Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) mengingatkan masyarakat soal pentingnya vaksinasi lanjutan guna mencegah komplikasi kematian akibat penularan covid-19.
"Yang jadi masalah virus ini tetap berusaha menginfeksi kita. Kalau kita vaksin, (lalu antibodinya) habis, makanya dia bermutasi berubah-ubah. Dulu ada tipe Wuhan sekarang sampai Omicron, semua ini dalam upaya semua bisa menghindari diri dari kekebalan tubuh kita," kata Penasihat Satgas Imunisasi PAPDI Prof Samsuridjal Djauzi, Rabu (6/3).
Samsuridjal menekankan vaksinasi terbukti efektif dalam mencegah penularan dan beratnya penyakit akibat covid-19 serta komplikasinya termasuk kematian.
Baca juga : Masyarakat Disarankan tetap Vaksinasi Booster Covid-19
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita covid-19 antara lain ialah pneumonia, Sindrom Pernapasan Akut Berat (ARDS), sepsis, gagal ginjal, gangguan kardiovaskular, gangguan neurologis, hingga gangguan mental.
"Beberapa penderita covid-19 juga mengalami komplikasi lain seperti trombosis, kerusakan hati, dan masalah pernapasan kronis," ujar Samsuridjal.
Dia juga mengatakan terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa covid-19 dapat memicu reaksi autoimun pada beberapa individu seperti sindrom kelelahan kronis, arthritis reaktif, dan gangguan neurologis autoimun.
Baca juga : AS Mulai Percobaan Pertama Vaksin Covid-19 pada Manusia
Selain itu, terdapat kasus yang melaporkan adanya peningkatan kadar antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri setelah terinfeksi covid-19. Hal itu menunjukkan bahwa virus tersebut dapat memicu respons autoimun pada beberapa individu.
"Meskipun begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara covid-19 dan reaksi autoimun dengan lebih baik. Jika Anda mengalami gejala autoimun setelah pulih dari covid-19, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat," ujar Samsuridjal.
Oleh sebab itu, Papdi, melalui Satgas Imunisasi Dewasa Papdi, mengeluarkan rekomendasi tentang booster (penguat) lanjutan vaksin covid-19.
Baca juga : Vaksinasi Difteri Tetanus Beri Kekebalan Tambahan Terhadap Covid-19
Dalam rekomendasi tersebut, dia menyebut booster lanjutan sangat dianjurkan untuk beberapa kelompok yakni usia lanjut yang mempunyai komorbid dalam kurun waktu setiap enam bulan sekali.
Kelompok kedua yaitu usia muda di bawah 18 tahun dengan komorbid serta penyandang obesitas untuk mendapat booster lanjutan vaksin covid-19 setiap 12 bulan.
Hal yang sama juga berlaku bagi tenaga kesehatan dan petugas yang kerap berhubungan dengan pasien untuk mendapat booster lanjutan vaksin covid-19 setiap 12 bulan.
Sementara bagi perempuan hamil dapat mengikuti booster lanjutan sekali pada waktu hamil.
"Poin lain dalam rekomendasi yaitu penyediaan dan pemilihan vaksin covid-19 untuk booster lanjutan sesuai dengan penetapan Kementerian Kesehatan. Dibuka kesempatan untuk layanan booster lanjutan di luar pembiayaan pemerintah," pungkas Samsuridjal. (Ant/Z-1)
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved