Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TERUS berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dalam proses bisnisnya, Pertamina Patra Niaga kembali menorehkan prestasinya dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Jakarta, Rabu (20/12).
Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Proper adalah sebagai kompas menuju praktik ekonomi hijau di Indonesia. Proper perlu dipandang sebagai platform bagi perusahaan untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan, terutama untuk mencegah kerusakan lingkungan dan pencemaran akibat aktivitas industri yang dilakukan.
“Proper sepatutnya menjadi kompas yang mampu memandu praktik bisnis berkelanjutan dengan mengaplikasikan prinsip ekonomi hijau, bahkan mendorong capaian yang melebihi ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup,” ujar Ma'ruf Amin.
Baca juga: Rekor Baru, Pertamina Borong 34 PROPER Emas dari KLHK
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, penghargaan ini merupakan bukti konkret Pertamina Patra Niaga dalam mendorong program ekonomi hijau Pemerintah dan menerapkan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Hal ini terbukti dengan diterimanya 12 penghargaan Proper Emas dan 44 Proper Hijau di tahun ini.
“Artinya ada peningkatan perolehan Proper Emas dari 6 Proper Emas di tahun 2022 menjadi 12 Proper Emas di tahun 2023. Mewakili perusahaan saya bangga dan mengapresiasi seluruh upaya unit operasi di regional yang memberikan kontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat sekitar, serta tetap menjaga kelancaran aspek operasional dan bisnis,” terang Riva
Baca juga: Sukses Implementasikan ESG, Subholding Upstream Pertamina Raih Proper Emas
Adapun 12 penghargaan Proper Emas yang diterima Pertamina Patra Niaga tersebar di beberapa regional, antara lain:
Regional Sumatera Bagian Utara
1. Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau, Padang
Regional Jawa Bagian Tengah
2. Fuel Terminal (FT) Rewulu, Yogyakarta
3. FT Maos, Cilacap
4. FT Boyolali
5. DPPU Ahmad Yani, Semarang
6. DPPU Adi Soemarmo, Solo
7. Integrated Terminal (IT) Cilacap
Regional Kalimantan
8. IT Balikpapan
9. DPPU Sepinggan, Balikpapan
10. DPPU Supadio, Pontianak
Regional Sulawesi
11. FT Parepare
12. IT Makassar
Baca juga: Peletakan Batu Pertama, Pertamina Dukung Pengembangan Kampus Universitas Pertamina
Torehan positif ini menurut Riva harus dipertahankan dan menjadi dorongan bagi unit operasi Pertamina Patra Niaga lainnya dalam berkontribusi mengatasi perubahan iklim, pengelolaan lingkungan berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Sejalan dengan pesan Wakil Presiden dimana Proper menjadi salah satu acuan prinsip ekonomi hijau, kami akan terus berkomitmen untuk menjalankan bisnis dibarengi semangat mengelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini adalah bukti komitmen kami untuk turut andil mewujudkan cita-cita Net Zero Emission pada 2060,” pungkas Riva. (RO/S-3)
Penghargaan ini diberikan karena program PLN Peduli 'Desa Berdaya' ini telah memberi dampak positif bagi masyarakat dan menjadi wujud komitmen dalam berkelanjutan program.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
PT Vale dinilai unggul dalam menerapkan praktik-praktik inovatif yang menyeimbangkan aspek bisnis dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Melalui penghargaan ini, Baznas (Bazis) DKI Jakarta ingin mendorong masjid sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat.
Kabupaten Lamongan berhasil mengonsolidasikan sejumlah kebijakan dan inovasi unggulan yang terbukti berdampak signifikan terhadap produktivitas dan kualitas sektor peternakan.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved