Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANAK-ANAK yang sedari kecil terpapar polusi udara berisiko lebih tinggi mengalami berbagai penyakit di usia dewasanya kelak. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Feni Fitriani.
“Anak-anak yang sudah terpengaruh polusi akan berpotensi mengalami berbagai penyakit seperti jantung asma, kanker paru, hingga stroke di usia dini,” kata Feni dalam konferensi pers terkait dengan polusi udara, Rabu (23/8).
Ia menyatakan, polutan yang dihirup oleh anak-anak dan masuk ke tubuh akan menyebabkan berbagai gangguan tersebut. Hal itu sudah terbukti di mana 53 anak penderita asma dengan usia sekitar 9-18 tahun di California disebabkan oleh polusi PM2.5. Hal itu juga terjadi di beberapa negara lainnya seperti Tiongkok.
Baca juga : Upaya Pencegahan Pneumonia pada Anak
Selain pada anak, polusi juga berpengaruh pada kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia dan orang dengan penyakit paru kronik.
Beberapa efek jangka pendek yang disebabkan oleh polusi udara di antaranya iritasi mukosa, peningkatan ISPA, peningkatan serangan asma, peningkatan serangan jantung, peningkatan kunjungan IGD karena respirasi atau jantung dan risiko keracunan gas toksik.
Selain itu, efek jangka panjang ialah penurunan fungsi paru, hiperreaktivitas bronkus, reaksi alergi, risiko asma, risiko PPOK , risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta risiko kanker.
Baca juga : 4 Dampak Perubahan Iklim pada Anak
“Untuk itu perlu pengendalian polusi dari semu pihak dan lintas sektoral demi mendapatkan tingkat kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik,” pungkas dia. (Z-4)
Baca juga : Polusi Udara Jadi Tantangan Membesarkan Anak di Kota Besar
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengatakan, melatih dokter umum untuk melakukan operasi caesar pada ibu hamil bisa menjadi opsi terakhir.
Program ini membahas topik-topik penting seperti keilmuan dan teknologi medis terbaru serta strategi lanjutan untuk perawatan karies dan penyakit pulpa periapikal.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sangat gandrung menarasikan bahwa negeri ini kekurangan dokter.
Menkes Budi Gunadi Sadikin setuju dengan rencana Presiden Prabowo Subianto yang disebut akan mendatangkan profesor hingga dokter spesialis dari luar negeri termasuk India untuk mengajar.
Kemenkes akan berkolaborasi dengan LPDP untuk mengadakan program beasiswa agar dapat meningkatkan jumlah dokter spesialis bedah anak.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved