Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HOAKS dan SARA menjelang masa pemilu menjadi hal yang harus diwaspadai oleh masayrakat. Agar tercipta pemilu yang sehat, masyarakat diharapkan mampu memilah Informasi secara cermat agar terhindar dari hoaks di ruang digital.
Salah satu antisipasi yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) adalah dengan memberikan materi mengenai kemampuan Literasi Digital kepada masyarakat umum.
Iman Nur Rosyadi, pakar dalam bidang komunikasi dan informasi, membuka seminar dengan membahas secara komprehensif tentang hoaks dan sara. Menyoroti pengertian dan dampaknya, Iman menekankan pentingnya kritisisme masyarakat dalam menyikapi informasi yang diterima.
Baca juga: Kolaborasi Kominfo dengan PKBM Harapan Milenial Cegah Hoaks untuk Pemilu Damai
Baca juga: Kemenkominfo Dorong Literasi Digital Ciptakan Sikon Kondusif jelang Pemilu 2024
"Hoaks dan SARA bukan hanya sekadar informasi palsu atau ujaran kebencian. Mereka dapat merusak keberlanjutan demokrasi dan merugikan masyarakat secara umum," ungkapnya.
Iman melanjutkan bahwa, potensi konflik merupakan salah satu tantangan politik memasuki masa-masa pemilu seperti sekatang ini. “Masyarakat umum utamanya peserta yang mengikuti kegiatan hari ini diharapkan mampu menyuarakan aspirasi politik dengan dialog-dialog konstruktif yang demokratis,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Bonardo T Sianturi, seorang pegiat literasi digital, menghadirkan sudut pandang yang menarik tentang peran literasi digital di tengah masyarakat Indonesia.
"Literasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga kemampuan kita dalam memilah, menganalisis, dan menyusun informasi secara bijaksana," ujarnya.
Bonardo melanjutkan pemaparannya dengan mengajak peserta untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas di era digital ini sembari menyajikan data-data mengenai hoaks dan sara yang patut diwaspadai menjelang masa-masa politik.
Dengan keseluruhan presentasi narasumber, peserta seminar mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai bahaya hoaks dan sara, dinamika politik menjelang Pemilu 2024, dan pentingnya literasi digital sebagai alat untuk melawan informasi yang merugikan.
Kegiatan Seminar Literasi Digital dengan tema Hindari Hoaks dan SARA Demi Pemilu yang Sehat di 2024 merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2024. Acara dihadiri 200 peserta secara luring di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun awareness masyarakat terhadap bahaya hoaks dan sara menjelang pemilu 2024. Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info terkait literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fanpage @literasidigitalkominfo, kanal YouTube Literasi Digital Kominfo, dan website literasidigital.id. (H-2)
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini memaparkan hoaks kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana jadi contoh nyata disinformasi bisa memicu gejolak di tengah publik.
Burhanuddin menganggap hoaks itu sebagai isu miring biasa. Saat ini, Jaksa Agung tetap bekerja memberikan arahan kepada bawahannya.
Masyarakat diimbau agar selalu melakukan double cross check dan tidak mudah mengklik link yang mencurigakan.
MK memutuskan tindakan penyebaran informasi atau dokumen elektronik yang memuat pemberitahuan bohong atau hoaks dapat dipidana jika menimbulkan kerusuhan di ruang fisik. UU ITE
Perempuan di Indonesia masih merasa malu atau enggan membicarakan topik seputar menstruasi atau gangguan reproduksi yang berakibat pada kesehatan di masa mendatang.
Hoaks kesehatan biasanya selintas terlihat benar namun faktanya tidak begitu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved