalifah.
KEKACAUAN terjadi menjelang akhir rangkaian ibadah haji 2025 di Muzdalifah dan Mina. Ribuan jemaah haji Indonesia terlantar hampir seharian akibat terlambatnya bus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved