Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PT Polytama Propindo (Polytama), salah satu perusahaan dari tiga perusahaan yang memproduksi resin polipropilena (PP), bijih plastik sebagai produk petrokimia hilir, terus menyuarakan plastik sebagai inovasi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan jika dikelola secara tepat dan bertanggung jawab. Plastik juga sudah menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Mengenal dan Memahami Bioplastik yang Diklaim lebih Ramah Lingkungan
“Plastik jenis PP memiliki sejumlah keunggulan beragam. Karakteristik istimewa dari resin PP memungkinkan produk dengan jenis plastik PP digunakan berkali-kali sehingga daur hidup bisa lebih panjang."
"PP juga merupakan jenis plastik yang ringan, tapi memiliki ketahanan terhadap gas, uap, dan lainnya. Hal inilah yang menjadikan PP sebagai salah satu jenis plastik yang dipilih untuk digunakan pada benda-benda di keseharian kita,” ungkap Project Director Polytama Burhanudin dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12).
Hal itu ia sampaikan pula melalui kampanye #PlastikBaik jenis PP saat Polytama berpartisipasi dalam Plastic and Rubber Indonesia 2023, di JI EXPO Kemayoran, Jakarta, November lalu.
Baca juga: Mau Mulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan? Ini Lima Cara Mudah Mengawalinya
Acara yang didukung Kementerian Perindustrian, Indonesian Packaging Federation dan Indonesian Plastic Recycler tersebut melibatkan 474 perusahaan dari beberapa negara, yang menampilkan inovasi terbaru dari industri plastik dan karet, termasuk bahan baku, teknologi inovasi, dan pengelolaan limbah.
Burhanudin melanjutkan pada kesempatan tersebut, Polytama tidak hanya hadir sebagai exhibitor, tapi juga menjadi narasumber pada sesi presentasi bertema Collaboration Between the Industrial World and Universities in Accelerating the Petrochemical Industry, yang dihadiri sebagian besar mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Kepada lebih dari 1.100 pengunjung booth, Polytama ikut memberikan edukasi untuk mengenali plastik jenis PP lewat kode pada produk plastik yakni kode angka lima (5).
Baca juga: Kopi Nako Sulap Sampah Plastik Jadi Furniture
"Selanjutnya, kami mengajak pengunjung untuk memprioritaskan produk lokal yang mengandung tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebagai persyaratan dari pemerintah," tutur Burhanudin.
Marketing & Sales Director Polytama Ferry Tanumihardja menambahkan pihaknya memanfaatkan ajang itu sebagai momentum menjalin sinergi dengan beberapa perusahaan pelanggan, menampilkan proses pengolahan resin PP Masplene® menjadi barang keseharian seperti bangku plastik, sepatbor mobil, toples penyimpanan makanan, dan lainnya.
"Dengan begitu, pengunjung dapat melihat hasil produksi plastik resin PP amat beragam, dapat digunakan berkali-kali dan bukan hanya kantong plastik sekali pakai, yang masih kerap diasosiasikan dengan perusahaan penghasil bijih plastik," tuturnya.
Ferry pun berharap melalui sinergi itu, produk unggulannya, Masplene®, bisa menciptakan masa depan berkelanjutan dan ramah lingkungan. (RO/S-2)
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
SSE juga menampilkan kendaraan intai, P2 KM Recon, kendaraan dengan manuver dan sistem teknologi untuk misi pengintaian.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat kemajuan luar biasa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) merayakan puncak perjalanan 50 tahun sebagai pelopor industri asuransi di Indonesia.
Kaantong plastik sekali pakai bisa diganti menggunakan daun jati atau daun pisang sebagai wadah.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
Beberapa pihak lain khawatir akan minimnya alternatif yang ramah lingkungan.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Penggunaan wadah-wadah yang bukan kantong plastik salah satunya bertujuan untuk mengurangi limbah plastik.
Limbah plastik telah menjadi isu krusial di Indonesia, di mana belum semua orang menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehata
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved