Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETELADANAN yang positif di media sosial semakin dibutuhkan terlebih bagi anak-anak yang mudah terpapar pengaruh negatif dunia maya. Maraknya kasus perundungan anak yang sengaja direkam oleh pelaku atau rekannya dan diviralkan di media sosial menjadi contoh salah kaprah dalam menunjukkan eksistensi.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra membenarkan apa yang dikemukakan oleh para praktisi tumbuh kembang anak menyatakan bahwa anak hanya bisa bertumbuh dengan pesan-pesan positif. Dari sana mereka akan bertumbuh ke arah yang diharapkan.
"Namun kita tahu saat ini konten negatif lebih mudah mendekati anak. Kita bisa membayangkan kebutuhan anak-anak dalam tumbuh kembangnya memiliki energi besar yang harus disalurkan," ujar Jasra kepada Media Indonesia, Senin (4/3). Pada faktanya pula, harapan dan kenyataan seringkali menjadi hambatan pada anak memenuhi tumbuh kembangnya. Ketika anak-anak melihat realita, semua tak semudah di gadget. "Sehingga mendorong anak yang hampir separuh hidupnya bertumbuh dengan gadget, menjadi generasi yang sensitif, agresif, dan penyaluran kecerdasan emosinya seringkali terhambat," jelas Jasra.
Baca juga : Kementerian PPPA Respons Kasus Perundungan di Binus School Serpong
Menurut dia, anak adalah pribadi peniru yang di dalamnya, secara fisik, kognitif, atau pemahaman dan emosionalnya mudah dikuasai yang lebih kuat. "Makanya KPAI sering mengingatkan jangan telat untuk menjadi teladan anak-anak kita," ujarnya.
Membangun keteladanan bermedsos adalah bicara kemampuan dalam teknologi informasi. Acapkali, pemahaman berteknologi informasi ini antara orang dewasa dan anak sangat berbeda memahaminya, pemakaiannya, dan pengetahuannya sehingga menjadi jurang generasi. "Sehingga membangun teladan bermedsos, perlu intervensi negara, dalam mengatasi gap antara yang tua, muda, remaja, anak," ujar Jasra.
Ia menambahkan bahwa keteladanan hanya bisa dibangun, ketika dimana pun anak berada, ada awareness bersama. Itu membutuhkan jembatan untuk mempertemukan banyak pihak ikut bertanggung jawab. Menurutnya, KPAI sedang mendorong pada kinerja 5 tahun ke depan hadirnya jembatan yang menjadi payung kebijakan, agar anak anak selamat bermedsos, yakni dengan mendorong RUU Pengasuhan Anak.
"Karena kalau riwayat pengasuhan anak tidak terbaca, tidak terjembatani, tidak ditangani orang yang ditunjuk bertanggung jawab. Maka akan sulit mengurangi dampak negatif bermedsos. Keteladanan sulit dibangun. Untuk itu pengasuhan di era digital harus mulai menjadi bahasan yang rutin. Dan itu tidak mungkin, kalau tidak di paksakan. Dalam bentuk Undang Undang, yang sistemik," pungkasnya. (H-1)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan pemerintah memiliki kewenangan tegas untuk memutus akses terhadap platform game online, termasuk Roblox.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional 2925, Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menilai upaya perlindungan anak penuh tantangan terutama isu konsistensi penegakan hukum.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan saat ini masih ada banyak tantangan dalam upaya perlindungan anak.
KPAI mendorong kepolisian mengecek pengabaian hak anak di olah TPK dalam insiden pesta rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat
MUSISI Ahmad Dhani mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan tindakan bullying atau perundungan terhadap anaknya berinisial SF.
LIBUR sekolah menjadi momen orangtua mengawasi anak-anak mereka di rumah dengan waktu yang lebih banyak. Sebab, banyak kasus yang terjadi akibat kelalaian orangtua mengawasi anak mereka.
DPRD Jawa Barat mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi Jabar akibat tidak berhasil meraih predikat provinsi layak anak oleh Kementerian PPPA
Wali Kota Jaya Negara menyampaikan, Kota Denpasar terus konsisten menjamin pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan
Kuatkan Ekosistem Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Lewat Kerja Sama Multisektor
ANAK-anak yang bahagia dan canda tawa mereka mewarnai dunia. Momen Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 memberikan ruang untuk merayakan dengan kegiatan yang seru.
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved