Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pakar Indonesia dan Australia Bergabung dengan Pemerintah dan Sektor Swasta Bahas Dekarbonisasi

Basuki Eka Purnama
02/5/2024 05:45
Pakar Indonesia dan Australia Bergabung dengan Pemerintah dan Sektor Swasta Bahas Dekarbonisasi
Acara 'Dekarbonisasi Industri Listrik dan Baja di Indonesia' di Jakarta.(MI/HO)

PARA pembuat kebijakan dari senior pemerintah, akademisi, dan pemimpin sektor swasta berdiskusi membahas transisi energi Indonesia dan Australia, serta peran sektor ketenagalistrikan dan industri dalam memenuhi target emisi, di Jakarta, Selasa (30/4) lalu.

Acara bertajuk 'Dekarbonisasi Industri Listrik dan Baja di Indonesia' itu membahas strategi untuk menarik investasi dan mendukung transisi yang adil dan terjangkau.

Pakar ekonomi lingkungan dan perubahan iklim, yang juga Kepala Bidang Energi di Institut Solusi Iklim, Energi dan Bencana di Australian National University, dan kontributor untuk laporan asesmen Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB, Profesor Frank Jotzo mengatakan, “Dekarbonisasi akan menjadi perubahan yang sangat penting bagi perekonomian kita saat ini dan dalam beberapa dekade ke depan."

Baca juga : Kondisi Utang Luar Negeri Indonesia per Februari 2024

“Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi, kuat dalam ekstraksi sumber daya dan pengekspor utama bahan bakar fosil. Kesempatannya adalah untuk membentuk perubahan dengan cara yang sesuai dengan prioritas lingkungan dan juga sesuai dengan kemakmuran," lanjutnya.

Dosen Universitas Indonesia Alin Halimatussadiah mengatakan, "Kuncinya adalah kesepakatan dan koordinasi yang erat antara lembaga-lembaga pemerintah, serta kolaborasi dengan sektor swasta dan mitra internasional."

Minister-Counsellor Kedutaan Besar Australia di Jakarta Tim Stapleton mengungkapkan, "Indonesia dan Australia bersama-sama memahami bahwa kolaborasi dan aksi kolektif merupakan hal yang penting untuk membuat kemajuan dalam perubahan iklim. Kemitraan dan berbagi pengetahuan merupakan inti dari berkembangnya program Australia di sektor perubahan iklim dan energi dengan Indonesia dan seluruh kawasan."

Acara ini didukung oleh Prospera (Kemitraan Australia Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi) dan Kinetik (Kemitraan Iklim dan Infrastruktur Australia-Indonesia). (RO/Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya