Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
BERDASARKAN studi yang dilakukan Nafas dan Halodoc diketahui bahwa udara buruk Jabodetabek berpotensi meningkatkan kasus penyakit pernapasan hingga 34%. Hal itu diketahui dengan mengkaji hubungan keterkaitan antara polusi PM2,5 dengan jumlah kasus penyakit pernapasan yang masuk dalam aplikasi Halodoc.
"Penelitian gabungan dilakukan di Jabodetabek pada periode Juni sampai Agustus 2023 menggunakan metode statistik deskriptif analitis," kata Co-founder and Chief Growth Officer Nafas Piotr Jakubowski, Selasa (26/9). Berdasarkan studi, konsentrasi PM2,5 dengan kategori tidak sehat berisiko menimbulkan masalah pernapasan dalam rentang waktu 12 jam.
Selain itu, kasus penyakit bronkitis dan asma meningkat 5 kali lipat dalam kurun waktu 48 jam. Kelompok sensitif memiliki risiko tertinggi masalah pernapasan dengan peningkatan kasus hingga 48%. Dalam hal ini, anak-anak berusia kurang dari 6 tahun dan lansia berusia 55 tahun ke atas menjadi kelompok berisiko paling tinggi.
Baca juga: KLHK akan Standarisasi Alat Ukur Kualitas Udara
Ia berharap penelitian itu dapat melengkapi studi yang ada, terutama temuan-temuan baru terkait polusi PM2,5 dan hubungannya dengan penyakit pernapasan di Indonesia khususnya Jabodetabek. "Dengan semakin banyak data kualitas udara dari jaringan low cost sensor yang tersedia, semakin besar peluang untuk melengkapi insight yang dibutuhkan terkait kondisi lapangan. Selain itu memaksimalkan pemanfaatan teknologi dapat membantu meningkatkan upaya melindungi warga dari berbagai risiko kesehatan," pungkas dia.
Pada kesempatan itu, Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf mengungkapkan perlu waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan masalah polusi udara di perkotaan. Karenanya, dibutuhkan kolaborasi semua pihak untuk mengatasinya.
Baca juga: PM tidak Bisa Jadi Satu-Satunya Indikator Pengukur Kualitas Udara
"Kita harus meningkatkan kolaborasi dan edukasi ke masyarakat. Meningkatkan kepedulian masyarakat terkait dengan upaya yang dilakukan dan melihat risiko yang ada agar masyarakat tidak terkena dampak dari polusi udara," kata Anas. (Z-2)
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Telusuri sistem pernapasan manusia: organ vital, fungsi kompleks, dan proses penting pertukaran oksigen untuk kehidupan yang sehat.
Telusuri sistem pernapasan manusia: organ vital, fungsi kompleks, dan proses penting pertukaran oksigen untuk kehidupan yang sehat.
Musim kemarau yang panjang sering kali membuat banyak orang merasa tidak nyaman karena udara panas dan menyengat.
PARA pakar kesehatan masyarakat menyatakan kekhawatiran terhadap risiko serius Respiratory Syncytial Virus (RSV) pada populasi lanjut usia (lansia) dan individu dengan penyakit penyerta.
DOKTER Spesialis Anak, Ardi Santoso, menjelaskan jamur yang ada di dinding rumah atau kamar anak ternyata bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan anak. Salah satunya pneumonia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved