Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KETUA Komite Penanggulangan Penyakit Pernapasan dan Dampak Polusi Udara Agus Dwi Susanto menjelaskan bahaya polusi bagi masyarakat. Polusi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi.
"Polusi udara merupakan faktor risiko kematian kelima tertinggi di Indonesia setelah hipertensi, gula darah, merokok, dan obesitas,” kata Agus dalam keterangan resmi, dikutipSelasa (29/8).
Agus mengatakan data itu berdasarkan hasil survei Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada 2019. Survei itu juga menemukan penyakit pernapasan termasuk 10 penyakit terbanyak di Indonesia.
Baca juga: Anggota DPR : Indonesia Bisa Contoh Tiongkok Atasi Polusi Udara
Selain itu, Agus menyitat survei dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2022. Survei itu menunjukkan meningkatnya polusi udara berkontribusi terhadap peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia di wilayah DKI Jakarta pada periode hampir 10 tahun setelah dilakukan riset.
"Dalam kondisi udara yang tidak sehat seperti saat ini, kami menyarankan agar masyarakat melakukan 6M 1S," jelas dia.
Baca juga: Hampir Satu Juta kendaraan Bermotor dari Bodetabek Masuk ke Jakarta Tiap Hari
Adapun yang dimaksud dengan 6M dan 1S adalah:
Strategi itu mesti dijalankan terutama bagi yang pernah terkena penyakit pernapasan. Termasuk, kelompok rentan terdampak polusi seperti anak-anak, ibu hamil, orang dengan komorbid, dan lansia.
"Cegah jangan sampai terjadi terutama pada empat kelompok risiko tinggi sehingga kalau aktivitas di luar ruangan pakai masker," tegas Agus. (Z-1)
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Dampak polusi udara tidak hanya dirasakan secara fisik melalui gangguan kesehatan, tetapi juga secara ekonomi akibat penurunan produktivitas masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved