Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEBANYAK hampir dua ribu bencana terjadi di Indonesia periode 1 Januari hingga 18 Juli 2023. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
“Tercatat jumlah kejadian 1.959 bencana,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (18/7).
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 721 kejadian. Kemudian cuaca ekstrem 634 kejadian, tanah longsor 337 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 211 kejadian, serta gelombang pasang dan abrasi 20 kejadian.
Baca juga: Pascalongsor Kabupaten Agam Ditetapkan Tanggap Darurat Bencana
“Kekeringan 18 kejadian, gempa bumi 16 kejadian, dan erupsi gunung api dua kejadian,” tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 171 orang meninggal. Sebanyak 2.975.676 orang menderita dan mengungsi, 5.531 orang luka-luka, dan 10 orang hilang.
Baca juga: Rentan Gempa dan Tsunami, ASN Sumbar Dibekali Mitigasi Bencana
Bencana menyebabkan 20.695 rumah rusak. Terdiri dari 2.681 rumah rusak berat, 2.863 rumah rusak sedang, dan 15.151 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 227 unit, fasilitas peribadatan 216 unit, fasilitas kesehatan 39 unit, 71 perkantoran, dan 137 jembatan,” tulis data tersebut. (Medcom/Z-6)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
“Jangan remehkan tsunami 50 sentimeter. Di Teluk Youtefa, Papua, gelombang dari tsunami Jepang 2011 meningkat menjadi hampir 4 meter karena efek amplifikasi di dalam teluk,"
BNPB setelah gempa dahsyat di Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7) pagi, meminta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Indonesia untuk evakuasi karena ada potensi tsunami
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved