Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
UNIVERSITAS Pancasila (UP) Jakarta mengukuhkan enam guru besar dalam upacara pengukuhan yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna kampus tersebut.
Rektor Universitas Pancasila Prof Dr Edie Toet Hendratno di Jakarta, Selasa (12/12) mengatakan, keenam guru besar yang diangkat itu memiliki kontribusi dalam bidang keilmuannya masing-masing.
"Guru besar yang baru diangkat ini telah menjalani proses seleksi yang ketat sesuai regulasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi," kata Edie Toet Hendratno.
Baca juga: Universitas Prasetiya Mulya Beri STEM Award 2023 untuk Tujuh Lulusan Terbaik
Prof Dr Edie berharap keenam guru besar Universitas Pancasila yang baru dikukuhkan itu dapat menjaga dan menyebarluaskan keilmuan untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
"Pengukuhan guru besar Universitas Pancasila sebanyak enam orang sangat penting untuk menguatkan perkuliahan," kata Edie Toet Hendratno.
Ia juga menyebutkan bahwa Universitas Pancasila pada 2021 telah mengukuhkan tiga orang guru besar. Kemudian, pada 2022 ada lima guru besar lagi yang dikukuhkan.
"Pada tahun ini mencatat paling banyak guru besar Universitas Pancasila, ada enam orang guru besar," katanya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah (LLDikti) Wilayah III Prof Dr Toni Toharudin memberikan apresiasi kepada UP terhadap pencapaian yang mengesankan dari dedikasi keilmuan dan kontribusi yang luar biasa sehingga membuat UP bisa mempertahankan akreditasi unggul.
Hal ini menjadi tanda bahwa kualitas pendidikan UP sudah diakui dan UP menjadi salah satu kampus dengan guru besar terbanyak di DKI Jakarta.
Baca juga: Santri Penerima Beasiswa OSC 2023 Diharapkan dapat Berprestasi dan Berakhlah Mulia
Menurut Prof Toni, kehadiran guru besar sangat krusial karena menjadi penggerak utama dalam penelitian dan pengembangan keilmuan.
"Guru besar adalah orang-orang pilihan yang kita harapkan dapat memberikan arah dan visi dalam pengembangan keilmuan, serta menjadi contoh yang mampu menginspirasi para dosen dan mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik,” kata Toni.
Ia melanjutkan guru besar bukan hanya jabatan biasa, tapi juga panggilan sejarah untuk terus belajar, mengajar dan berinovasi, serta hadir dalam pembentukan karakter, moral dan etika generasi-generasi selanjutnya.
Seorang guru besar juga, terang dia, harus terus menjalin jejaring dalam mengembangkan keilmuannya dan berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Semakin banyak guru besar maka semakin besar potensi berkontribusi bagi masyarakat dan kemajuan negara," tutupnya.
Keenam guru besar tersebut adalah Prof Dr Ir Ismail ST MT, Prof Dr Ir Jonbi MM M Si MT, dan Prof Dr re nat Apt Deni Rahmat S Si M Si. Selanjutnya, Prof Dr Apt Ni Made Dwi S S Si M Kes, Prof Dr Ir Budhi Muliawan Suyitno IPM, dan Prof Dr Adnan Hamid SH MH MM. (Ant/S-2)
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
Binus University meluncurkan program Beasiswa Binus untuk Nusantara untuk Tahun Akademik 2026/2027.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Program ini mengedepankan pembelajaran berbasis pada pengalaman lewat proyek nyata mitra industri serta lembaga.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved