Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DOKTER spesialis ilmu kedokteran olahraga RS Universitas Indonesia Listya Tresnanti Mirtha mengatakan melakukan olahraga pagi atau malam keduanya sama baiknya selama bisa dilakukan secara konsisten dan tubuh dalam keadaan siap.
"Mana yang baik yang bisa dilakukan dengan istiqomah (konsisten). Kalau bisa bangun pagi olahraga pagi bisa dilakukan, kalau ga mampu olahraga malam juga ga jelek. Tapi tubuh harus siap," kata Listya dalam diskusi kesehatan bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Jakarta, Kamis (7/9).
Ia mengatakan jika ingin olahraga di malam hari, sebaiknya tidak melakukan latihan fisik dengan intensitas berat apalagi setelah
melakukan aktivitas yang berat sebelumnya.
Baca juga: Ini Hal Penting yang Harus Anda Ketahui Saat Melakukan Yoga
Ia menyarankan untuk menghentikan olahraga malam 1-2 jam sebelum tidur agar tetap mendapatkan kualitas tidur yang baik dan mencegah cedera pada sesi latihan berikutnya dan penyakit lain akibat kurang tidur.
"Jangan sampai ganggu jam tidur karena setelah selesai olahraga badan nggak pengin tidur, nanti akan begadang karena efeknya olahraga meningkatkan hormon senang jadi akan bersemangat melakukan sesuatu," ucap Listya.
Listya kemudian mengatakan waktu optimal tubuh untuk melakukan latihan fisik yang berat adalah pada pukul 14.00 hingga 18.00. Namun, sering kali waktu tersebut berbenturan pada jam sibuk bagi yang bekerja.
Baca juga: Inilah Dampak Berolahraga di Luar Rumah Saat Kondisi Udara Buruk
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan, dalam melakukan aktivitas fisik, tubuh yang siap sangat penting untuk mencegah terjadinya sudden death atau meninggal mendadak.
Sudden death bisa terjadi pada semua orang yang berolahraga, baik pada atlet maupun orang awam karena beberapa faktor, namun yang paling umum adalah karena masalah pada jantung.
Maka itu, yang perlu dilakukan saat latihan fisik adalah memperhatikan faktor baik dari segi kesiapan dan kelengkapan olahraga benar dari segi tahapan latihan, terukur dari lamanya waktu latihan dan teratur dari segi waktu atau yang ia sebut BBTT.
"Makanya harus dilakukan latihan fisik BBTT. Itu tidak hanya mencegah menjadi cedera tapi mencegah masalah kesehatan lainnya terutama jangka panjang," kata Listya.
Beberapa keluhan yang juga tidak boleh diabaikan selama berolahraga, tambah Listya, adalah jika terjadi nyeri dada dan kelelahan berlebihan, pegal yang tidak kunjung hilang lebih dari dua minggu, jantung berdegup lebih cepat hingga tidak bisa bernafas dengan baik, sakit kepala berlebihan, dan kaki yang tiba-tiba kaku. (Ant/Z-1)
Indonesia dan Australia secara resmi meluncurkan program Beasiswa Studi Singkat Australia Awards – ‘Memajukan Industri Olahraga Indonesia: Peluang dan Strategi untuk Pertumbuhan’.
Fornas mampu memberi dampak konkret terhadap roda ekonomi lokal.
Selama tiga hari festival, pengunjung dapat menikmati panggung musik, pop-up market, creative workshop, kids activities, dan fun sport di ruang terbuka hijau yang estetik dan nyaman.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 resmi dibuka di Halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (26/7) malam.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kurang olahraga bukan cuma bikin badan lemas, tapi juga memicu penyakit serius, gangguan psikologis, dan penurunan kualitas hidup. Cukup olahraga ringan 30 menit per hari
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved