Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GENERASI muda memiliki kesempatan lebih besar untuk menekuni pekerjaan dan profesi di bidang yang mereka sukai. Salah satunya adalah di bidang makeup artist (MUA). Profesi ini pun menawarkan peluang yang besar seiring dengan berkembangnya industri kosmetik dan teknik merias.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggelar Bincang Kursus “Sukses Jadi MUA Populer Gara-gara Kursus" pada Jumat (1/9). Bincang Kursus tersebut menghadirkan Maulana Yusuf Al Muzaki dan Putri Citra Pratiwi, alumni kursus tata rias pengantin yang telah sukses menjadi MUA pengantin di daerahnya masing-masing.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dalam sambutannya mengatakan bahwa pendidikan vokasi bangga, memiliki lulusan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang berprofesi sebagai MUA sukses, andal, dan populer. Ia pun menyebutkan bahwa profesi MUA dan pengusaha salon merupakan bidang profesi yang sangat digemari masyarakat, baik usia muda maupun usia lanjut.
Menurut Kiki, berdasarkan data penerima bantuan Direktorat Kursus dan Pelatihan selama tahun 2022, bidang keterampilan Tata Kecantikan Rambut tercatat memiliki 2.586 peserta didik dan Tata Rias Pengantin tercatat memiliki 6.802 peserta didik. "Tugas kami adalah memastikan mereka semua menjadi MUA dan pengusaha salon yang sukses juga andal, bisa bertahan dan bersaing mengikuti perkembangan teknologi serta tren global dengan tetap mempertahankan budaya luhur Indonesia," ungkapnya.
Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto menambahkan generasi muda saat ini punya peluang lebih besar untuk memiliki pekerjaan dan profesi di bidang yang dusukai. "Kami sangat gembira peminat kursus semakin besar, dan kursus tata rias kecantikan ini pun salah satunya," ujarnya.
Wartanto menambahkan, program-program Ditsuslat mendukung mereka untuk mengembangkan kompetensi. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM). Dukungan dari industri semakin mendukung mereka untuk benar-benar menjadi lulusan yang kompeten dan profesional di bidangnya.
Seperti yang disebutkan Direktur Wartanto, industri pun memiliki peran yang besar untuk pengembangan kompetensi siswa kursus bidang rias. Salah satu industri yang bergabung dalam Bincang Kursus ini adalah PT Vitapharm (Viva Cosmetics).
Di sisi lain, Relation Manager PT Vitapharm (Viva Cosmetic), Indah Agustiawati, mengatakan siapa pun bisa menjadi MUA dengan syarat memiliki kompetensi di bidang rias. "Namun, yang ditekankan adalah wajib mengikuti uji kompetensi dan mengasah keterampilan, terlebih dunia rias pun berkembang sesuai dengan tren. Kami dari Viva Cosmetics pun turut membantu perkembangan kursus MUA di berbagai LKP,” tuturnya.
Selain itu, sertifikat kompetensi pun dinilai mampu untuk meyakinkan masyarakat. Pada kesempatan yang sama, R. A. Kanas Kosasih Koesoemadinata, Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Tata Rias Pengantin mengungkapkan sertifikasi kompetensi menjadi sangat penting bagi para lulusan kursus tata rias pengantin karena menunjang kepercayaan masyarakat.
Sementara itu, Maulana Yusuf Al Muzaki yang merupakan alumni LKP Andini, Jombang dalam program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2019 tidak hanya sukses menjadi MUA profesional di Jombang namun juga memiliki Maulana Makeup Wedding Gallery.
Maulana pernah menjuarai kompetisi Makeup East Java mengalahkan peserta lain dari seluruh Jawa Timur dan telah menjadi narasumber ahli MUA di berbagai kota di Indonesia. (RO/R-2)
Pengembangan diri, yang meliputi hard skill atau soft skill, dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain.
Mendikdasmen mengatakan Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan jalur pendidikan formal saja, tapi juga harus memperkuat pendidikan nonformal.
Menurut Microsoft's Work Trend Index 2024, keterampilan AI telah menjadi prioritas utama bagi para pemimpin di indonesia dalam melakukan perekrutan.
Dalam empat tahun terakhir, total sudah ada 331.033 lulusan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Ia sebelumnya menjabat Global Development Director EnglishScore.
Beberapa kategori TBI English Challenge yang diperlombakan antara lain Spelling Bee, Storytelling, Quiz, Writing, Speech, dan Reading Aloud.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved