Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Ibu Stunting Ternyata Bisa Melahirkan Bayi Sehat

Basuki Eka Purnama
08/2/2024 11:45
Ibu Stunting Ternyata Bisa Melahirkan Bayi Sehat
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Kandungan dan Kebidanan Boy Abidin mengatakan ibu yang sudah mengalami stunting dapat melahirkan bayi sehat bebas stunting dengan menerapkan 10 langkah pencegahan di seribu hari pertama kehidupan bayinya.

"Kalau ibunya sudah terlanjur (mengalami) stunting, bukan berarti akan terus berlanjut. Kita bisa memutus mata rantainya, jangan sampai generasi berikutnya stunting juga," kata Boy, dikutip Kamis (8/2).

Dokter lulusan pendidikan kedokteran Universitas Padjadjaran itu menambahkan, "Jadi, ibu ini perlu diedukasi supaya dia bisa menyiapkan generasi berikutnya dengan lebih baik."

Baca juga : HPV Bisa Menular dari Ibu ke Bayi

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.

Kondisi ini dapat menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.

Oleh karena itu, seorang ibu perlu menerapkan 10 langkah pencegahan stunting, di samping pemenuhan asupan gizi seimbang untuk anaknya supaya mereka dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Baca juga : Pakai Popok yang Tepat Bisa Cegah Infeksi pada Pusar Bayi

Pertama, ibu hamil perlu makan lebih banyak dari biasanya. Atur pola makan sehat dengan memperbanyak makan buah dan sayur, serta lengkapi dengan lauk-pauk sesuai kebutuhan gizi per harinya.

"Kedua, konsumsi tablet penambah darah saat kehamilan berlangsung hingga masa nifas (kurang lebih 6 minggu pascamelahirkan). Tablet penambah darah dapat mencegah anemia dan menjaga sistem ketahanan tubuh ibu serta bayinya," kata dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut.

Ketiga, lakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini. Saat bayi baru lahir, usahakan untuk melakukan IMD agar bayi mendapat kolostrum ASI yang kaya akan daya tahan tubuh dan dapat mencegah bayi dari risiko infeksi.

Baca juga : Makanan Pendamping Air Susu Ibu yang Tak Adekuat Picu Tingginya Stunting

Keempat, atasi kekurangan iodium pada ibu hamil dengan memberikan garam ber-iodium. Kandungan iodium dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mencegah bayi terlahir cacat.

Kelima, berikan ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan. Keenam, berikan ASI selama kurang lebih 23 bulan dan berikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) saat bayi memasuki 6 bulan.

Ketujuh, tanggulangi cacingan dengan menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Kedelapan, berikan imunisasi dasar lengkap pada bayi, mulai dari imunisasi campak hingga hepatitis B.

Baca juga : Sensitif Terhadap Lingkungan, Kulit Bayi Perlu Perlindungan Khusus

"Berikutnya masalah sanitasi. Jadi, jangan sampai anaknya lahir, tapi jambannya (toilet) tidak ada, air bersihnya tidak ada dan anak terkena diare karena kuman atau lainnya. Scoop-nya luas kalau bicara stunting," ungkap Boy.

Boy juga mengingatkan agar ibu hamil rajin memeriksakan kehamilan mereka ke dokter atau bidan untuk mengetahui pertumbuhan anak selama masa kandungan. Dengan begitu, kondisi stunting dapat dicegah untuk generasi emas di masa depan.

"Mulai dari yang kecil, mulai dari keluarga kita sendiri. Para ibu harus betul-betul menjaga dan merawat anak dengan baik agar terbentuk komunitas keluarga masyarakat yang bebas stunting," pungkas Boy (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik