Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Gelar LLTC ke-10

Ghani Nurcahyadi
09/11/2023 22:41
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Gelar LLTC ke-10
Program LLTC ke-10 Universitas Sanata Dharma(Dok. Universitas Sanata Dharma)

PROGRAM Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Sanata Dharma (USD) berkolaborasi dengan Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) dan Magister Kajian Bahasa Inggris (KBI) menyelenggarakan event tahunan Language and Language Teaching Conference (LLTC). 

Kegiatan itu berlangsung di Ruang Seminar Driyarkara, yang terletak di lantai 2 Auditorium Driyarkara, Kampus II USD dan secara daring melalui platform zoom. 

LLTC ke-10 ini mengangkat tema “Paradigm Shift in English Learning: Exploring Hope and Healing for Students”. Setiap tema yang diangkat oleh LLTC memiliki kaitan dengan bidang pendidikan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan isu yang terjadi di bidang pendidikan

Baca juga : EF Spelling Bee 2023 Pacu Anak Cakap dan Percaya Diri dalam Berbahasa Inggris

Karenanya, tema kali ini diusung berdasarkan kondisi dan isu yang sedang terjadi, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat memberikan harapan dan kesehatan mental bagi siswa.

“Melalui tema ini, kami berharap bahwa kita bisa menggali ilmu dan berdiskusi tentang perubahan paradigma pembelajaran sehingga bisa membantu siswa untuk mengembangkan diri dengan lebih baik, terutama melalui pendidikan bahasa Inggris,” ungkap Thomas Wahyu Prabowo Mukti, Ketua Panitia LLTC 2023.

Baca juga : Aplikasi Bahasa Inggris ELSA Speach Gunakan Fitur AI

Thomas mengungkapkan, setelah pandemiCovid-19, sifat dan sikap siswa juga berubah. Mayoritas siswa saat ini cenderung lebih ekspresif dan terbuka terhadap diskusi tentang banyak hal, seperti kesehatan mental. 

Oleh karena itu, para pengajar pada masa ini mencoba untuk mendidik siswa dengan berfokus pada pengembangan karakter, seperti interpersonal skill siswa.

Rektor USD Albertus Bagus Laksana mengungkapkan dalam sambutannya bahwa generasi muda saat ini telah melalui berusaha secara maksimal untuk beradaptasi selama masa transisi dari pandemi Covid-19. 

Masa transisi itu mempengaruhi sifat dan pemikiran mereka terhadap kehidupan. Romo mengungkapkan bahwa mereka perlu dibantu untuk memperdalam pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka selanjutnya.

“Sebagai pendidik, kita bisa membimbing dalam pembentukan karakter dan ilmu yang berguna bagi kehidupan mereka di masa depan. Karenanya, diperlukan pendidik yang terbuka, visioner, dan bisa menyesuaikan dengan konteks sebagai siswa demi pengembangan kesejahteraan pribadi siswa,” papar Romo Bagus.

Konferensi internasional yang dikelola oleh Program Studi PBI, MPBI, dan KBI ini menghadirkan lima narasumber yang terbagi dalam lima sesi. Pada hari pertama, terdapat tiga sesi dengan narasumber Assoc. Prof. Loh Chin Ee (National Institute of Education Singapore) yang dimoderatori oleh Y. Veniranda, M.Hum., Ph.D., FX Ouda Teda Ena, M.Pd., Ed.D. (Universitas Sanata Dharma) yang dimoderatori oleh FX. Mukarto, Ph.D., dan Dr. Sudha Mishra (XIM University India) yang dimoderatori oleh C. Tutyandari, Ph.D.. 

Pada hari kedua, terdapat dua sesi yang menghadirkan Dr. Willy A. Renandya (National Institute of Education Singapore) yang dimoderatori oleh Markus Budiraharjo, M.Ed. Ed.D. dan Dr. Nicholas Bremner (University of Exeter, UK) yang dimoderatori oleh Agustinus Hardi Prasetyo, Ph.D..

Setiap narasumber yang mengisi menyampaikan pandangan dan pemahaman terkait perubahan paradigma pembelajaran, terutama pembelajaran Bahasa Inggris, pendidikan inklusif, pendidikan yang berpusat pada siswa, pengembangan kurikulum oleh pendidik dan materi pembelajaran bagi siswa, EAP dan ESP, pendidikan multikultural, pengajaran diferensiasi, teknologi pendidikan, serta sastra dan pendidikan yang berkaitan dengan bahasa, pengajaran bahasa, dan kesehatan mental siswa.

Selain keempat narasumber yang menjadi pembicara utama, dalam LLTC juga terdapat 88 makalah yang dipresentasikan oleh 162 orang penyaji. Para penyaji makalah ini berasal dari internal USD maupun dari insitusi lainnya, yaitu para akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, perwakilan sekolah negeri dan swasta di Indonesia, serta dari institusi luar negeri, seperti Singapura, India, Mongolia, Filipina, dan Bangladesh. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik