Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ORANG beriman meyakini segala yang diterima berupa kebaikan atau keburukan telah ditetapkan Allah subhanahu wa ta'ala. Karenanya, orang beriman bertawakal atas segala yang menimpa mereka. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 51.
Bagaimana penjelasan atau tafsir Surat At-Taubah ayat 51 tentang ketetapan Allah dan tawakal? Berikut penjabaran Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
قُل لَّن یُصِیبَنَاۤ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Qul lay yushiibanaa illaa maa kataballaahu lanaa, huwa maulaanaa wa 'alallaahi falyatawakkalil mu' minuun.
Baca juga: Tafsir Ar-Ra'd Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan
Katakanlah wahai Muhammad, "Tidak akan menimpa kami melainkan yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami. Dan hanya kepada Allah, bertawakkallah orang-orang yang beriman."
Mari kita bahas satu per satu.
قُل لَّن یُصِیبَنَاۤ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ
Katakanlah wahai Muhammad, tidak akan menimpa kami melainkan yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami.
Baca juga: Tafsir An-Nisa Ayat 79 tentang Kenikmatan dan Musibah
"Ayat ini menjelaskan bahwa semua yang menimpa manusia terjadi dengan takdir (ketentuan) Allah yang azali dan telah ditulis di Al-Lauh Al-Mahfuzh," papar Asyari.
Kebaikan dan keburukan, kesejahteraan dan kesulitan dalam kehidupan, keamanan dan ketakutan, kesehatan dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, kemenangan dan kekalahan, serta kenikmatan dan musibah, seluruhnya telah ditakdirkan oleh Allah.
Baca juga: Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan
Seseorang yang mendapatkan ketentuan yang baik, dia bisa meraih pahala yang agung. Caranya, dia rida dan bersyukur terhadap ketentuan baik tersebut.
Seseorang yang mendapatkan takdir yang buruk, dia juga bisa mendapatkan pahala yang agung. Caranya, dia rida dan sabar terhadap ketentuan buruk tersebut.
Ketika disebut qadar/takdir, ini memiliki dua makna.
Baca juga: Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan
1. Qadar sebagai sifat Allah yang azali dan abadi.
Semuanya baik, tidak dikatakan kecuali baik. Takdir Allah terhadap kebaikan ialah baik dan takdir Allah terhadap keburukan ialah baik.
Baca juga: Tafsir Ali 'Imran 73: Bantah Bani Israil, Karunia Kenabian Milik Allah
2. Qadar dengan makna sesuatu yang ditakdirkan (المقدور).
Di antaranya ada yang baik dan ada yang buruk. Berikut kewajiban kita terhadap qadar.
Baca juga: Tafsir Shad Ayat 75-76: Iblis Tolak Sujud kepada Nabi Adam
1. Mengimani bahwa segala sesuatu terjadi dengan takdir Allah.
2. Rida terhadap takdir Allah, baik berupa takdir yang baik ataupun buruk. Hanya, jika taqdir itu berupa kemaksiatan, kita wajib membencinya.
وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Dan hanya kepada Allah, bertawakallah orang-orang yang beriman.
Baca juga: Tafsir Adz-Dzariyat Ayat 47: Allah tidak Punya Tangan
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bertawakal kepada Allah. Tawakal berarti bersandar diri dan menyerahkan segala urusan kepada Allah, baik dalam urusan rezeki, keselamatan, dan lainnya.
Tawakal ialah konsekuensi logis dari iman terhadap qadar Allah sebagaimana dijelaskan di atas. Tawakal tidak bertentangan dengan melakukan sebab (usaha). Soalnya, usaha tergolong perbuatan zahir sedangkan tawakal ialah perbuatan hati.
Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 256: Tidak Ada Paksaan dalam Agama
Secara zahir kita melakukan sebab-sebab keselamatan dan kesuksesan. Dalam waktu yang bersamaan, kita menyerahkan urusan keselamatan dan kesuksesan kepada Allah ta'ala. (Z-2)
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
USTAZ Muhammad Nuruddin berkunjung menemui UAS di kediamannya, Pekanbaru, Riau, pekan lalu. Ini merupakan pertemuan perdana dua ulama muda ahlussunnah waljamaah.
Seluruh biaya untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2025 sepenuhnya ditanggung negara, baik melalui APBN maupun APBD.
SAATNYA kita belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 7 SMP (sekolah menengah pertama) semester 2. Nah, sekarang kita simak rangkuman PAI Kelas 7 SMP semester 2.
MARI kita belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 9 SMP (sekolah menengah pertama) semester 2. Ada enam bab yang ada di PAI kelas 9 SMP semester 2. Berikut rangkumannya.
Apa saja yang ada dalam PAI kelas 6 SD semester 2? Berikut rangkuman PAI kelas 6 SD semester 2.
Salah satu penyakit usia tua yaitu pikun atau lupa ingatan. Bagaimana Islam memandang tentang pikun? Berikut uraiannya.
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang penuh dengan petunjuk hidup yang tidak hanya relevan pada masa turunnya, tetapi juga untuk seluruh umat manusia
Tafsir Al-Qur'an merupakan penjelasan dan interpretasi dari ayat-ayat Al-Qur'an yang bertujuan untuk memahami makna, konteks, dan hukum yang terkandung di dalamnya.
Surat Al-Ahzab ayat 59 merupakan salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang menjadi dasar kewajiban berhijab bagi perempuan Muslim.
Suryan meneliti fenomenologi dari sebuah rumah tahfiz di Yayasan Al-Qur’an Lima Benua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved