Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AIR merupakan salah satu sumber kehidupan yang amat penting. Itulah sebabnya air kemudian diposisikan sebagai bagian daripada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ke-6 (Sustainable Development Goals/SDGs).
Kendati demikian, saat ini tercatat sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia yang tidak memiliki akses ke air minum dan mengalami kelangkaan air. Penguasaan sepihak sumber daya air bisa menjadi akar penyebab konflik dan perang di beberapa belahan dunia.
Oleh sebab itu, melalui Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10, pemerintah, parlemen, kalangan swasta, dan masyarakat sipil akan berkumpul membahas mengenai pengelolaan air, pada 19-21 Mei 2024, di Bali.
Baca juga : Ketua DPR Puan Maharani akan Memimpin Pertemuan Parlemen di Forum Air Dunia ke-10
Seiring World Water Forum yang ke-10 tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) bekerja sama dengan Forum Parlemen se-Dunia (Inter-Parliamentar Forum/IPU), akan menjadi tuan rumah dari sesi pertemuan antar parlemen se-dunia mengenai air, 19 - 21 Mei 2024.
Pertemuan parlemen se-dunia ini merupakan bagian dari rangkaian acara World Water Forum yang ke-10, khususnya Parliamentary Process, dimana parlemen memiliki perspektif dan peran yang sangat penting dalam perumusan legislasi dan anggaran terkait dengan kebijakan pengelolaan air. Pertemuan ini akan mengambil tema “Mobilizing Parliamentary Action on Water for Shared Prosperity”.
Sebanyak 36 delegasi parlemen dari berbagai negara dan sejumlah perwakilan organisasi regional dan internasional akan menghadiri rangkaian kegiatan pertemuan parlemen dalam rangka WWF yang ke-10. Delegasi akan menghadiri jamuan makan malam oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo di Garuda Wisnu Kencana mengawali dimulainya rangkaian pertemuan WWF yang ke-10 pada tanggal 19 Mei.
Baca juga : Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Guna Dukung Keamanan WWF Ke-10
Kemudian sesi khusus parlemen akan dibuka keesokan harinya pada 20 Mei Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani, kemudian Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI, Dr. Fadli Zon dan juga Presiden Dewan Air Dunia (World Water Council/WWC) Loic Fauchon.
Delegasi akan berdiskusi, berbagi pengalaman dan bertukar pandangan mengenai perumusan legislasi mengenai air melalui empat sesi pleno. Masing-masing sesi akan membahas mengenai air dan keterkaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, inovasi dan akses yang lebih inklusif untuk semua pihak, serta bagaimana perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap ketersediaan sumber air di seluruh dunia.
Pertemuan juga akan membahas mengenai bagaimana diplomasi dapat berperan untuk memajukan kerja sama dalam pengembangan teknologi pengelolaan air.
Baca juga : Tuan Rumah Word Water Forum, Indonesia Dorong 3 Hal Ini dalam Pengelolaan Air di Tengah Krisis Iklim
Selama pertemuan delegasi dari parlemen negara-negara sahabat tersebut juga akan dikenalkan pada kearifan lokal Indonesia terkait dengan pengelolaan air di masyarakat, yang telah ada dan berjalan sejak dulu.
Sejumlah ahli mengenai pembangunan berkelanjutan dari badan-badan PBB dan beberapa organisasi internasional yang fokus pada isu-isu pembangunan global akan didaulat untuk menjadi panelis, dalam rangka memperkaya cakrawala para delegasi.
Pertemuan akan menghasilkan dokumen politik yang akan menjadi referensi bagi para pengambil kebijakan dan para anggota parlemen dalam merumuskan bersama solusi serta menghasilkan komitmen politik untuk perbaikan pengelolaan air dan memfasilitasi akses yang lebih mudah di seluruh dunia terhadap air dan sanitasi.
WWF adalah forum terbesar di dunia yang berbicara mengenai pentingnya air untuk kehidupan manusia, dari perspektif kebijakan. Forum ini diadakan setiap tiga tahun untuk mempertemukan para pengambil kebijakan (pemerintah dan parlemen), para
pemimpin bisnis, LSM, lembaga donor, dan organisasi internasional untuk berdialog dan bertukar pandangan, informasi dan pengetahuan mengenai isu-isu terkini dan informasi terkait air global.
Peran masyarakat sipil menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan WWF kali ini. Masyarakat Indonesia khususnya Bali, diharapkan dapat berkontribusi dalam mengenalkan kearifan lokal terkait air dan lingkungan hidup kepada para peserta
forum. Disamping itu masyarakat juga dapat menjadi peserta pameran ataupun menghadiri workhop berbagi ide dan gagasan terkait dengan pengelolaan air. (Z-3)
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Pentingnya posyandu harus mandiri, untuk memberikan contoh makanan tambahan kepada warga sebagai bagian dari edukasi.
Ayep Zaki meresmikan Jalan Pemukiman RW 01 Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Netralitas ASN menjadi salah satu hal yang terus diawasi pada konteks kepemiluan.
Terdapat dua opsi yang dipertimbangkan oleh Kementerian PUPR untuk menyelesaikan perbaikan Tol Bocimi.
Selain ribuan kondom bekas, ditemukan pula beberapa benda padat lainnya seperti gulungan kabel, sampah plastik, pakaian bekas, dan pembalut wanita pada saluran air limbah tersebut.
IPAL Krukut merupakan IPAL dengan teknologi paling mutakhir di Indonesia akan dirancang sebagai tempat pembelajaran
UNIT Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Bekasi mewakili Indonesia meraih peringkat 3 dalam ajang bergengsi Internasional.
Kebijakan penyesuaian tarif sambungan baru PAM Jaya berlaku mulai Jumat (1/4) ini. Pertimbangannya mencakup kenaikan harga material dan biaya tenaga kerja.
Air limbah jika dibuang langsung ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu bukan hanya menimbulkan kerusakan lingkungan tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
IPAL merupakan sistem pengolahan air buangan/limbah di dalam kawasan yang bermuara di Danau Hutan Kemayoran, yang diolah untuk memperbaiki kualitas air
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved