Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA dikaruniai potensi panas bumi yang cukup besar, yakni mencapai 40% dari potensinya di dunia. Untuk mendukung era transisi energi guna memenuhi target net zero emission, potensi panas bumi di Indonesia perlu mendapatkan porsi yang memadai, yakni dengan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang berkelanjutan.
Anggota DEN dan Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan Universitas Darma Persada, As Natio Lasman, mengungkapkan baru sekitar 10% atau 2,4 GW potensi panas bumi yang dimanfaatkan untuk PLTP. Karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia.
"Dalam upaya ini, seruan dukungan dari berbagai pihak menjadi krusial, terutama penting untuk menggandeng universitas. Saya rasa kontribusi pendidikan, terutama melalui peran universitas, akan menjadi pilar utama yang baik untuk mewujudkan visi bersama menciptakan percepatan pengembangan panas bumi," tambah As Natio dalam keterangan tertulis, Selasa (16/1).
Baca juga: Penambahan Dana Riset untuk Naikkan Daya Saing
Sejalan dengan hal itu, Sekolah Pascasarjana Energi Terbarukan Universitas Dharma Persada (Unsada) menegaskan komitmennya mendukung pengembangan energi terbarukan dengan menggelar Forum Group Discussion (FGD) khusus mengenai potensi panas bumi. FGD ini dihadiri oleh berbagai sektor seperti pemerintah, praktisi industri, asosiasi, akademisi, maupun mahasiswa. Kepala Program Studi Teknik Energi Terbarukan Sekolah Pascasarjana Universitas Darma Persada Aep Syaepul Uyun mengungkapkan bahwa FGD ini ditujukan untuk berkolaborasi dalam merancang solusi inovatif yang dapat meningkatkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa universitas memiliki peran kunci dalam memajukan teknologi berkelanjutan dan energi panas bumi menjadi fokus utama kami saat ini. Melalui FGD ini, kami ingin menciptakan platform kolaboratif untuk mendukung riset inovatif dan pengembangan proyek-proyek yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan," ungkap Aep.
Menurut As Natio, kegiatan ini bersinergi menghadirkan berbagai pihak untuk duduk bersama berdiskusi mengenai tantangan dan keuntungdan dalam mengembangkan PLTP di Indonesia. FGD ini akan dilaksanakan pada 20 Januari 2024 dengan menghadirkan pembicara di antaranya Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris Yahya, anggota DEN dan Dosen Universitas Dharma Persada As Natio Lasman, dan praktisi industri Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim. Ketiganya akan membahas dari aspek pemerintah, akademis, dan praktisi dengan memberikan pandangan mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan panas bumi di Indonesia.
Baca juga: Politeknik APP Jakarta dan Darya-Varia Percepat Fasilitas Sertifikasi Halal bagi Industri Kecil
Aep menambahkan acara yang bertempat di Gedung Rektorat Universitas Dharma Persada ini diharapkan dapat menjadi forum produktif untuk mengidentifikasi potensi kolaborasi antara sektor pemerintah, industri, dan akademisi guna merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi di Indonesia. "Selain itu, dengan menggabungkan perspektif dari berbagai pihak, FGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan untuk merangsang pertumbuhan sektor energi panas bumi di Indonesia, sejalan dengan komitmen negara dalam mencapai target energi terbarukan dan net zero emission." tambah Aep. (Z-2)
Untuk percepatan proses, Pemda akan memfasilitasi pertemuan mediasi dengan para pemilik lahan di wellpad AT-1 yang akan dihadiri langsung oleh Bupati dan DPRD Kabupaten Lembata.
PT Medco Power Indonesia (Medco Power) berhasil memulai operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen.
MELALUI program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PLN membantu pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah di Ring 1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara akan mengumumkan hasil identifikasi kepemilikan lahan dan inventarisasi tegakan di calon lokasi PLTP 10 MW di Atadei.
Langkah ini ditandai dengan diterbitkannya Keputusan Bupati Manggarai Nomor 366 Tahun 2024 yang ditandatangani Bupati Herybertus Geradus Laju Nabit.
Presiden Jokowi mengatakan Salah satu kendala terbesar dalam menjalankan proyek panas bumi (geothermal) di Tanah Air ialah masalah perizinan yang memakan waktu lima sampai enam tahun.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved