Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
AHLI kriminologi dari Universitas Indonesia Muhammad Mustofa menilai negara abai dengan mencuatnya kasus bunuh diri. Pendidikan anti-bunuh juga nihil ditanamkan negara kepada setiap warganya.
"Penyebab kasus bunuh diri karena kegagalan negara dan masyarakat memastikan ada warganya menghadapi masalah yang kemudian bunuh diri. Banyak informasi yang lebih mendorong saat menghadapi masalah lalu bunuh diri," katanya di acara Hot Room Bertajuk Masalah Ekonomi, Berakhir Bunuh Diri?, yang disiarkan langsung MetroTV, pada Rabu (13/3).
Pada kesempatan yang dipandu Advokat Senior Hotman Paris Hutapea ini dihadiri juga oleh Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, Owner Rumah Konseling Muhammad Iqbal, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Mental (Puskmental) Indonesia Syukri Pulungan dan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah.
Baca juga : Cegah Kekerasan Seksual di Kampus, Kemendikbud Tekankan Pola Asuh Orang Tua
Mustofa menambahkan negara juga abai dalam mengantisipasi kepala keluarga yang mengajak bunuh diri ketika menghadapi masalah. Negara membiarkan masyarakatnya dicekoki informasi juga tontonan mengakhiri hidup saat menghadapi masalah.
"Sinetron lebih banyak mengajarkan rebutan waris, selingkuh dan lainnya. Harusnya di counter dengan pendidikan yang mengajarkan membangun keluarga sejahtera dan mengatasi masalah yang anti-sosial," jelasnya.
Ia mengatakan Emile Durkheim, tokoh sosiologi klasik yang terkenal dengan teori bunuh dirinya, dalam bukunya Suicide, mengemukakan dengan jelas bahwa tiga hal yang menjadi penyebab bunuh diri. Pertama egoistik seperti merasa malu saat gagal, kedua anomik seperti patah hati, dan altruistik yang mementingkan kepentingan lebih besar seperti bunuh diri ala teroris.
Baca juga : Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama Cegah Bunuh Diri
"Paling banyak bunuh diri berkaitan dengan psikologis. Karena paling banyak di Jawa Tengah di Gunung Kidul dengan 356 kasus, akibat banyak orang tua yang merasa kesepian," ungkapnya.
Negara paling bertanggung jawab atas terjadinya kasus bunuh diri. Tetapi pencegahannya negara mesti melibatkan semua sektor. Tokoh agama, masyarakat dan lainnya dapat dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat dalam menghadapi masalah.
"Sebetulnya kalau alternatifnya banyak untuk curhat seperti lewat 119, pendamping oleh ketua RT, hingga tokoh agama," tutupnya. (Z-8)
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
PENDIDIKAN dipercaya sebagai cara paling baik untuk memupuk dan mengembangkan pengetahuan demi kehidupan yang lebih baik.
PADA tahun ini, tercatat total 34 individu dan lembaga menerima penghargaan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved