Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PARA pengguna vape atau rokok elektrik tetap berpotensi mengalami ketergantungan. Pasalny tabung dengan tegangan tinggi pada vape dapat mengalirkan nikotin dalam jumlah besar ke dalam tubuh.
Beberapa sumber berpendapat Anda lebih rentan menyerap banyak nikotin saat vaping. Berdasarkan American Lung Association, kebanyakan orang dewasa mulai merokok pada usia 18 tahun, bahkan lebih muda.
Hal ini juga yang menyebabkan kecanduan semakin kuat. Lah, mengapa bisa begitu?
Baca juga: Kemenkes: Tembakau Masuk Kelompok Zat Adiktif dalam RUU Kesehatan, bukan Narkotika
Ada fakta yang menyebutkan jika Anda mulai mengonsumsi nikotin pada usia yang sangat muda, kemungkinan kecanduan Anda akan semakin kuat.
Dengan kata lain, tingkat ketergantungan yang telah terbentuk di dalam tubuh sudah cukup besar sehingga setiap hari Anda akan menginginkannya lagi dan lagi.
Baca juga: Pemerintah Diminta Segera Terbitkan Regulasi Pengawasan Rokok Elektrik
Menurut K Vendrell Rankin, pimpinan Texas A&M University Baylor College of Dentistry’s Tobacco Treatment Services, setiap orang memiliki reseptor nikotin di dalam otak.
Alhasil, ketika Anda mulai merokok atau vaping, reseptor ini akan memberikan respon peningkatan kebutuhan akan nikotin. Jadi, saat Anda berhenti merokok atau vaping, reseptor itu tidak akan ikut menghilang juga.
Meski kandungan vape bebas dari tembakau, nikotin tetap cepat meningkatkan ketergantungan. Pasalnya nikotin dalam bentuk apa pun dapat memicu melepaskan neurotransmitter, seperti adrenalin dan dopamine, yang memiliki dampak pada sistem tubuh.
Dopamine yang mempengaruhi otak dapat menyebabkan ingin nikotin lebih banyak lagi.
Studi Harvard yang dikutip Medical Daily mengungkapkan ada zat lain yang juga aditif, yakni pyrazine. Pyrazine juga dapat memperkuat kualitas nikotin.
Lantas seperti apa cara mengatasi kecanduan vape? Yuk disimak beberapa tips di bawah ini.
1. Kesadaran akan dampak negatif
Langkah pertama cara mengatasi kecanduan vape adalah dengan meningkatkan kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkannya. Banyak pengguna vape tidak menyadari mereka menghirup sejumlah besar bahan kimia berbahaya dan nikotin yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan masalah kesehatan lainnya. Mempelajari tentang risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan vape dapat menjadi dorongan yang kuat untuk mengurangi dan akhirnya menghentikan kebiasaan tersebut.
Setelah menyadari bahaya vape, langkah selanjutnya adalah membuat rencana berhenti yang terstruktur. Rencana ini harus mencakup tujuan yang jelas dan langkah-langkah spesifik yang akan diambil untuk mencapainya. Misalnya, pengguna dapat mengurangi konsumsi vape secara bertahap, menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat seperti permen karet tanpa gula, atau menggunakan terapi penggantian nikotin untuk membantu mengatasi kebutuhan fisik.
Menghindari pemicu atau situasi yang memicu keinginan untuk mengambil vape adalah langkah penting lainnya dalam mengatasi kecanduan. Misalnya, jika teman-teman atau lingkungan sosial tertentu memicu keinginan untuk vape, mencoba menghindari situasi-situasi tersebut atau menemukan alternatif yang lebih sehat untuk mengisi waktu luang seperti berolahraga atau membaca buku.
Mendapatkan dukungan sosial dari teman dan keluarga dapat menjadi faktor penentu dalam mengatasi kecanduan vape. Berbagi pengalaman dan tantangan dengan orang-orang yang dipercaya dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Selain itu, bergabung dengan kelompok dukungan atau mendapatkan bantuan dari profesional kesehatan mental juga bisa sangat membantu dalam mengatasi kecanduan ini.
Salah satu cara efektif untuk mengatasi kecanduan vape adalah dengan menggantikan kebiasaan vape dengan kebiasaan sehat. Misalnya, menggantikan waktu luang yang biasanya dihabiskan untuk vaping dengan kegiatan seperti berjalan-jalan, bermain olahraga atau belajar hobi baru. Hal ini tidak hanya membantu mengalihkan perhatian dari keinginan untuk vape tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Jika merasa kesulitan mengatasi kecanduan vape sendiri, sangat penting untuk mencari bantuan profesional dalam cara mengatasi kecanduan vape. Dokter, terapis atau konselor yang berpengalaman dalam mengatasi kecanduan dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan strategi yang efektif dalam mengatasi kecanduan vape. Mereka dapat membantu individu mengidentifikasi penyebab dan pemicu yang mendorong kecanduan, serta menyusun rencana pengobatan yang sesuai. (Z-3)
Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
Pengungkapan ini bermula dari informasi bahwa terdapat transaksi jual-beli liquid vape mengandung narkotika di wilayah Jakarta Pusat.
Produk seperti rokok elektronik atau tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.
TREN rokok elektrik atau vape semakin banyak peminatnya. Padahal, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari merokok dengan vape juga tidak main-main.
Terdapat pemicu kebiasaan merokok bagi remaja penyandang disabilitas seperti gangguan emosi dan juga kesulitan belajar.
Semangka bukan hanya buah penyegar di tengah cuaca panas, tapi juga kaya manfaat bagi kesehatan.
Banyak manfaat bagi kesehatn yang tersembunyi dalam buah naga. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
SEJUMLAH orang menggunakan obat kumur untuk membersihkan rongga mulut hingga menyegarkan napas. Di samping itu, ternyata obat kumur bisa berbahaya bagi kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved