Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
BERTEMPAT di ruang Multimedia Gedung Rektorat Kampus Sindangsari, Selasa (7/11), Universitas Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan kegiatan yang sangat penting yaitu penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan Parallaxnet yang juga dikemas dalam acara CEO Talks.
Penandatangan kesepakatan itu dilakukan Co Founder Parallaxnet sekaligus Direktur Utama PT Kimora Defasa Dewi Setiawati Said dan Wakil Rektor Bidang IV Untirta Alfirano, yang disaksikan CEO Parallaxnet Mazhar Durrani.
Dalam sambutannya, Alfirano menekankan adanya kebutuhan utama Untirta akan dukungan dari platform Learning Management System (LSM) yang diusung Parallaxnet ke Indonesia karena hal ini sejalan dengan visi dan misi Untirta menjadi smart dan green kampus terdepan di Indonesia.
Ia juga berharap bahwa kolaborasi ini akan mendukung implementasi inisiatif Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Oleh karenanya, kerja sama ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik Untirta maupun PT Kimora Defasa sebagai distributor tunggal Parallaxnet.
"Kami sangat senang menjalin kemirtaan dengan Parallaxnet, karena hal ini selaras dengan usaha kami untuk memberikan pendidikan inovatif dan berkualitas international. Platform online Parallaxnet akan membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa kami dan memfasilitasi perjalanan kami menuju lingkungan pendidikan yang lebih mandiri dan dinamis," kata Alfirano dalam keterangannya, Selasa.
Baca juga: Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Hadirkan Seni Budaya Nusantara
Sementara itu, CEO Parallaxnet Mazhar Durrani menyatakan pihaknya sangat antusias dan mendukung program technopreneour yang digagas Parallaxnet melalui platform pembelajaran daring demi mendukung Untirta dalam mencetak tenaga-tenaga ahli di bidang teknologi yang mencakup cloud management, cloud computing, AI, data sciences, game development, cyber security, dan sebagainya.
Dia menyatakan menyatakan bahwa mimpinya dalam empat atau lima lima tahun ke depan akan lahir Elon Musk, Mark Zuckerberg, atau Steve Jobs baru dari Kampus Untirta. "Kami membawa sebuah revolusi di bidang pendidikan technopreneur yang memberikan solusi sebagai jembatan terhadap adanya gap yang terjadi di bidang teknologi di Indonesia," ujarnya.
Dirut PT Kimora Defasa Dewi Setiawati Said menyampaikan rasa syukurnya atas ditandatanganinya kerja sama antara kedua pihak. Dia mengatakan, sebagai alumnus Untirta ia memilih Untirta sebagai kampus pertama yang dipilih untuk bekerja sama dengan Parallaxnet di Indonesia.
Dengan harapan bahwa Untirta di kemudian hari akan menjadi role model di Indonesia atas keberhasilannya menjadi pionir dalam ikut serta mendukung program pemerintah dalam bidang SDM terutama di bidang teknologi digital.
Dewi mengatakan bahwa kebutuhan talent di bidang digital sebesar 9 juta per tahun merupakan tantangan baginya untuk berkiprah dan turut andil dalam program ini.
"Semoga kontribusi yang kami lakukan day to day terhadap penciptaan talent akan mengubah wajah Indonesia dan dapat mengatasi ketinggalan yang sudah jauh dari negara-negara maju lainnya di dunia," tandasnya. (RO/I-1)
Fokus utama kegiatan adalah memperkuat kerja sama global, meningkatkan kompetensi mahasiswa, serta mengembangkan kapasitas sivitas akademika di kancah internasional.
Selain menjadi penguatan branding dan legalitas kemitraan, MoU ini juga akan mengatur pembagian kontribusi dan pendapatan berdasarkan peran masing-masing pihak.
SETELAH sukses dengan Jazz Gunung Series 1 dan 2 di Bromo, Jawa Timur pada Juli, Jazz Gunung kembali hadir untuk seri ketiganya di Ijen dan menampilkan kolaborasi jazz internasional dan lokal
Kunjungan ini dinilai menjadi langkah penting dalam membuka peluang kolaborasi lebih luas, khususnya dalam pengembangan pengajaran dan penelitian yang berkualitas.
JF3 hadir sebagai ruang kolaboratif yang mengedepankan inovasi dan perubahan, yang menjadi sebuah platform di mana semua pihak bisa bertumbuh bersama dan saling memperkuat.
Kunjungan tersebut juga turut dihadiri oleh Gubernur Banten, Andra Soni, yang tertarik mengeksplorasi ID. BUZZ secara langsung.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved