Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
EKONOM Senior INDEF Didin Damanhuri menilai bahwa ketidakadilan sosial di Indonesia makin memburuk selama 10 tahun terakhir. Hal itu terlihat dari ketimpangan ekonomi di masyarakat baik antar golongan, generasi maupun wilayah.
"Sudahkah perekonomian kita ini setelah 79 tahun (hari lahir Pancasila) bagi kemakmuran rakyat. Tapi justru masalah terbesar adalah ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia makin memburuk selama 10 tahun terakhir ini. Ini didukung data-data makro bagaimana kita melihat ketidakadilan antar golongan, ketidakadilan antar sektor, ketidakadilan antar wilayah, dan juga generasi," ujarnya dalam diskusi 'Hari Lahir Pancasila: Ekonomi Sudah Adil untuk Semua?', Selasa (4/6).
Menurutnya, berdasarkan data BPS tercatat 10 juta gen Z tidak bekerja dan tidak bersekolah. Sementara, pemerintah melalui Kemendikbud justru membiarkan biaya pendidikan terus naik. Tidak heran banyak generasi muda yang tidak mampu menyelesaikan pendidikan dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Baca juga : Youth Catalyst Foundation Didirikan untuk Memajukan Generasi Muda Indonesia
"Baru saja BPS merilis data yang mencengangkan bahwa ada 10 juta gen Z tidak bersekolah dan tidak bekerja. Jadi ketika ada isu UKT kemana saja Kemendikbud selama 10 tahun terakhir di mana Gen Z tidak bekerja dan tidak bersekolah. Ini sangat menusuk rasa keadilan generasi z dan milenial ya," imbuhnya.
Di sisi lain, ketidakadilan juga terjadi dalam pembangunan di daerah. Meskipun sudah ada otonomi daerah, pemerataan pembangunan masih sangat timpang antara daerah-daerah di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.
Di sektoral ketimpangan juga makin memburuk. Sektor ekonomi seperti tambang terus berkembang, sedangkan sektor pertanian dan perikanan masih butuh banyak dukungan pemerintah.
"Dari timah saja baru saja kita mendengar kerugian negara akibat korupsi Rp270 triliunan. Tapi buruh-buruh di tambang tetap lebih sejahtera dari pada nelayan atau petani. Jadi ketimpangan antara sektor agrikultural dan tambang itu sangat buruk sekali, tapi itu dikorupsi," kata dia.
Untuk itu, pemerintah perlu mengembalikan semangat pembangunan ekonomi Indonesia pada Pancasila. Bahwa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bangsa yang harus diprioritaskan bukan membiarkan jurang ketimpangan makin melebar. (Z-6)
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
Ahok bertemu Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Rabu (20/8) sore. Salah satu pembahasan dari pertemuan tersebut yakni mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Pelajari arti sosial, jenis-jenisnya, dan bentuk interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Mudah dipahami untuk semua!
Taman Budaya X Bogorun 2025 diharapkan akan menjadi tonggak baru dalam peta sport tourism nasional, menandai kebangkitan olahraga, ekonomi, dan budaya di Kabupaten Bogor.
SEKRETARIS Jenderal JATMA Aswaja Helmy Faishal Zaini menekankan pentingnya peran organisasi tarekat dalam melahirkan kemaslahatan bagi umat.
Perbaikan masalah sensori bisa membantu memperbaiki area otak yang berkaitan dengan pemahaman tekstur dan penerimaan input dari orang lain.
55,21% dari total 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia yang masih masuk ke dalam angkatan kerja karena belum bisa memenuhi kebutuhannya secara mencukupi.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
Melalui pembiayaan ultra mikro PNM Mekaar yang dipadukan dengan berbagai pelatihan, para ibu tidak hanya mendapat akses modal, tetapi juga keterampilan hidup.
Fakta bahwa minyak goreng sempat langka selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan adalah bukti adanya masalah serius di sektor tersebut.
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Gorontalo pada triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,14 persen
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved