Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENJALANI perkuliahan sangat berbeda dengan sekolah. Hal ini membuat tak sedikit mahasiswa baru mengalami culture shock atau gegar budaya.
Dosen Psikologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Siti Jaroah, menjelaskan culture shock merupakan perasaan terkejut, bingung, kadang cemas yang dirasakan seseorang ketika baru berada dalam lingkungan atau budaya berbeda. Perasaan ini wajar dan pasti dialami mahasiswa baru ketika awal-awal masuk kampus atau ikut kuliah.
“Semua maba mengalami yang namanya culture shock. Hanya saja setiap mahasiswa memiliki taraf kekagetan yang berbeda-beda,” kata dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu dikutip dari laman unesa.ac.id, Jumat, 18 Agustus 2023.
Baca juga : Lengkap 30 Ide Ucapan Selamat Lulus Sekolah dan Wisuda
Dia mengatakan terdapat berbagai macam culture shock yang akan dialami mahasiswa baru. Mulai dari makanan, pergaulan, cara berpakaian, lingkungan, bahkan semua hal di sekitar.
Siti membagikan beberapa kiat yang bisa dilakukan mahasiswa baru agar tidak berlarut-larut dalam culture shock. Berikut cara mengatasi culture shock pada mahasiswa baru:
Baca juga : Banyak Mahasiswa Terjerat Pinjol. Apa Kata Kemendikbud?
Siti menyebut maba mesti berpikiran terbuka untuk mempelajari hal baru dan lingkungan baru serta berdamai dengan keadaan itu. Dia menyebut mindset ini bisa meringankan beban mental ketika maba menghadapi kondisi yang bisa saja sebagiannya tidak sesuai harapan.
"Mahasiswa baru harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Karena dengan bersikap open minded, seseorang akan siap dan lebih mudah mempelajari lingkungan dan hal-hal baru," ucap dia.
Dia juga mengingatkan tidak membandingkan terlalu jauh antara lingkungan baru dengan lingkungan asal. Sikap ini cenderung membuat maba protes dengan lingkungan baru dan lama-kelamaan berpotensi menarik diri dari lingkungan atau berdiam diri di kos atau kontrakan.
Hal ini penting sehingga maba bisa cepat masuk dalam lingkungan pertemanan baru. Siti menyebut hal ini sangat membantu maba dalam beradaptasi di masa-masa awal kuliah.
Sosialisasi bisa dimulai dari mengenali sesama maba dari kampus atau daerahnya, bisa juga dengan maba sesama fakultas atau prodi. Dia menyebut banyak cerita yang bisa dijadikan bahan diskusi atau obrolan sesama maba. Hal ini bisa digunakan sebagai bahan sosialisasi dan strategi adaptasi awal.
Mahasiswa baru mesti ambil bagian dalam kegiatan positif. Hal ini memudahkan sosialisasi dan menambah pertemanan di kampus. Ini juga bisa cepat menambah kenalan dan teman-teman sesama kampus.
Hal selanjutnya untuk mengatasi culture shock dengan eksplorasi wilayah kampus dan sekitarnya. Maba yang suka minum kopi misalnya bisa nongki-nongki di warung kopi yang ada di sekitaran kampus dengan sesama teman maba. Atau menjelajah tempat diskusi, taman baca atau tempat makan enak, sehat dan ramah kantong sekitaran kampus.
Siti mengatakan maba harus memiliki tujuan ketika masuk kampus. Baiknya, tujuan itu disederhanakan dalam bentuk target-target, misalnya target kuliah, pencapaian IPK, belajar dan sebagainya.
Dia menyebut ketika mempunyai tujuan, maba cenderung memiliki visi ke depan. Apabila lingkungan yang tidak sesuai harapan, maba teringatkan dengan tujuan yang harus dicapai, sehingga ada kecenderungan menjadikan kondisi itu sebagai tantangan yang harus dilewati.
Siti menyebut maba yang mempunya tujuan dan visi kuat plus tekad tidak gampang tergoyah oleh tantangan. (Medcom.id/Z-4)
Mendiktisaintek menyayangkan turunnya minat belajar di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), padahal bidang ini menjadi tulang punggung kemajuan iptek.
Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang tren karier digital, transformasi dunia kerja, dan peluang global di era teknologi.
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Acara ini juga membuka ruang diskusi seputar transformasi media digital dan relevansi storytelling dalam membangun keterhubungan yang berdampak di masyarakat.
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Generasi muda percaya bahwa akuntan akan digantikan oleh mesin. Padahal, masih banyak potensi area pengembangan dan justru semakin dibutuhkan.
Ajang ini sebagai wujud komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjalankan inisiatif Corporate Citizenship melalui pilar pendidikan sebagai pilar terbesar.
DI tengah meningkatnya kebutuhan akan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga urban, peran pengembang properti dalam menghadirkan fasilitas pendidikan modern menjadi semakin vital.
Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Kamboja The Khmer Times melaporkan bahwa Kamboja juga menutup sementara seluruh 260 sekolah di provinsi Oddar Meanchey.
Kondisi udara Pekanbaru diselimuti kabut asap karhutla, imbauan Wali Kota Pekanbaru terhadap pihak sekolah agar murid memakai masker.
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved