Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis ilmu kesehatan mata Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Anna Puspitasari Bani mengatakan orangtua memiliki peran besar untuk mengenali dan mendeteksi kelainan mata anak sejak dini.
"Orangtua yang menghabiskan waktu paling lama dengan anak, sejak lahir, riwayat kelahirannya misalnya prematur, itu harus membuat orangtua lebih perhatian pada penglihatan anak," kata Anna, Senin (9/10).
Anna mengatakan ada beberapa cara melihat kelainan sejak dini pada mata anak, seperti melihat respons anak saat bayi ketika dihadapkan pada cahaya. Respons yang baik adalah anak akan mengedip, jika tidak ada respon orangtua perlu waspada.
Baca juga: Gangguan Refraksi Mata pada Anak Meningkat setelah Pandemi
Cara selanjutnya yang bisa dilihat dengan kasat mata adalah melihat kejanggalan pada bola mata anak seperti juling atau ada bercak putih pada bagian hitam mata.
Selain itu, jika anak sudah beranjak besar, perhatikan posisi kepala yang selalu miring dan menonton TV selalu dengan jarak dekat.
"Jika sudah usia sekolah kalau belajar menulis selalu mencong (miring) atau ada huruf yang hilang. Satu lagi koordinasi gerak misalnya tidak bisa main bola tangkap, ini secara umum yang bisa menjadi alarm orangtua," ucap Anna.
Baca juga: Polusi Udara Ternyata Juga Berdampak pada Kesehatan Mata dan Telinga
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan gangguan mata ada beberapa jenis, dilihat dari masalah keruh pada mata atau yang dikenal sebagai katarak yang bisa dibawa sejak lahir, fungsi system saraf dan masalah kedudukan mata yang tidak seimbang.
Mata bekerja sesuai dengan apa yang otak terjemahkan sebagai penglihatan. Gangguan bisa terjadi pada rusaknya sistem saraf mata yang menghubungkan ke otak sehingga sinyal-sinyal elektrik untuk melihat menjadi terganggu.
Selain itu juga adanya gangguan pada kedudukan mata seperti juling yang bisa dibawa sejak lahir maupun berkembang saat dewasa.
Faktor lain yang menyebabkan gangguan mata pada anak, kata Anna, juga bisa disebabkan karena faktor genetik yang menyebabkan progres bertambahnya minus lebih cepat, kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan gawai pada anak dan minimnya kegiatan di luar ruangan.
"Dibandingkan anak zaman dulu, anak zaman sekarang main outdoor (luar ruangan)-nya lebih jarang daripada zaman dulu. Jadi pekerjaan dengan melihat dekat sangat intens sekali, mengerjakan tugas dan sebagainya tapi memang begitu zamannya berubah," ucap Anna.
Orangtua perlu menerapkan metode pencegahan sejak dini untuk menghindari gangguan mata pada anak. Anna menganjurkan untuk menerapkan istirahat setiap kali melakukan kegiatan intens dengan gawai.
Mengistirahatkan mata dari gawai bisa diterapkan dengan metode 20-20-20, yaitu istirahat setiap 20 menit selama 20 detik dengan jarak pandang sejauh 20 kaki atau 6 meter.
Selain itu, Anna juga mengingatkan untuk mempertimbangkan pencahayaan pada gawai yang ideal, misalnya layar gawai tidak terlalu terang dibandingkan suasana sekitar.
Anna juga mengingatkan kebiasaan membaca sambil tidur berpengaruh terhadap mata minus.
"Kemudian baca sambil tidur, lampu akan terhalang oleh buku sehingga cahaya pada buku lebih redup. Posisi tangan pelan-pelan akan mendekati wajah secara tidak disadari jarak berkurang 30 sampai 40 centimeter berkurang. Jarak baca semakin dekat itu semakin kuat memicu progres minus," jelas Anna.
Jika anak harus mengerjakan tugas dengan gawai, usahakan untuk menggunakan layar monitor komputer karena jarak pandangnya yang jauh sekitar 60 centimeter agar mata lebih rileks dibandingkan menggunakan layar ponsel dengan jarak pandang rata-rata 30 centimeter.
Konsultasikan ke dokter mata untuk penanganan lebih lanjut jika menemukan kejanggalan pada respon mata anak. Pengobatan masih dapat mudah dilakukan pada anak baru lahir hingga usia 8 sampai 10 tahun. (Ant/Z-1)
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Kelainan kelopak mata dapat mengakibatkan iritasi, menghalangi pandangan, bahkan menyebabkan kebutaan. Tindakan operasi dapat mengatasinya.
Kampanye digital pencegahan katarak #EyeCareForAll diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Bentuk mata anda bisa menjadi penentu dalam menentukan bulu mata palsu yang tepat untuk anda. Ini tips memilihnya.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved