Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Alasan Gen Z Kreatif dan Inovatif

Basuki Eka Purnama
24/8/2023 10:06
Ini Alasan Gen Z Kreatif dan Inovatif
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG lulusan Universitas Indonesia Tara de Thouars mengungkapkan alasan generasi Z bisa kreatif dan inovatif salah satunya karena mereka menganggap pengalaman adalah segalanya.

"Mereka sebetulnya kreatif, inovatif, sangat ambisius, mereka open minded (berpikiran terbuka), ingin mencoba hal-hal baru yang sebetulnya tidak ada di generasi-generasi sebelumnya," kata Tara, dikutip Kamis (24/8).

Kreativitas Gen Z, sambung Tara, berbeda dengan generasi sebelumnya termasuk Gen X dan Boomer, yang menjadikan loyalitas dan kerja keras sebagai nilai utama.

Baca juga: Animo Generasi Muda Tempuh Kuliah di Kampus UT semakin Tinggi

Orang-orang yang termasuk kategori Gen Z lahir pada 1997 sampai 2012 atau berusia sekitar 11 tahun sampai 27 tahun. Mereka terlahir dan tumbuh langsung di dunia digital atau teknologi yang memberikan banyak kemudahan, cepat, instan, sekaligus segala rintangan.

Tara merujuk pada suatu survei mengungkapkan sekitar 46% Gen Z memiliki pekerjaan sampingan, berpandangan perlu memiliki uang tambahan dan memiliki koneksi sebagai suatu keharusan. Sikap itu berbeda dengan generasi pendahulunya, termasuk milenial yang tidak seperti ini.

Kemudian, sekitar 62% Gen Z juga selalu tertantang hal baru dan berwirausaha. Menurut survei, bukan hanya mereka punya banyak keinginan dan kemauan tetapi, mereka juga punya perhatian pada bisnis.

Baca juga: Agar Potensi Bisa Keluar, Gen Z Butuh Dukungan

"Misalnya jadi kreator konten dan menghasilkan sesuatu dari situ. Gen Z juga sudah mulai menggaungkan work life balanced (keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan) juga penting. Tidak hanya kerja, tetapi, kehidupan personal, kesehatan mental itu penting," jelas Tara.

Berbicara tantangan, menurut Tara, Gen Z menghadapi banyak tuntutan dari generasi sebelumnya. termasuk dari orangtua dan bahkan diri mereka sendiri.

Belum lagi, adanya kompetisi atau persaingan, hidup dengan media sosial dengan segala dampak negatifnya.

"Mereka punya tuntutan besar ke diri sendiri, kompetisi, persaingan, mereka harus tumbuh dengan media sosial dengan segala dampak negatifnya, membandingkan diri dengan yang lain, FOMO (fear of missing out, kekhawatiran ketinggalan sesuatu yang sedang tren) dan lainnya. Belum lagi kebutuhan hidup semakin tinggi," kata Tara.

Karena mereka terlahir di dunia serba digital dengan segala kemudahan dan rintangan, plus perbedaan kultur dengan generasi-generasi sebelumnya, tidak jarang kondisi itu membuat mereka dipandang sebelah mata.

"Mereka biasanya banyak diistilahkan dengan kata-kata Gen Z itu FOMO-an, cuek, mager (malas gerak), enggak sopan, agresif atau impulsif, banyak banget yang disematkan kepada para Gen Z tetapi oleh generasi sebelumnya," tutur Tara.

Kendati begitu, imbuh dia, Gen Z dikatakan sangat amat spesial karena mempunyai karakter dan visi yang sebetulnya kuat. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya