Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GURU Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya Prof Khairil Anwar mengatakan perayaan Maulid ialah bentuk kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad dan salah satu esensi ajaran Rasulullah SAW adalah toleransi.
Khairil menambahkan, yang perlu diingatkan juga adalah bahwa Nabi Muhammad diutus dengan agama yang lurus, ikhlas, dan penuh toleransi. Rasulullah bersabda, "Aku diutus dengan agama yang penuh keikhlasan, ketulusan, dan rasa toleransi".
Dia mengatakan masyarakat Indonesia memiliki perbedaan budaya yang sangat beragam sehingga perlu disikapi dengan rasa ikhlas, terutama ikhlas beragama semata-mata karena Allah.
"Jika seseorang bisa memiliki rasa ikhlas ketika beribadah pada Allah, maka ia pun akan bisa ikhlas dengan sesama manusia walaupun berbeda budayanya atau kepercayaannya," kata Khairil seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (28/9).
Menurutnya, umat manusia semuanya harus bisa menjadi pribadi yang toleran terhadap perbedaan, baik berbeda dengan sesama umat Islam, berbeda antarumat beragama, dan termasuk juga antar umat beragama dengan pemerintah.
"Jadi itulah hikmah kita mengadakan Maulid untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain membawa risalah Islam yang rahmatan al-alamin, Rasulullah juga ditugaskan untuk menyempurnakan akhlak manusia, serta mencontohkan rasa ikhlas dan toleransi dalam beribadah kepada Allah serta umat manusia secara keseluruhan," ujarnya.
Khairil pun menyinggung soal beberapa kalangan dari umat Islam yang menganggap bahwa perayaan Maulid itu adalah bidah.
Dia menjelaskan bahwa mereka yang berpikiran seperti ini sebenarnya belum mengetahui ajaran Islam secara komprehensif dan mendalam. Sejatinya perayaan Maulid dan Isra Mikraj itu bukanlah bidah karena tidak ada prinsip beragama yang kita langgar.
"Yang namanya bid'ah itu kalau salat dua rakaat pada waktu subuh, lalu dijadikan empat rakaat atau tiga rakaat, jadi masalah-masalah yang menyangkut ibadah mahdoh. Kalau ibadahnya yang ghoiru mahdoh, seperti muamalah dan yang sejenisnya, maka itu boleh dikreasikan umat Islam dalam mempraktikkan nilai-nilai agama itu ke dalam tradisinya dan masyarakatnya agar ajaran Islam bisa dikenal," tutur Khairil.
Akademisi yang yang pernah menjabat sebagai Rektor IAIN Palangka Raya pada periode 2019-2023 ini berpesan bahwa sebagai umat Islam dan umat beragama secara keseluruhan, sejatinya harus memiliki karakter yang toleran terhadap perbedaan.
Baca juga: Wapres: Lahirkan Ulama-ulama Baru untuk Selamatkan Masa Depan
Konsep moderasi beragama bisa dijalankan jika umat manusia itu bisa menerima segala perbedaan yang ada.
"Tentu toleransi yang dimaksud disini adalah toleransi yang aktif. Maksudnya, walaupun kita berbeda agama atau suku, tidak hanya kita menghormati, namun juga kita harus bisa bekerja sama sepanjang tidak melanggar prinsip agama atau peraturan pemerintah yang sah," tegas Khairil.
Dia lalu memberikan perumpamaan dengan perbedaan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Perbedaan dua kelompok ormas Islam ini bisa disikapi dengan mengatakan 'lanaa a'maluna wa lakum a'malukum', yang artinya 'bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian'. Intinya, silakan kerjakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
"Begitu juga jika terjadi perbedaan dalam pilihan politik, bisa disikapi dengan mengatakan 'bagi kami partai kami, bagimu partai kamu'. Banyak perbedaan lain yang juga bisa disikapi dengan cara yang sama. Jadi di suasana yang begitu banyak perbedaan, baik dari sisi politik, praktik ibadah, atau agama, saya kira itu harus bisa disikapi dengan saling menghormati, menghargai, dan bisa bekerja sama," tuturnya.
Khairil juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW diutus tidak hanya untuk memperbaiki akhlak, namun juga menyempurnakannya dengan menjadi teladan bagi umatnya.
"Rasulullah pernah bersabda, aku ini diutus adalah sebagai penyempurna akhlak. Tidak hanya memperbaiki tapi juga menyempurnakan. Melihat situasi dan kondisi masyarakat kita sekarang, masih bahkan mungkin semakin terdegradasi akhlaknya, khususnya terjadi pada akhlak anak-anak muda kita. Inilah yang saya kira perlunya banyak keteladanan dari generasi sebelumnya," katanya.
Ia menjelaskan kalau Nabi Muhammad menyempurnakan akhlak umat manusia adalah dengan menjadi teladan yang baik atau uswatun hasanah. Sejatinya, kita semua ini harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita.
Melalui keteladanan, kita dapat mempengaruhi jiwa anak-anak dan masyarakat hingga 80%, sisanya sebanyak 20% adalah melalui nasihat.
"Jadi nasihat atau ceramah itu tidak akan berarti tanpa adanya keteladanan, baik dari para pemimpin, pejabat, dan orang tua kita. Melalui keteladanan mereka semua itulah yang nanti akan dicontoh dan diikuti oleh masyarakatnya, khususnya generasi muda. Jadi perlunya kita sama-sama menyempurnakan akhlak masyarakat dengan memberikan teladan yang baik," pungkasnya. (Ant/I-2)
PEMERINTAH telah menetapkan 16 September 2024 sebagai hari libur nasional, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H. Taman Margasatwa Ragunan buka
BAKAL calon wakil gubernur DKI Jakarta Rano Karno atau yang akrab disapa Bang Doel bakal memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW sembari melayat ke makam Dai Sejuta Umat, Zainuddin MZ.
Kehadiran Bang Doel tersebut sekaligus berziarah ke makam 'Dai Sejuta Umat' yakni KH Zainuddin MZ, di kawasan Masjid Jami' Fajrul Islam.
Usai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat menghadapi libur panjang.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyarankan Pemprov DKI Jakarta untuk menggencarkan tes PCR di tingkat RT/RW.
Untuk distribusi lalu lintas menuju Jakarta dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 53,2% dari arah timur, 25,4% dari arah barat, dan 21,4% dari arah selatan.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Kesultanan Tidore dan Ternate membutuhkan orang-orang hebat asal Sula untuk mengusir penjajah.
Wali Kota Depok akan menjadi pemimpin bagi semua kelompok.
Kota Singkawang merupakan kota dengan masyarakat yang paling toleran dari kota lain di seluruh Indonesia.
Padahal, tidak semua siswa di sekolah Negeri beragama Islam. Surat edaran itu ditandatangani oleh Kepala Sekolah SDN 02 Cikini, Parjiem, pada 6 April 2022.
Sekolah menurut Christina harus menjadi tempat para peserta didik mendapatkan pembelajaran mengenai nilai-nilai Pancasila seperti pluralisme,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved