Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis ilmu kesehatan mata Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Anna Puspitasari Bani mengatakan orangtua memiliki peran besar untuk mengenali dan mendeteksi kelainan mata anak sejak dini.
"Orangtua yang menghabiskan waktu paling lama dengan anak, sejak lahir, riwayat kelahirannya misalnya prematur, itu harus membuat orangtua lebih perhatian pada penglihatan anak," kata Anna, Senin (9/10).
Anna mengatakan ada beberapa cara melihat kelainan sejak dini pada mata anak, seperti melihat respons anak saat bayi ketika dihadapkan pada cahaya. Respons yang baik adalah anak akan mengedip, jika tidak ada respon orangtua perlu waspada.
Baca juga: Gangguan Refraksi Mata pada Anak Meningkat setelah Pandemi
Cara selanjutnya yang bisa dilihat dengan kasat mata adalah melihat kejanggalan pada bola mata anak seperti juling atau ada bercak putih pada bagian hitam mata.
Selain itu, jika anak sudah beranjak besar, perhatikan posisi kepala yang selalu miring dan menonton TV selalu dengan jarak dekat.
"Jika sudah usia sekolah kalau belajar menulis selalu mencong (miring) atau ada huruf yang hilang. Satu lagi koordinasi gerak misalnya tidak bisa main bola tangkap, ini secara umum yang bisa menjadi alarm orangtua," ucap Anna.
Baca juga: Polusi Udara Ternyata Juga Berdampak pada Kesehatan Mata dan Telinga
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan gangguan mata ada beberapa jenis, dilihat dari masalah keruh pada mata atau yang dikenal sebagai katarak yang bisa dibawa sejak lahir, fungsi system saraf dan masalah kedudukan mata yang tidak seimbang.
Mata bekerja sesuai dengan apa yang otak terjemahkan sebagai penglihatan. Gangguan bisa terjadi pada rusaknya sistem saraf mata yang menghubungkan ke otak sehingga sinyal-sinyal elektrik untuk melihat menjadi terganggu.
Selain itu juga adanya gangguan pada kedudukan mata seperti juling yang bisa dibawa sejak lahir maupun berkembang saat dewasa.
Faktor lain yang menyebabkan gangguan mata pada anak, kata Anna, juga bisa disebabkan karena faktor genetik yang menyebabkan progres bertambahnya minus lebih cepat, kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan gawai pada anak dan minimnya kegiatan di luar ruangan.
"Dibandingkan anak zaman dulu, anak zaman sekarang main outdoor (luar ruangan)-nya lebih jarang daripada zaman dulu. Jadi pekerjaan dengan melihat dekat sangat intens sekali, mengerjakan tugas dan sebagainya tapi memang begitu zamannya berubah," ucap Anna.
Orangtua perlu menerapkan metode pencegahan sejak dini untuk menghindari gangguan mata pada anak. Anna menganjurkan untuk menerapkan istirahat setiap kali melakukan kegiatan intens dengan gawai.
Mengistirahatkan mata dari gawai bisa diterapkan dengan metode 20-20-20, yaitu istirahat setiap 20 menit selama 20 detik dengan jarak pandang sejauh 20 kaki atau 6 meter.
Selain itu, Anna juga mengingatkan untuk mempertimbangkan pencahayaan pada gawai yang ideal, misalnya layar gawai tidak terlalu terang dibandingkan suasana sekitar.
Anna juga mengingatkan kebiasaan membaca sambil tidur berpengaruh terhadap mata minus.
"Kemudian baca sambil tidur, lampu akan terhalang oleh buku sehingga cahaya pada buku lebih redup. Posisi tangan pelan-pelan akan mendekati wajah secara tidak disadari jarak berkurang 30 sampai 40 centimeter berkurang. Jarak baca semakin dekat itu semakin kuat memicu progres minus," jelas Anna.
Jika anak harus mengerjakan tugas dengan gawai, usahakan untuk menggunakan layar monitor komputer karena jarak pandangnya yang jauh sekitar 60 centimeter agar mata lebih rileks dibandingkan menggunakan layar ponsel dengan jarak pandang rata-rata 30 centimeter.
Konsultasikan ke dokter mata untuk penanganan lebih lanjut jika menemukan kejanggalan pada respon mata anak. Pengobatan masih dapat mudah dilakukan pada anak baru lahir hingga usia 8 sampai 10 tahun. (Ant/Z-1)
Masalah mata kering jika memang ada penyebabnya berkaitan dengan penyakit sistemik kesehatan tidak diobati dengan baik bisa berkomplikasi terhadap bagian-bagian tubuh yang lainnya.
Mata kering bukan berarti matanya tidak punya air mata sama sekali, bisa saja volumenya cukup, tetapi memang kualitasnya atau komponen yang ada di dalam lapisan itu yang berubah
Mata kering adalah kondisi umum yang terjadi ketika mata tidak dapat menghasilkan cukup air mata, atau saat air mata menguap terlalu cepat.
Penelitian terbaru mengungkap gangguan visual bisa menjadi tanda awal demensia, bahkan 12 tahun sebelum diagnosis.
Terapi ini menggunakan lensa khusus yang dipakai saat tidur dan hasilnya memungkinkan anak melihat jelas keesokan harinya tanpa perlu pakai kacamata.
Penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan atau ujian mata yang sederhana dapat segera mewujudkan deteksi parkinson lebih awal.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved