Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Tarumanagara (Untar) mengukuhkan Prof. Dr. Rasji, S.H., M.H. sebagai Guru Besar Tetap bidang Ilmu Hukum-Tata Negara dan Prof. Ar. Dr. Ir. Fermanto Lianto, M.T., IAI sebagai Guru Besar Tetap bidang Ilmu Arsitektur. Pengukuhkan dilakukan dalam sidang senat terbuka Untar, Rabu (6/12).
Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan menyatakan karire dan jabatan tertinggi bagi seorang dosen adalah menyandang gelar profesor. "Setelah menjadi profesor, maka yang bersangkutan akan menjadi panutan (role model) bagi yang lain karena perjuangan mendapatkan gelar professor itu berat," ujar Agustinus.
Menurutnya, masyarakat melihat jabatan profesor merupakan sesuatu yang dihormati dan menjadi rujukan banyak orang. "Seorang profesor harus menjadi orang yang unggul, memiliki pengetahuan tinggi, keterampilan, perilaku yang bagus, konsisten menjadi seorang pembelajar, dan serta karya," jelasnya.
Lebih jauh, Agustinus mengatakan saat ini, Untar juga sedang memproses pengajuan 10-15 calon guru besar untuk dikirimkan pengajuannya ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III. "Sekarang itu yang sedang berproses di LLDikti Wilayah III itu sekitar 5 atau 6 orang," jelasnya
Diungkapkan pengukuhan dan proses pengajuan guru besar yang sedang berjalan, membuktikan pembinaan karier dosen dan kegiatan riset di Untar berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan, dosen Untar memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan gelar tertinggi.
Di sisi lain, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LL Dikti) Wilayah III DKI Jakarta Toni Toharudin mengatakan peran guru besar sangat strategis bukan hanya pengajar di kampus juga menjadi penggerak untuk riset dan ilmu pengetahuan juga agen perubahan. Ia juga mengapresiasi Rektor Untar Agustinus Purna Wirawan sebagai sosok pimpinan kampus inovatif.
"Rektor Untar ini pimpinan kampus yang inovatif menjadikan Untar terbaik. Maka momentum pengukuhan dua guru besar ini menjadi kontribusi bagi Untar dan bangsa," kata Toni Toharudin.
Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H, Ketua Pembina Yayasan Tarumanagara Ir. Nanda Widy juga mengapresiasi pengukuhkan guru besar tetap yang dilakukan Untar. Kedunya berharap para guru besar yang ada bisa memajukan Untar dan bangsa Indonesia. (RO/R-2)
Dua penyakit rongga mulut tertinggi adalah karies gigi dan radang gusi (gingivitis).
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Target guru besar untuk tahun ini adalah 9 orang. Namun hingga saat ini baru tercapai 3 orang.
Analisis mamogram berbasis AI sudah mengungguli model penilaian risiko tradisional berdasarkan riwayat pribadi dan keluarga. Pendekatan skrining yang lebih personal dan berbasis risiko.
Penghargaan itu diberikan dalam ajang internasional 25th Cluster of Achievers yang diselenggarakan pada Sabtu (12/4) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Prof Asep dikenal sangat aktif dalam penelitian. Dia juga dikenal di level nasional dan internasional.
Sejak 2017 sampai dengan 2024, Unisba telah melahirkan 13 guru besar dalam berbagai bidang.
Pengukuhan ini menambah capaian universitas untuk memenuhi target kuantitas guru besar, yakni mendekati 15% dari jumlah total dosen di UPI.
Pengukuhan ini menunjukkan dua sayap besar Islam di Indonesia telah melahirkan intelektual yang dapat melintas dua ormas yaitu Ma’mun, kader Muhammadiyah yang berlatar belakang keluarga NU.
industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved