Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
STARTUP NalaGenetics telah meluncurkan produk terbarunya, MammoReady, yang merupakan tes prediksi risiko kanker payudara. MammoReady menggabungkan analisis DNA yang komprehensif untuk memperkirakan risiko kanker payudara berdasarkan tiga aspek utama: Risiko Poligenik, Risiko Klinis, dan Risiko Monogenik.
Risiko Poligenik memberikan penilaian berdasarkan skor untuk memprediksi risiko seseorang mengembangkan kanker payudara dalam lima tahun ke depan. Risiko Monogenik mempertimbangkan faktor genetik tertentu dengan memeriksa gen seperti BRCA1 dan BRCA2, yang dikenal terkait dengan kanker payudara. Terakhir, Risiko Klinis mengevaluasi individu berdasarkan kombinasi faktor risiko klinis dan genetik, yang digunakan untuk mengkategorikan mereka ke dalam risiko tinggi atau risiko rata-rata.
Levana Sani, CEO NalaGenetics, mengungkapkan pengembangan produk MammoReady dipengaruhi oleh pengalaman pribadi timnya dalam menghadapi masalah kesehatan dan risiko kanker. Sebuah pengalaman pribadi yang melibatkan kebingungan mengenai langkah apa yang seharusnya diambil dalam situasi yang serupa menjadi inspirasi untuk menciptakan alat deteksi dini seperti MammoReady.
Baca juga: Pemeriksaan Dini Kanker Payudara Perbesar Peluang Kesembuhan
"Tentunya tes prediksi ini tidak terbatas pada penyakit kanker saja, NalaGenetics ke depannya sedang mempelajari berbagai penyakit krusial yang dapat dilakukan tes prediksi sebelumnya,” ujar Levana, Sabtu (21/10).
Konteks yang menjadi latar belakang penting dari MammoReady adalah rendahnya kesadaran deteksi dini kanker payudara. Menurut Samuel J Haryono, seorang spesialis bedah onkologi di RS Siloam MRCCC, kanker payudara menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian di dunia. Kanker ini memiliki banyak penyebab, termasuk faktor genetik, gaya hidup, dan faktor hormonal. Untuk mengurangi tingkat kematian dan keparahan kanker payudara, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dini dan screening, terutama bagi perempuan.
Baca juga: Kanker Payudara: Tak Kenal maka Tak Aware
"Hadirnya alat tes prediksi yang cukup mudah digunakan menjadi alternatif pemeriksaan secara dini kanker payudara dan penggunaannya cukup mudah,” tutur Samuel.
MammoReady hadir sebagai alat tes prediksi yang mudah digunakan. Tes ini hanya melibatkan tiga langkah sederhana: pengumpulan sampel dengan swab non-invasif yang dapat dilakukan di rumah, pengujian genetik, dan penerimaan hasil. Hasil tes dapat diharapkan dalam waktu 4-6 minggu, yang akan disampaikan dalam format PDF dan melalui aplikasi seluler NalaGenetics yang dapat diunduh dari Google Play (Android) atau App Store (iOS).
Dalam upaya meningkatkan hasil pasien dan mempromosikan perawatan preventif di Asia Tenggara, NalaGenetics berkomitmen untuk menghadirkan MammoReady sebagai alat yang dapat memberikan dampak signifikan pada industri bioteknologi dan masyarakat umum.
Eric Aria Fernandez, PhD, Risk Prediction Product Manager NalaGenetics, menjelaskan bahwa hasil tes MammoReady akan memberikan prediksi yang mengkategorikan individu ke dalam dua kategori, yaitu Average (risiko yang sebanding dengan masyarakat umum) dan Elevated (risiko yang lebih tinggi dari masyarakat umum).
"Pahami juga bahwa ini bukanlah diagnosa, melainkan prediksi yang memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah yang sebaiknya didiskusikan oleh dokter yang bertanggung jawab,” ungkap Eric.
MammoReady dirancang untuk memberikan alternatif pemeriksaan dini kanker payudara yang mudah digunakan, memungkinkan individu untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka dan mengurangi risiko yang terkait dengan kanker payudara.
(Z-3)
Penerapan intervensi pada pemaknaan kesehatan atau Health Belief Model dapat membantu efektivitas program kesehatan.
Membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup merokok di antara penduduk Indonesia.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Menkes mengatakan perlu ada strategi agar barang-barang yang dibutuhkan masyarakat pada saat gawat darurat (emergency) dapat diproduksi secara domestik.
Prodia Group mengaku kebanjiran order, bahkan kewalahan memenuhi permintaan produksi pembuatan alat tes pemeriksaan kesehatan gratis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved