Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RUMAH Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bersama Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN) telah menggelar kegiatan bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing. Kegiatan tersebut ditandai dengan acara seremoni pemberian goodie bag kepada para peserta, Sabtu (30/09/2023) di Main Hall RSUI, Kampus UI, Depok.
Dari 114 calon peserta katarak yang mendaftar, sebanyak 45 peserta yang lolos skrining telah dilakukan tindakan operasi oleh tim dokter spesialis mata RSUI dan Perdami Jaya. Sedangkan, untuk peserta bibir sumbing dan celah lelangit, sebanyak 8 peserta telah dilakukan tindakan operasi.
Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian bersama RSUI, PUN, dan Perdami Jaya dalam rangka menjalankan tanggung jawab sosial untuk membantu menurunkan angka kasus katarak yang masih tergolong tinggi di Indonesia dan juga kasus bibir sumbing dan celah lelangit yang masih perlu mendapat perhatian.
Dalam sambutannya, Direktur Utama RSUI Astuti Giantini menuturkan, “Syukur kami ucapkan karena kegiatan baksos telah berjalan lancar dan banyak masyarakat antusias mendaftar kegiatan baksos ini. RSUI berupaya memberikan layanan yang terbaik untuk para peserta mulai dari proses skrining, tindakan operasi hingga perawatan pasca operasi. Terima kasih kami ucapakan kepada Yayasan PUN dan Perdami Jaya yang mendukung penuh kegiatan ini sehingga terlaksana dengan baik.”
Sementara Ketua Harian PUN, Sarita Thaib mengatakan bahwa acara baksos ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun PUN yang ke-14.
“Baksos kali ini bekerja sama dengan RSUI dan Perdami Jaya melakukan operasi katarak dan bibir sumbing. Semoga kegiatan baksos ini dapat memberikan banyak manfaat dan di hari ultahnya PUN memberikan banyak berkah untuk semua masyarakat yang membutuhkan.” tutur Sarita
Sekretaris Perdami Jakarta Astrianda Nadya Suryono menuturkan angka kebutaan di Indonesia tergolong tinggi.
"Menurut hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) 2016-2016, angka kebutaan kita yaitu 3% dari seluruh populasi dan merupakan salah satu yang tertinggi khususnya di negara-negara di Asia Pasifik. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan tersebut yang mencakup lebih dari separuh, yaitu 1.9% dari penduduk Indonesia yang berusia diatas 50 tahun. Oleh sebab itu, Perdami Jaya masih berupaya untuk membantu menurunkan angka ini, dengan terus melakukan bakti sosial operasi katarak di seluruh Indonesia untuk membantu penderita katarak yang kurang mampu di pelosok negeri,” tutur Astrianda
Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN) adalah sebuah Organisasi Sosial dan Nirlaba yang didirikan padaSeptember 2009 yang beranggotakan perempuan dari berbagai kalangan profesi dan latar belakang, dengan tujuan untuk membantu bagi masyarakat yang kurang mampu melalui kegiatan yang bersifat sosial.
RSUI terus berupaya kegiatan bakti sosial tidak hanya berhenti sampai di sini. Dukungan dan kepercayaan masyarakat juga membantu kami dalam memberikan layanan kesehatan yang bermutu sesuai yang dibutuhkan masyarakat.
RSUI merupakan Rumah Sakit tipe B memiliki dokter spesialis dan subspesialis dengan berbagai layanan unggulan yang tersedia. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Layanan Pelanggan RSUI di nomor 021 5082 9292 atau 0811 9113 913. (RO/Z-1)
Kampanye digital pencegahan katarak #EyeCareForAll diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Pria yang bekerja serabutan ini berharap kegiatan ini berlanjut untuk mata kiri yang juga kurang jelas penglihatannya.
Pusdokkes menargetkan dapat mengoperasi 1.000 orang penderita katarak pada baktikes kali ini.
Kemenkes melaporkan angka kebutaan mencapai 3% dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%).
Sinar Mas melalui PT Berau Coal mengadakan Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak Gratis untuk Masyarakat Berau Dan Sekitarnya.
Ada dua tipe kelainan bibir dan langit-langit, yakni kelainan multiple dan isolated.
Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi bibir sumbing dan lelangit di Indonesia mencapai 22,4 per 10 ribu kelahiran hidup.
BIBIR dan langit-langit sumbing merupakan cacat pada jaringan lunak yang meliputi bibir, langit-langit, dan tulang alveolus pada maksila
Per Selasa (15/6) sebanyak lebih dari 1.000 pasien terdaftar dan sebanyak 752 operasi bibir sumbing telah berhasil dilaksanakan di 38 RS Bhayangkara dari seluruh Indonesia.
Hingga hari ini sudah lebih dari 90 ribu pasien di seluruh penjuru Indonesia, termasuk di Jawa Timur, mendapatkan operasi sumbing gratis yang aman, berkualitas, dan konsisten.
Perundungan kepada anak-anak dengan bibir sumbing dan atau celah langit-langit mulut dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved