Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PENELITI dan Pengamat Ketenagakerjaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi mengatakan pemerintah harus membentuk satu lembaga di luar kementerian yang fokus mengurusi hal-hal terkait pengembangan vokasi.
Tujuannya agar kebijakan mengenai pendidikan dan pengembangan vokasi tidak timbul tenggelam akibat pergantian menteri atau presiden.
“Dulu saya pernah membantu Depnaker (Departemen Tenaga Kerja) menyusun kerangka apa yang harus dilakukan. Begitu ganti menteri, konsep-konsep itu hilang. Ganti menteri, ganti kebijakan. Itu merugikan. Maka harus ada lembaga yang concern di level itu. Mari kita buat semacam program pengembangan vokasi,” ajak Tadjudin dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema Strategi Perluas Lapangan Kerja, Senin (5/2).
Baca juga : Wujudkan Indonesia Emas 2045 dengan Generasi Sehat Cerdas
Di sisi lain, kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha untuk mengembangkan sekolah-sekolah vokasi merupakan faktor kunci dalam menyiapkan calon tenaga kerja yang unggul.
Menurutnya, kolaborasi itu menjadi sangat penting agar lulusan pendidikan link and match dengan apa yang diinginkan perusahaan. Hal itu terutama dalam menyambut bonus demografi dan visi Indonesia Emas 2045.
“Berdasarkan data yang saya teliti, pengangguran paling banyak itu di tingkat pendidikan menengah yakni SMA dan SMK. Saya kira saat ini dunia pendidikan harus segera menyesuaikan perkembangan zaman,” jelasnya.
Baca juga : Dies Natalis ke-74, UGM Tekankan Komitmen Berkontribusi Aktif Wujudkan Indonesia Emas
Selain pengembangan di bidang pendidikan, Tadjudin juga menyinggung hal lain yang tak kalah penting dalam menyerap lapangan pekerjaan, yakni investasi.
Dia menilai investasi berperan sangat penting terkait penyerapan tenaga kerja. Sebab, jika tak ada investor yang menaruh investasinya di Indonesia, lapangan pekerjaan juga akan sulit diciptakan.
Karena itu, bagi Tadjudin, edukasi dan investasi menjadi dua komponen penting yang saling berkaitan erat dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga : Perlu Kolaborasi untuk Tingkatkan Kualitas Penatalaksanaan Kanker di Indonesia
“Edukasi dan investasi itu penting. Kalau SDM (sumber daya manusia) kita rendah, mana ada yang mau investasi. Kalau tidak ada investasi maka peluang kerja rendah,” ujarnya.
Menurut Tajuddin, ada beberapa hal yang membuat investasi kesulitan masuk ke Indonesia. Pertama, masalah perizinan, kondisi politik yang tidak stabil, dan kualitas SDM yang belum mumpuni.
Tajuddin menambahkan jika hal tersebut dibiarkan, ia khawatir angka pengangguran akan terus semakin tinggi. Sehingga, target memaksimalkan bonus demografi hanya sebatas impian yang tak pernah terwujud. (RO/S-2)
Perahu mahasiswa UGM tenggelam di perairan Pulau Wahr, Maluku Tenggara, Selasa (1/7). Dua mahasiswa ditemukan meninggal, sementara lima lainnya selamat.
RATUSAN mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melakukan salat gaib untuk dua rekannya yang tewas dalam kecelakaan kapal di Maluku Tenggara.
SEORANG mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Maluku Tenggara.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih peringkat 224 dari 1.501 universitas di seluruh dunia yang mendapat penilaian QS WUR.
UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) menerima sebanyak 89 ribu lebih pendaftar pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. UGM merilis minat mahasiswa pada program studi favorit
Persentase penduduk bekerja terhadap angkatan kerja relatih dari tahun 2020 sampai 2023 mengalami peningkatan
Kemitraan dan kolaborasi adalah keniscayaan yang harus kita dukung bersama agar kualitas pendidikan vokasi terus meningkat.
Perempuan Inovasi 2024 mendorong keterlibatan lebih banyak peserta didik perempuan dari dunia vokasi khususnya di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM).
Konferensi ini menjadi platform vital bagi peningkatan kerja sama antara perguruan tinggi vokasi dan industri di Indonesia dan Tiongkok.
Ada 4 mahasiswa Politeknik STMI Jakarta dari Prodi Teknologi Rekayasa Otomotif yang mengikuti Student Exchange dan didampingi langsung oleh Dosen sekaligus Kaprodi Rekayasa Otomotif.
Para lulusan Prodi D4 TRPL nantinya akan memiliki kemampuan memahami berbagai bahasa pemrograman yang terkait dengan machine learning, Artificial Intelligence (AI), dan cloud computing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved