Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa fenomena Equinox atau hari tanpa bayangan akan kembali terjadi di Indonesia. Meskipun suhu panas kemungkinan akan meningkat, BMKG menekankan pentingnya untuk tetap tenang dalam menghadapinya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa equinox adalah saat titik subsolar suatu planet melewati ekuatornya.
"Ini adalah peristiwa ketika matahari tampak bergerak melintasi garis khatulistiwa dan terjadi secara berkala dua kali setiap tahun," katanya.
Baca juga : Perubahan Cuaca Ekstrem Terkait Dengan Fenomena Equinox: Apa Arti dan Dampaknya?
Tahun ini, equinox akan terjadi dua kali di Indonesia yakni, 21 Maret 2024 dan 23 September 2024.
Menurut BMKG, pada saat fenomena ini terjadi, matahari dan bumi berada pada jarak terdekat dengan garis ekuator, sehingga wilayah di sekitarnya akan menerima paparan sinar matahari yang maksimum. Meskipun demikian, BMKG menyatakan bahwa fenomena ini tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu udara yang signifikan atau ekstrem.
Guswanto menjelaskan bahwa di Indonesia, dampak dari equinox adalah terbentuknya Daerah Konvergensi Antar Tropik, di mana suhu panas di daerah tersebut lebih tinggi daripada di daerah sekitarnya, yang kadang-kadang disebut sebagai equator thermal. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan awan hujan.
BMKG menegaskan bahwa equinox bukanlah fenomena seperti gelombang panas atau heat wave yang terjadi di Eropa, Afrika, dan Amerika, di mana terjadi peningkatan suhu udara ekstrim yang berlangsung dalam waktu yang lama. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir tentang dampak equinox karena secara umum suhu maksimumnya masih dalam kisaran normal, yaitu antara 30-36 derajat Celsius, dan kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab.
Berdasarkan laporan terbaru BMKG hingga tanggal 19 Maret 2024, suhu tertinggi tercatat di Deli Serdang, Sumatra Utara, mencapai 33,6 derajat Celsius. Daerah dengan suhu tertinggi ini dapat berubah setiap hari. BMKG juga mengingatkan bahwa suhu panas dapat menyebabkan pembentukan awan hujan, oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan. (Z-10)
Cancel culture di Korea Selatan adalah fenomena sosial di mana individu, terutama selebriti dan figur publik, dikritik dan dikucilkan oleh masyarakat karena tindakan yang kontroversial.
Pencairan es di Antarktika menjadi salah satu dampak nyata dari perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Fenomena ini ternyata dapat mengaktifkan gunung berapi yang tersembunyi
Fenomena langit yang langka dan menakjubkan akan menghiasi malam di awal tahun 2025. Parade planet, di mana beberapa planet tampak sejajar di langit malam, menjadi daya tarik
Fenomena astronomi selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang, dan malam ini, 21 Januari 2025, Anda memiliki kesempatan langka untuk menyaksikan parade enam planet
Perputaran Bumi pada porosnya atau yang kita kenal dengan rotasi Bumi tidak berlangsung dengan kecepatan yang sama sepanjang waktu.
Aurora merupakan salah satu fenomena alam paling memukau yang terjadi di langit bumi.
Hari Tanpa Bayangan adalah fenomena menarik ketika bayangan benda tegak lenyap sejenak saat Matahari berada tepat di atas kepala pengamat.
Apakah anda menyadari hari ini bayangan anda hilang sekitar 11.40 WIB? Jangan kaget, karena hari ini merupakan Hari Tanpa Bayangan.
Fenomena ini disebabkan karena nilai deklinasi matahari pada periode tersebut akan sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia.
SELAMA sepekan, mulai 8 Oktober hingga 14 Oktober disejumlah wilayah di Pulau Jawa akan tanpa bayangan. Sebab posisi matahari pas di atas
Fenomena yang berlangsung setahun dua kali itu terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang seseorang yang mengamatinya atau pengamat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved