Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Laporan Lives Saved berjudul Saving 600,000 Lives in Nigeria and Kenya: The Impact of Complementing Tobacco Control with Harm Reduction by 2060 mengungkap potensi besar strategi pengurangan bahaya tembakau (Tobacco Harm Reduction) dalam menurunkan angka kematian akibat merokok hingga tahun 2060. Strategi ini dinilai mampu melengkapi kebijakan pengendalian tembakau dengan menawarkan alternatif yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti dari kebiasaannya sepenuhnya.
Laporan yang dipimpin oleh Derek Yach, mantan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), menegaskan bahwa pencegahan risiko akibat kebiasaan merokok memerlukan tindakan cepat dan inovatif. Hal ini sangat relevan mengingat dari total populasi gabungan Nigeria dan Kenya yang mencapai 281 juta jiwa, sekitar 38.851 orang meninggal secara dini setiap tahunnya akibat rokok.
“Beban penyakit akibat rokok masih akan terus meningkat di kedua negara dalam beberapa dekade mendatang. Penggunaan rokok menjadi faktor utama penyebab penyakit akibat merokok,” tulis laporan tersebut, dikutip Senin (14/7).
Sebagai solusi, laporan ini mendorong integrasi strategi pengurangan bahaya tembakau ke dalam kebijakan pengendalian rokok. Produk-produk alternatif seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin dinilai mampu memenuhi kebutuhan nikotin perokok dewasa tanpa harus terpapar zat berbahaya yang bersumber dari proses pembakaran pada rokok.
Berdasarkan hasil analisis, lebih dari 600 ribu nyawa berpotensi diselamatkan apabila pendekatan pengurangan bahaya tembakau diterapkan secara optimal.
Menanggapi temuan Lives Saved, pemerhati kesehatan masyarakat Tri Budhi Baskara menyatakan produk tembakau alternatif memang memiliki dasar ilmiah sebagai alternatif bagi perokok dewasa untuk mengurangi risiko penyakit serius akibat merokok.
“Dalam kasus di mana penghentian total tidak dapat segera dicapai, produk alternatif dapat menjadi jembatan untuk beralih dari merokok,” katanya.
Menurutnya, Indonesia perlu mempertimbangkan strategi pengurangan bahaya tembakau sebagai bagian dari kebijakan pengendalian rokok nasional. Pendekatan tradisional yang hanya fokus pada larangan belum efektif menurunkan prevalensi merokok secara signifikan. Sebab hingga saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat merokok tertinggi di dunia.
“Banyak perokok ingin berhenti, tapi mengalami kekambuhan karena nikotin bersifat adiktif, tanpa dukungan farmakologis atau alternatif nikotin yang lebih rendah risiko, mereka kembali ke rokok. Pendekatan pengurangan bahaya tembakau menyediakan opsi realistis yakni berpindah ke produk yang lebih rendah risiko sambil tetap memberi ruang untuk berhenti total jika memungkinkan,” tandasnya. (E-3)
Tekanan terhadap sektor padat karya, khususnya industri hasil tembakau (IHT), kian nyata di tengah pelemahan ekonomi lokal dan dinamika global.
"Ini dilakukan sebagai komitmen dan kepedulian para ulama dalam ikut membantu petani, agar tembakau mereka terbeli dengan harga layak,"
SEJUMLAH pasal dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau terus menuai protes dari berbagai kalangan.
Bupati Klaten Desak Pencabutan Pasal Tembakau dalam PP 28/2024
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
Desakan untuk membatalkan pasal-pasal tembakau dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pengamanan Zat Adiktif semakin menguat.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Kasus Raya, anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing menunjukkan standar kebersihan di masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Kesehatan adalah soal ideologi, bukan sekadar urusan teknis atau statistik. Kita harus bersama bergandengan tangan membangun sistema kesehatan dengan fondasi nilai keadilan.
Berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 20%, mengurangi risiko penyakit serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved