Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERMACET ria di setiap kesempatan liburan ternyata sudah menjadi tradisi di Indonesia. Banyak orang yang rela mengunjungi tempat wisata dan rela terjebak di jalanan untuk meluangkan waktu bersama keluarga. Namun ternyata bermacet ria juga memiliki sejarah tersendiri yang sudah terjadi sejak lama.
Diketahui pada libur Nataru kali ini, pemerintah memperkirakan ada pergerakan 107 juta orang.
Pengamat sosial Rissalwan Habdy Lubis menjelaskan fenomena macet di saat liburan natal tahun baru, puasa lebaran, hingga liburan sekolah tengah tahun merupakan bentuk tradisi migrasi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca juga: 69.930 Kendaraan Tinggalkan Jakarta via Tol Cikampek Utama
"Secara sosiologis-historis, tradisi dan gaya hidup orang Indonesia adalah pengembara atau sering berpindah tempat untuk mencari nafkah. Namun di zaman modern sekarang ini, pola pekerjaan mencari nafkah sudah lebih banyak yang harus menetap di suatu tempat," kata Rissalwan saat dihubungi, Senin (25/12).
Sehingga saat ada masa liburan, akan dimanfaatkan untuk bermigrasi mengikuti tradisi bertemu dan silaturahmi dengan kerabat, keluarga, atau mencari momen baru di tempat yang baru.
Faktor lainnya adalah melepas kepenatan dan rutinitas bersama keluarga, di mana hanya pada saat musim liburan ini anak dan orang tua bisa menikmati waktu bersama. Dengan pola yang sama yang dilakukan banyak keluarga, maka terjadilah kemacetan di beberapa tempat wisata atau tempat lain di luar perkotaan.
Baca juga: Borobudur Siap Sambut Wisatawan saat Liburan Akhir Tahun
"Migrasi temporer ini memang selalu memanfaatkan momen liburan hari raya keagamaan dan liburan sekolah," ujar dia.
Secara konsep perbedaan migrasi dan mobilisasi sosial adalah mobilisasi bersifat individu dan dapat dibedakan dalam mobilisasi sosial vertikal dan horizontal. Sedangkan migrasi bersifat kolektif keluarga atau grup pertemanan dan tidak dilakukan secara reguler atau membutuhkan alasan khusus tertentu, misalnya kondisi bencana atau ritual keagamaan. (Z-6)
The Sunan Hotel Solo menyemarakkan perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 dengan menghadirkan pohon Natal unik yang terbuat dari kue sus Perancis (croquembouche).
Manhattan Hotel Jakarta menyambut festive season dengan tema “Wonderland Nusantara Festive Seasons,” menghadirkan dekorasi unik dan hidangan spesial.
Program YES! Year End Special Road to 2025 dari Kusuma Sahid Prince Hotel Solo menawarkan diskon hingga 12% selama Desember 2024.
Grand Mercure Jakarta Kemayoran menghadirkan momen Natal dan Tahun Baru yang tak terlupakan melalui berbagai paket spesial.
Metro Park View Kota Lama Semarang menggelar Christmas Tree Lighting Ceremony yang hangat dan penuh makna untuk menyambut Natal dan Tahun Baru.
The Trans Luxury Hotel menghadirkan kemeriahan Natal dan Tahun Baru melalui Tree Lighting Ceremony istimewa dengan kolaborasi bersama AIGNER.
Banyak cara yang dapat dilakukan merayakan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April. Simak beberapa kegiatan menarik berikut.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Jamu disajikan dalam berbagai variasi, memanfaatkan beragam tanaman herbal yang melimpah di Indonesia.
Didi Sarwono, seorang Executive Chef yang berbakat dari Alila Solo, telah menjadikan misi hidupnya untuk menghadirkan kekayaan kuliner dunia ke Solo
Pumpkin spice telah menjadi ikon musim gugur di Amerika Serikat, menyebarkan kehangatan melalui berbagai produk mulai dari minuman hingga lilin beraroma.
Di tanah Gayo, misalnya, kopi dianggap sebagai bagian dari perjalanan spiritual, di mana proses menanam dan memanen kopi sering kali dilakukan dengan doa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved