Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEKERINGAN merupakan salah satu bencana alam yang terjadi akibat dua faktor utama yakni alam dan manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi.
Penyebab kekeringan perlu diperhatikan setiap orang, karena bisa berdampak pada lingkungan hidup bersama. Menghindari berbagai penyebab kekeringan yang bisa dilakukan tentunya perlu dipraktikkan semua orang di dunia.
Baca juga: Pemprov Sultra Mulai Antisipasi El Nino dan Kekeringan
Indonesia tepat berada di garis khatulistiwa. Letak dari negara ini diapit 2 benua dan 2 samudera. Indonesia secara geografis juga terletak di daerah monsoon yang merupakan fenomena alam di mana sangat sering terjadi perubahan iklim secara ekstrim disebabkan perubahan tekanan udara dari daratan.
Baca juga: Atasi Kekeringan, BPBD Klaten Giatkan Penyaluran Bantuan Air Bersih
Perubahan tersebut menyebabkan jet steam effect dari lautan yang menghempas daratan dengan hawa panas. Hawa panas dan angin tersebut membuat banyak daerah yang semula memiliki kandungan air, menjadi kering. Hal tersebut diperparah apabila musim kemarau tiba.
Alih-alih fungsi lahan terbuka hijau yang digunakan sebagai bangunan tempat tinggal mempengaruhi kondisi cadangan air di tanah. Wajar saja, ketika tanah yang mampu menyerap air hujan harus tertutup beton yang mengakibatkan udara tidak dapat meresap ke dalam tanah. Semakin sedikit cadangan air dalam tanah akan memberi dampak buruk berupa bencana kekeringan.
Boros dalam penggunaan air tanah ternyata berimbas pada kekeringan di beberapa daerah. Dampak boros air tersebut semakin parah ketika musim kemarau tiba. Biasanya, penggunaan air berlebihan ini bisa disebabkan kebiasaan menggunakan air untuk rumah tangga yang berlebihan atau penggunaan air dalam jumlah besar oleh para petani untuk mengairi sawah. Jika dilakukan terus menerus akan berdampak pada habisnya cadangan air.
Salah satu penyebab terjadinya kekeringan yang umum terjadi di Indonesia disebabkan perubahan iklim yang membuat hujan menjadi jarang turun. Rendahnya curah hujan tersebut menyebabkan rendahnya tingkat produksi uap air dan awan. Apabila sangat banyak hujan yang turun sangat sedikit, maka musim kemarau akan menjadi semakin lama dan kekeringan akan melanda.
Kerusakan hidrologi yaitu kerusakan fungsi dari wilayah hulu sungai karena waduk dan pada bagian saluran irigasinya terisi sedimen dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya, kapasitas dan daya tampung air akan berkurang sangat drastis dan hal tersebut akan memicu timbulnya kekeringan saat datangnya musim kemarau.
Global warming atau yang berarti pemanasan secara global, memang telah menjadi penyebab terjadinya kekeringan terbesar tidak hanya di Indonesia, namun hampir di seluruh dunia. Memang, penyebab terjadinya Global Warming sangat beragam, mulai dari polusi kendaraan dan pabrik, hingga penggunaan berbagai zat kimia berbahaya.
Wilayah dengan vegetasi lebat memiliki cadangan air yang lebih banyak, dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah (infiltrasi) erkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba.
Ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula, karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan.
Banyak sekali dampak yang mungkin ditimbulkan kekeringan. Berikut beberapa dampak kekeringan:
Apabila sumber air bersih berkurang, maka akan berdampak pada berkurangnya konsumsi air minum yang dibutuhkan tubuh manusia. Ketika hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan dehidrasi. Kondisi tubuh yang dehidrasi sangat berbahaya jika terus-menerus dibiarkan. Salah satunya dapat menyebabkan kematian, mengingat air memang menjadi kandungan yang penting bagi tubuh untuk bertahan hidup.
Selain itu, kegiatan seperti mencuci, mandi, dan lain sebagainya juga akan berkurang dan membuat kegiatan sehari-hari terganggu. Akan ada efek domino yang timbul ketika kekeringan. Maka dari itu ada baiknya untuk selalu menjaga cadangan air yang ada di Bumi.
Tanaman merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Ketika musim kemarau datang, maka akan banyak tanaman mati karena tanaman tidak bisa mendapatkan sumber air untuk hidup. Hanya ada beberapa tanaman saja yang bisa bertahan hidup, seperti pohon jati dan kaktus.
Dampak selanjutnya ketika tanaman mati, maka polusi udara akan semakin merajalela. Hal tersebut disebabkan tidak ada tanaman yang berfungsi sebagai agen yang memproses gas karbondioksida untuk dijadikan oksigen bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, mari bersama-sama mencegah berbagai penyebab terjadinya kekeringan tersebut, agar kehidupan dapat terus berjalan dan terhindar dari berbagai bencana. (Z-3)
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
PERUBAHAN iklim terus menjadi ancaman serius bagi dunia. Badan ilmiah utama PBB untuk iklim, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kembali mengingatkan dunia di COP29
Emisi karbon global dari bahan bakar fosil diramalkan mencapai rekor tertinggi 37,4 miliar ton pada 2024, naik 0,8% dari 2023. Temuan ini mengacu laporan terbaru Global Carbon Budget.
RATUSAN hektare (ha) lahan sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam dan tanam padi rendengan (musim tanam pertama).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved