Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENJALANI perkuliahan sangat berbeda dengan sekolah. Hal ini membuat tak sedikit mahasiswa baru mengalami culture shock atau gegar budaya.
Dosen Psikologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Siti Jaroah, menjelaskan culture shock merupakan perasaan terkejut, bingung, kadang cemas yang dirasakan seseorang ketika baru berada dalam lingkungan atau budaya berbeda. Perasaan ini wajar dan pasti dialami mahasiswa baru ketika awal-awal masuk kampus atau ikut kuliah.
“Semua maba mengalami yang namanya culture shock. Hanya saja setiap mahasiswa memiliki taraf kekagetan yang berbeda-beda,” kata dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu dikutip dari laman unesa.ac.id, Jumat, 18 Agustus 2023.
Baca juga : Lengkap 30 Ide Ucapan Selamat Lulus Sekolah dan Wisuda
Dia mengatakan terdapat berbagai macam culture shock yang akan dialami mahasiswa baru. Mulai dari makanan, pergaulan, cara berpakaian, lingkungan, bahkan semua hal di sekitar.
Siti membagikan beberapa kiat yang bisa dilakukan mahasiswa baru agar tidak berlarut-larut dalam culture shock. Berikut cara mengatasi culture shock pada mahasiswa baru:
Baca juga : Banyak Mahasiswa Terjerat Pinjol. Apa Kata Kemendikbud?
Siti menyebut maba mesti berpikiran terbuka untuk mempelajari hal baru dan lingkungan baru serta berdamai dengan keadaan itu. Dia menyebut mindset ini bisa meringankan beban mental ketika maba menghadapi kondisi yang bisa saja sebagiannya tidak sesuai harapan.
"Mahasiswa baru harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Karena dengan bersikap open minded, seseorang akan siap dan lebih mudah mempelajari lingkungan dan hal-hal baru," ucap dia.
Dia juga mengingatkan tidak membandingkan terlalu jauh antara lingkungan baru dengan lingkungan asal. Sikap ini cenderung membuat maba protes dengan lingkungan baru dan lama-kelamaan berpotensi menarik diri dari lingkungan atau berdiam diri di kos atau kontrakan.
Hal ini penting sehingga maba bisa cepat masuk dalam lingkungan pertemanan baru. Siti menyebut hal ini sangat membantu maba dalam beradaptasi di masa-masa awal kuliah.
Sosialisasi bisa dimulai dari mengenali sesama maba dari kampus atau daerahnya, bisa juga dengan maba sesama fakultas atau prodi. Dia menyebut banyak cerita yang bisa dijadikan bahan diskusi atau obrolan sesama maba. Hal ini bisa digunakan sebagai bahan sosialisasi dan strategi adaptasi awal.
Mahasiswa baru mesti ambil bagian dalam kegiatan positif. Hal ini memudahkan sosialisasi dan menambah pertemanan di kampus. Ini juga bisa cepat menambah kenalan dan teman-teman sesama kampus.
Hal selanjutnya untuk mengatasi culture shock dengan eksplorasi wilayah kampus dan sekitarnya. Maba yang suka minum kopi misalnya bisa nongki-nongki di warung kopi yang ada di sekitaran kampus dengan sesama teman maba. Atau menjelajah tempat diskusi, taman baca atau tempat makan enak, sehat dan ramah kantong sekitaran kampus.
Siti mengatakan maba harus memiliki tujuan ketika masuk kampus. Baiknya, tujuan itu disederhanakan dalam bentuk target-target, misalnya target kuliah, pencapaian IPK, belajar dan sebagainya.
Dia menyebut ketika mempunyai tujuan, maba cenderung memiliki visi ke depan. Apabila lingkungan yang tidak sesuai harapan, maba teringatkan dengan tujuan yang harus dicapai, sehingga ada kecenderungan menjadikan kondisi itu sebagai tantangan yang harus dilewati.
Siti menyebut maba yang mempunya tujuan dan visi kuat plus tekad tidak gampang tergoyah oleh tantangan. (Medcom.id/Z-4)
Melihat eskalasi itu, aparat kepolisian langsung bertindak tegas dengan menyemprotkan air dari kendaraan taktis water cannon untuk membubarkan massa.
Program ini menghadirkan berbagai track tematik yang dapat dipilih sesuai minat dan rencana pengembangan diri mahasiswa.
DUNIA perkuliahan bukan hanya soal menuntut ilmu, tetapi juga perjalanan penting dalam menemukan jati diri. Mahasiswa diajak untuk mencari kebenaran di tempat yang tepat.
Stella mengutarakan masa kuliah merupakan waktu yang ideal untuk mengeksplorasi minat, mencoba hal-hal baru, dan tidak sekadar mengikuti arus.
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menilai penggunaan gawai (gadget) tak baik jika dijadikan alat utama pembalajaran untuk anak sekolah di jenjang SD, SMP maupun SMA.
SnackVideo mengusung tema Pemberdayaan Pendidikan melalui serangkaian kegiatan di sekolah.
Kegiatan kunjungan mencakup school tour dan wawancara media. Hasan Chabibie menyampaikan apresiasi atas fasilitas dan pendekatan modern Edu Global School.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved