Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERNAHKAH kamu mendengar tentang fenomena Hari Tanpa Bayangan? Ini adalah peristiwa menarik di mana bayangan dari benda-benda tegak yang biasa kita lihat justru menghilang sejenak.
Fenomena ini dikenal sebagai Kulminasi Utama atau Istiwa', yang terjadi ketika Matahari tepat berada di posisi tertinggi di langit, tepat di atas kepala pengamat.
Pada saat itu, bayangan benda tampak lenyap karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Baca juga : Hari Tanpa Bayangan 2023 daerah Jakarta dan Sekitarnya
Fenomena ini tidak lepas dari bagaimana Bumi berputar mengelilingi Matahari. Bumi berotasi pada bidang yang sedikit miring terhadap bidang ekliptika, atau bidang di mana Bumi berputar mengelilingi Matahari. Hal inilah yang menyebabkan posisi Matahari terlihat bergerak antara 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan sepanjang tahun. Gerak semu harian Matahari inilah yang menyebabkan fenomena seperti Hari Tanpa Bayangan.
Pada 2024, Matahari akan berada tepat di khatulistiwa pada 20 Maret pukul 10.06 WIB dan 22 September pukul 19.43 WIB. Selain itu, Matahari juga akan mencapai titik balik utara pada 21 Juni pukul 03.50 WIB dan titik balik selatan pada 21 Desember pukul 16.20 WIB.
Posisi ini penting dalam menentukan kapan fenomena Hari Tanpa Bayangan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga : Sepekan Hari Tanpa Bayangan di Pulau Jawa, Ini Daerahnya
Indonesia, yang terletak di sekitar garis ekuator, beruntung dapat menyaksikan Kulminasi Utama ini dua kali dalam setahun. Fenomena ini terjadi saat deklinasi Matahari, atau posisi Matahari yang terlihat dari Bumi, tepat sejajar dengan lintang pengamat. Khususnya di kota Jakarta, Hari Tanpa Bayangan akan terjadi pada 4 Maret 2024 pukul 12.04 WIB dan 8 Oktober 2024 pukul 11.40 WIB.
Untuk wilayah lainnya di Indonesia, fenomena ini juga terjadi pada waktu yang berbeda. Sebagai contoh, di Baa, Nusa Tenggara Timur, fenomena Kulminasi Utama akan terjadi pada 21 Februari 2024, sedangkan di Sabang, Aceh, fenomena ini akan terjadi pada 4 April 2024. Gelombang Hari Tanpa Bayangan kembali terjadi pada 7 September 2024 di Sabang dan berlanjut hingga 21 Oktober 2024 di Baa.
Jika kamu berada di wilayah Indonesia, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan momen langka ini. Siapkan diri dan amati saat Matahari berada tepat di atas kepala, dan saksikan bagaimana bayanganmu seakan lenyap! Fenomena alam ini, meskipun berlangsung singkat, mengajarkan kita tentang betapa kompleks dan teraturnya gerak alam semesta. (BMKG/Z-3)
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konfluensi terpantau memanjang dari perairan Barat-Bengkulu hingga Barat-Sumatera Barat, di pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 24 Juli 2025. Cuaca diperkirakan akan cukup bersahabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved