Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aplikasi S-TUJU Bantu Pengembangan SDM Wisata Secara Digital

Ghani Nurcahyadi
19/10/2023 18:38
Aplikasi S-TUJU Bantu Pengembangan SDM Wisata Secara Digital
Pelatihan pengembangan inovasi produk Desa Wisata yang sekaligus uji coba aplikadi S-TUJU(Dok. Kemenparekraf)

DIREKTORAT Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkenalkan aplikasi Sistem Manajemen Pelatihan Terintegrasi untuk Maju (S-TUJU).

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, S-TUJU tidak hanya menyajikan sebuah aplikasi, tetapi juga merangkul filosofi perubahan yang memunculkan era baru dalam pendekatan pelatihan.

Terbaru, Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Desa Wisata digelar di Hotel Grand Rohan Yogykarta, 16-17 Oktober

Baca juga : Pelaku Wisata Diingatkan Pentingnya Kolaboraksi Untuk Maksimalkan Potensi Desa Wisata

Pelatihan itu sekaligus menjadi tahap uji coba aplikasi S-TUJ U dengan para peserta dan trainer melakukan proses pendaftaran pada S-TUJU. Tidak hanya itu, S-TUJU juga memungkinkan para peserta untuk mengikuti pre-test, post-test hingga mengunduh sertifikat pelatihan.

Direktur Pengembangan SDM Kemenparekraf Florida Pardosi menjadi sosok penting di belakang inovasi itu menjelaskan, S-TUJU mengubah paradigma.

Baca juga : Keseruan Wisata Kano di Aliran Sungai Irigasi di Bantul

"Sistem ini bukan sekedar aplikasi, melainkan pilar fundamental untuk memajukan industri pariwisata. Integrasi data, kemudahan akses, dan analisis mendalam yang disajikan oleh S-TUJU memungkinkan para pelaku usaha dan peserta pelatihan memperoleh pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pelatihan," ujarnya.

Pelaksana harian (Plh.) Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kurniawan mengatakan, dalam pengembangan desa wisata, perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan sebagai tindak lanjut Sosialisasi Sadar Wisata (SSW).

“Pelatihan tidak hanya dilakukan bagi pelaku pariwisata tetapi juga para masyarakat setempat. Untuk itu kami menyambut baik adanya S-TUJU ini karena mampu menjadi platform pelatihan yang dapat diakses oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Pelatihan di Yogyakarta pada menjadi panggung gemilang bagi S-TUJU. Salah satu peserta, Linda Kusumawati dari Desa Bumiharjo, berbicara dengan antusias tentang pengalamannya.

"S-TUJU memberikan kami akses tak terbatas ke informasi pelatihan. Pre-test dan post-test memberi gambaran langsung tentang perkembangan pemahaman materi kami. Dan yang paling mengagumkan, kami bisa mengunduh sertifikat pelatihan kami secara langsung dari aplikasi ini," ungkap Linda.
 
Pendapat serupa datang dari Hanif, seorang pelatih yang secara aktif menggunakan S-TUJU.

"Aplikasi ini menggabungkan keindahan dan keefektifan. Namun, ada potensi yang belum dimaksimalkan, terutama dalam analisis data. Dengan penambahan analisis yang lebih terperinci, seperti pemetaan usia peserta, kita dapat memahami pelaku pariwisata lebih mendalam dan merancang pelatihan yang lebih tepat sasaran," jelasnya.

Perwakilan industri, Co-Founder & CEO Atourin, Benarivo Triadi Putra menyoroti dampak S-TUJU dalam merangsang modernisasi pelatihan.

"S-TUJU adalah jembatan antara manajemen data dan teknologi digital. Ini adalah tonggak penting menuju masa depan pelatihan pariwisata. Kami percaya, dengan pengembangan berkelanjutan, sistem ini akan mendukung pertumbuhan industri pariwisata secara menyeluruh," ujarnya.

Dengan adopsi S-TUJU, industri pariwisata Indonesia melangkah maju ke arah transformasi menyeluruh. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya