Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemerintah daerah bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mewaspadai potensi bencana saat musim hujan. Instruksi tersebut ia sampaikan usai menghadiri Gerakan Tanam Pohon Bersama di Hutan Kota Jakarta Industrial Estate Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11).
"Kalau musim hujan pasti beberapa titik di daerah sudah mengalami banjir. Saya kira kita semuanya harus waspada karena sekarang kalau pas panas, ya ekstrem, kalau pas hujan, hujannya juga ekstrem. Semua waspada, BNPB di pusat maupun daerah waspada," tutur Jokowi.
Kepala Negara juga mengajak masyarakat untuk ikut menanam pohon di lingkungan masing-masing dalam rangka mitigasi bencana. Selain bisa membantu mencegah banjir, itu juga mampu meminimalkan dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim.
Baca juga: Korban Banjir Bertambah di Aceh Selatan Kini 16.119 Jiwa
Gerakan menanam pohon, imbuh presiden, tidak hanya dilakukan di DKI Jakarta, tetapi juga di semua daerah di Indonesia. Untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, penanaman pohon dilakukan di 900 titik.
"Ini dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dalam rangka perubahan iklim, dalam rangka pemanasan global, dalam rangka mengatasi polusi yang sudah kita rasakan nyata terjadi dan kita rasakan semua," terang mantan wali kota Surakarta itu. (Z-11)
Baca juga: Cegah Banjir, Warga Lembang Gotong Royong Normalisasi Drainase
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved