Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pola Irama Adalah: Pengertian dan Jenis

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
25/7/2023 11:50
Pola Irama Adalah: Pengertian dan Jenis
Apa itu yang disebut pola irama? Simak penjelasannya berikut.(Medcom.id)

POLA irama adalah bagian penting dalam pembentukan musik yang terdiri dari sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama. Bunyi ini berulang dan teratur dalam komposisi musik.

Mengetahui pola irama memiliki manfaat bagi pemain musik dan penyanyi. Pasalnya  mereka dapat mengikuti pola yang telah ditentukan dengan baik, sehingga dapat membawakan lagu dengan sempurna. Tanpa pola irama, musik akan terdengar kacau dan tidak enak didengar.

Untuk memahami, mengidentifikasi, dan mereproduksi ritme, diperlukan familiaritas dengan notasi irama dan pola irama. Hal ini melibatkan pengenalan kapan sebuah nada dimulai dan berapa lama nada tersebut berlangsung, serta kemampuan mengenali pola irama yang sama ketika didengarkan.

Baca juga: Birama Adalah: Pengertian, Jenis, dan Alat Musiknya

Pola irama muncul dalam kerangka meteran, yaitu pola berulang dari ketukan kuat dan lemah. Contoh meteran yang umum meliputi meteran dua ketukan (kuat-lemah), meteran tiga ketukan (kuat-lemah-lemah), dan meteran empat ketukan (kuat-lemah-lemah-lemah).

Secara umum, jenis pola irama dapat dikelompokkan menjadi tujuh kategori sebagai berikut: 

Baca juga:Roisin Murphy Rilis Single You Knew

1. Pola Irama Rata

Pola irama dengan pembagian yang merata pada bagian atas maupun pada bagian pulsa, sering ditemui dalam lagu-lagu anak.

2. Pola Irama Tidak Rata

Pola irama dengan pembagian nada berulang yang tidak sama antara pola dengan pulsa, berbeda dengan pola rata.

3. Pola Suku Bangsa

Irama musik yang merupakan ciri khas dari suatu daerah, suku, atau bangsa, seperti irama dari India, Arab, Latin, Melayu, dan sebagainya.

4. Pola Syncope

Pola irama yang terbentuk ketika pulsa yang seharusnya tidak mendapat tekanan berpindah ke aksen kuat dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan. Sering ditemui dalam musik orkestra.

5. Pola Ostinato

Pola irama yang merupakan pengulangan pola nada. Jika memiliki lebih dari satu variasi nada, disebut dengan ostinanti. Banyak digunakan dalam musik klasik.

6. Poliritmia

Penggunaan beberapa jenis pola irama secara bersamaan sehingga menciptakan pola nada yang memiliki tekanan kuat dan rendah secara bersamaan.

7. Polimerik

Irama yang tercipta dari beberapa instrumen yang dimainkan secara bersamaan dengan pola irama yang berbeda, menciptakan musik yang lebih kompleks.

Elemen irama dalam musik

1. Tanda Waktu

Tanda waktu musik menunjukkan jumlah ketukan per takaran dan lamanya ketukan tersebut bertahan. Misalnya, dalam tanda waktu 4/4, setiap ketukan sesuai dengan not seperempat, dan empat ketukan membentuk satu ukuran penuh. Dalam tanda waktu 5/4, setiap lima ketukan membentuk satu ukuran penuh. Tanda waktu dengan angka 8 di bagian bawah (seperti 3/8, 6/8, atau 9/8) menyatakan bahwa satu ketukan sesuai dengan nada kedelapan.

2. Meter

Teori musik Barat membagi tanda waktu menjadi tiga jenis meteran: meter duple (ketukan dalam kelompok dua), meter tiga (ketukan dalam kelompok tiga), dan meter empat kali lipat (ketukan dalam kelompok empat). Meter tidak terikat dengan nilai not, sehingga meter tiga bisa melibatkan tiga nada setengah, tiga nada seperempat, tiga nada kedelapan, atau tiga nada dengan durasi apapun.

3. Tempo

Tempo mengacu pada kecepatan dalam memainkan musik. Tempo dapat diindikasikan dalam ketukan per menit, menggunakan terminologi Italia seperti largo, andante, allegro, dan presto, atau bahasa sehari-hari seperti "cepat", "lambat", "malas", "santai", dan "sedang".

4. Ketukan Kuat dan Ketukan Lemah

Irama melibatkan kombinasi antara ketukan kuat dan ketukan lemah. Ketukan kuat termasuk ketukan pertama dalam setiap takaran (ketukan awal) dan ketukan yang diberi penekanan lebih. Musik populer dan musik klasik sering menggabungkan pola ketukan kuat dan lemah untuk menciptakan irama yang mudah diingat.

5. Sinkopasi

Irama sinkopasi adalah ritme yang tidak selaras dengan ketukan langkah individu. Ketukan sinkopasi menekankan ketukan lemah tradisional, seperti nada kedelapan kedua dalam ukuran 4/4. Ritme ini cenderung lebih kompleks dan menonjolkan ketukan yang tidak terduga.

6. Aksen

Aksen merujuk pada penekanan khusus pada ketukan tertentu. Seperti dalam puisi, di mana ada penekanan pada suku kata tertentu, dalam musik juga terdapat penekanan pada nada atau ketukan tertentu.

7. Polyrhythm

Polyrhythm melibatkan penggunaan beberapa jenis ritme yang saling tumpang tindih. Misalnya, ansambel perkusi salsa dapat menggunakan polyrhythm dengan memainkan congas dan bongo dalam 4/4, sementara timbale memainkan pola dalam 3/8 secara bersamaan. Polyrhythm menciptakan kompleksitas ritme yang menarik dan sering digunakan dalam berbagai genre musik, dari Afro-Karibia hingga rock progresif, jazz, dan klasik kontemporer. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya